Stay 6

3 0 0
                                    

Pemeriksaan untuk Lisa sudah selesai. Dokter hanya memberikan obat makan selama satu minggu setelah itu Lisa harus datang kembali untuk dilihat perkembangannya.

"Makasih yah ko." Kata Ichi yang saat itu mengantar Leon sampai ke mobilnya karena Leon akan pulang.

"Ya gak apa. Nanti waktunya cek up aku antar lagi. Kita lihat gimana perkembangan mama kamu. Semoga gak ada hal buruk dan cepat sembuh." Kata Leon lalu masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Ichi.

***

Pengobatan Lisa terus berjalan. Seminggu setelah makan obat yang diberikan dokter masih belum menunjukkan kemajuan berarti.

"Chi, hari ini mama kamu ke dokter lagi kan? Nanti aku antar lagi." Kata Leon.

"Ya ko, em tapi hari ini kayanya dia jemput aku. Gimana yah?" Kata Ichi sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya udah nanti kamu pulang sama dia, aku tetep ke rumah kamu tapi tunggu di jalanan komplek. Nanti kalau dia pulang kamu chat aku biar aku langsung ke rumah kamu terus bawa mama kamu berobat."

"Ya boleh deh. Aku gak mau dia ngeributin kamu. Maaf yah ko."

"Hehehe kalau kaya gini kok aku berasa kaya selingkuhan kamu aja." Kata Leon sambil terkekeh membayangkan tingkah mereka yang konyol.

"Hahaha otak mu ko." Tawa Ichi mendengar perkataan Leon.

"Kenapa?"

"Konslet terus geser dikit jadi miring hahaha."

"Gak apa mw konslet, geser trus miring juga tapi tetep ganteng." Kata Leon memuji dirinya sendiri.

"Astaga mimpi apa aku punya bos yang narsis gini."

"Kalau bukan diri sendiri siapa yang mau muji coba. Emang kamu mau muji aku?" Goda Leon.

"Mau lah bos aku yang pinter dan kelewatan gantengnya tapi sayang rada konslet otaknya hahaha." Goda Ichi kembali sambil berlalu menuju ke mejanya.

***

Seperti pada perjanjian awal, Leon akan menunggu Ichi di jalanan komplek. Sepuluh menit setelah pacar Ichi meninggalkan rumahnya, ichi mengabari Leon dan mereka bersiap ke dokter membawa Lisa.

Selesai melakukan pemeriksaan kepada Lisa kini dokter umum itu pun duduk di kursinya, Lisa dan Ichi duduk disebrang meja dokter. Leon hanya berdiri di belakang Ichi.

"Jadi apa sebenarnya sakit mama saya yah Dok? Sudah seminggu minum obat tapi sepertinya gak mengalami perubahan berarti." Tanya Ichi.

Saat ini Ichi bersama Lisa dan Leon berada di ruangan dokter sedangkan Yadi dan Erick berada di luar ruang dokter. Mereka takut Erick terkontaminasi virus di tempat praktek dokter itu.

"Untuk saat ini sepertinya saya akan memberi obat dan juga rujukan ke dokter khusus paru-paru untuk mengecek penyakit apa yang sebenarnya diderita ibu Lisa. Saya rasa ini bukan batuk biasa." Jelas dokter umum yang dikunjungi oleh mereka. Dokter itu memberikan resep obat dan kertas rujukan untuk ke dokter spesialis paru-paru.

Mereka yang ada di ruangan itu terkejut kaget, mereka gak pernah mengharapkan sakit yang parah tapi kenyataan yang diucapkan dokter memukul telak hati mereka.

"Makasih Dok." Kata Ichi menerima lembaran resep dan surat rujukan yang diberikan dokter itu.

"Ya sama-sama. Semoga lekas sembuh." Dokter itu tersenyum ramah sebelum mereka meninggalkan ruangan periksa.

Mereka jalan keluar, Ichi dan keluarganya menunggu di dalam mobil sedangkan Leon masih menebus obat yang nantinya akan diminum Lisa.

Hari berikutnya mereka sibuk membawa Lisa berobat di sela pekerjaan mereka. Membawa Lisa ke dokter spesialis paru-paru dan menunggu hasil yang keluar dari pemeriksaan dokter disana. Rumah sakit Persahabatan adalah rumah sakit khusus paru-paru. Mereka membawa Lisa kesana untuk memberikan yang terbaik walaupun jarak tempuh antara rumah dan rumah sakit terbilang jauh.

Sejak Ichi sibuk mengurus mamanya yang sakit hubungannya dengan Agung, pacar Ichi menjadi sedikit rengang. Apa lagi sejak kedua kalinya orang tua Agung menyatakan keinginan tentang rencana pernikahan. Ichi sendiri belum terpikir sampai ke arah sana, selain masih meragu dengan perasaannya kepada Agung saat ini Ichi hanya terfokus untuk pengobatan mamanya, pekerjaan dan juga anaknya.

***

Kali ini kesehatan Lisa menurun drastis. Sudah jauh dari kata baik-baik saja. Terkadang Ichi harus berusaha dengan baik agar pekerjaannya tak terganggu. Beberapa kali Leon hanya diam jika Ichi melakukan kesalahan atau keterlambatan dalam mengecek berkas, Leon memaklumi keadaan Ichi.

Telfon Ichi berbunyi saat ia sedang mengatur jadwal untuk Leon.

"Ya pa. Ada apa?" Kata Ichi setelah menggeser tombol jawab di ponselnya.

"Chi, bisa pulang sekarang? Mama muntah darah barusan." Kata Yadi panik.

Ichi sempat tertegun sejenak lalu air matanya menetes mendengar perkataan papanya tentang kondisi mamanya.

"Ichi pulang sekarang pa." Kata Ichi mematikan telfon lalu membereskan tasnya dan menuju ruangan Leon.

"Ko, aku izin pulang yah. Mama muntah darah. Aku... Aku." Ichi kebingungan harus berbicara apa lagi kepada Leon.

Leon lalu membereskan mejanya, ia melepaskan kaca mata yang bertengger di wajah tampannya.

"Ayo aku antar sekarang."

"Tapi-."

"Gak ada tapi tapian Ichi mama kamu harus dibawa ke dokter atau rumah sakit." Kata Leon memotong perkataan Ichi.

"Kerjaan kamu ko?" Kata Ichi masih setengah linglung karena mendengar perkataan mamanya.

"Gak apa nanti aku bisa lembur dan hari ini gak ada meeting. Ayo." Kata Leon lalu mengandeng tangan Ichi keluar ruangan.

Sesampainya di rumah, dilihatnya Lisa terduduk lemah masih ada beberapa bercak noda darah di kaus Lisa. Melihat ini air mata Ichi kembali turun tanpa dapat di tahan.

"Ma, mama apa yang sakit?" Kata Ichi mendekati mamanya.

"Mama lemes Chi." Jawab Lisa lemah.

"Kita ke rumah sakit yah tan." Kata Leon yang hanya dijawab anggukan lemah dari Lisa. Kali ini ia benar-benar sudah tidak dapat menahan rasa sakitnya.

Leon menjaga Erick sementara itu Ichi dan Yadi mempersiapkan baju yang akan dibawa ke rumah sakit. Hanya persiapan kalau ternyata Lisa harus dirawat makan mereka sudah membawa baju ganti dan keperluan selama di rumah sakit.

Selesai membereskan apa yang diperlukan, Leon masih mengendong Erick dan sebelah tangannya membantu memasukkan tas keperluan mereka ke bagasi mobil. Yadi membantu Lisa masuk ke dalam kursi penumpang di mobil Leon.

Ichi sudah mengambil alih Erick dari gendongan Leon. Leon membukakan pintu untuk Ichi. Setelah Ichi duduk Leon lalu memutari mobilnya dan duduk di balik kursi kemudi. Mereka membawa Lisa menuju ke rumah sakit Persahabatan tempat Lisa selama ini mengobati penyakitnya.



Muncul lg akikah. Semoga suka yah.

Tangerang, 18 Maret 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang