"Kyr itu orang kyr, buruan kita bawa" ajak elin, diangguki oleh kyra dan mika.
"Tapi gimana cara bawa nya? Badannya gede cuy" kali ini mika yang angkat bicara.
Kyra pergi ke mobil untuk mengambil hp nya, dengan tangan bergemetar, ia segera menelpon ambulans.
"Aku.. Udaah nelpon ambulans" dengan keadaan sedikit shook, kyra mencoba menepikan orang yang ia tabrak.
"Bangun, hei ban-ngun" degan bercucuran air mata, kyra menepuk pipi korban, mencoba menyadarkan orang yang ia tabrak.
Tak lama ambulans datang dan segera mengangkut korban, membawa korban tersebut ke rumah sakit.
"Ini gimana?" tanya kyra cemas, kini yang menyetir bukanlah kyra melainkan elin, kyra ditemani oleh mika di belakang masih dalam keadaan menangis.
"Udah nggak apa, yang penting kita tanggung jawab" mika mencoba menenangkan sahabat nya.
"Ta hiks pi, kalo dia hiks lapor polisi hiks trus aku dipenjara hiks gimana? Aku nggak mau hiks, masa hiks depan aku masih panjang" itulah yang menakutkan bagi kyra, ia masih ingin menggapai cita-cita nya.
"Udah nggak usah dipikirin kyr lo tenang aja" elin juga mencoba menenangkan sahabat nya.
Kini mereka telah berada di rumah sakit, dan menunggu dokter keluar dari ruang pemeriksaan.
"Udah tenang aja, lo bakalan aman" kyra masih saja menangis membayangkan nasibnya jika akan dipenjara.
"Maaf ini keluarga dari pasien?" tanya dokter yang keluar dari ruangan.
"bukan dok, tapi saya yang mewakili" ucap kyra
"Pasien tidak apa apa, bisa jadi ia shook membuat dia pingsan, pasien dimohon untuk menginap beberapa hari disini. Dan kalian sudah bisa melihat pasien, saya permisi" jelas dokter.
"Baik dok, makasih banyak" ucap elin, sedangkan kyra sudah berlari ke ruangan orang yang ia tabrak.
Kyra terduduk di samping pasien yang dirawat. Ia memperhatikan orang di tabraknya dengan seksama.
"Lo ngapain liatin gue?" lamunan kyra buyar, ternyata yang berbicara padanya adalah orang yang ia tabrak.
"Aku minta maaf yaa aku nggak sengaja nabrak kamu, aku minta maaf banget, jangan laporin aku ke polisi, masa depan aku masih panjang, aku mohon yaa jangan laporin aku ke polisi, aku belum bahagiain mama, papa, sama bang kenzo, aku belum buat mereka seneng, jadi aku mohon jangan laporin aku" orang yang ditabrak tiba-tiba tertawa mendengar penuturan kyra yang panjang lebar, ia merasa gemas dengan gadis di sampingnya.
"Kamu kok ketawa nya sinis kayak gitu? Kamu pasti mau laporin aku ke polisi kan? Jangan laporin ya" kyra meraih tangan pria itu lagi untuk meminta maaf.
"Kalo gue mau laporin lo ke polisi gimana?" tanya pria tersebut
"jangan laporin kyra dong, dia kan udah baik sama lo, mau bawa lo ke rumah sakit" tutur mika yang baru masuk ke ruangan karena baru saja kembali membeli makanan.
"Mika diam yaa, biar kyra aja yang bicara nanti dianya marah, trus malah ngelaporin kyra ke polisi" mohon kyra pada mika, yang diangguki malas oleh mika, ia pun memilih untuk duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.
"Maafin aku yaa aku nggak sengaja jangan laporin aku yaa" lagi kyra meminta maaf pada pria itu.
"Gue males buat maafin orang" jawab pria itu cuek, membuat kyra semakin berdebar debar takut akan dilaporkan ke polisi.
"Tapi kita kan harus saling memaafkan" bela kyra.
"Bodo" jawab pria itu dan memilih untuk memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYRA
Teen FictionMasa lalu itu indah yaa, apalagi jika itu tentang kamu Tapi, kamu tau tidak, aku tak bisa selamanya terpaku pada masa lalu. Aku harus hidup, dan hidup akan berjalan di masa depan bukan masa lalu. Maaf, bukan aku tak menyukaimu lagi. Tapi apa gunany...