Hari ini hari pertama sekolah setelah menikmati libur beberapa hari. Kyra telah berdiri di depan kaca untuk melihat panampilannya. Sempurna itulah kata yang terucap dari bibir mungilnya itu, dengan sedikit polesan bedak membuatnya terlihat sedikit cerah.
Kyra meraih tas dan hp nya yang tergeletak di atas tempat tidur dan melangkahkan kaki menuju meja makan. Disana ada kenzo, maria dan randi yang sedang menyantap makanan mereka.
Kyra mengembangkan senyuman terbaiknya dan segera duduk di salah satu kursi. Dengan santai kyra melahap makanan nya. Ia berharap mobilnya tidak kena sita oleh papa nya.
"Kyra buruan kamu berangkat sama abang kamu, mobil papa sita." setelah mengatakan itu randi mengecup kening anak gadisnya, dan segera berlalu diikuti oleh sang mama. Sedangkan kenzo ia tertawa melihat ekspresi kyra, ia cemberut.
"Apaan ketawa ketawa? Siapa nyuruh ketawa?" kyra sangat kesal pada abang nya itu. Yang ditakutkannya terjadi, mobil kesayangannya harus disita dan itu sangat menyebalkan banginya.
Satelah menghabiskan sarapannya kyra beranjak dan segera memasang sepatunya, sedangkan kenzo telah bertengger di atas motir sport nya, ia menaik turunkan alisnya dan tertawa melihat adiknya, membuat kyra semakin kesal. Dengan sangat terpaksa ia naik ke atas motor abangnya.
"Pegangan adek ku yang cantik" ucap kenzo dan meraih tangan adek nya dan meletakan pada pinggang nya. Kyra hanya menuruti, dia diam di atas motor.
"Dek abang pengen nembak cewek." ucap kenzo yang tidak jelas di indera pendengaran kyra, kyra memilih mengacuhkannya dan fokus pada jalanan yang ada.
"Turun sana udah nyampe, kamu nyaman ya abang boncengin makanya nggak mau turun" kyra memutar bola matanya malas, tanpa mengucapkan salam ia berlalu dan meninggalkan abang nya.
"Assalamualaikum" teriak kenzo saat kyra telah berlalu. "Waalaikumussalam" jawab kyra menoleh sebentar dan kembali melanjutkan perjalanannya ke kelas.
Kini kyra telah berada di dalam kelas, suasana masih lengang, sedikit siswa dan siswi yang baru datang. Kyra memilih menelungkupkan kepalanya dan meletakan hp nya di bawah menonton drama yang belum sempat ia tonton karena harua merawat alvin.
Seketika pikirannya langsung mengingat alvin, bagaimana keadaan pria itu, apakah pria itu bisa sekolah atau tidak. Tapi bodo amat lah, untuk apa ia peduli pada pria itu. Toh, ia kan sudah tanggung jawab.
"Kyraa" teriak asya yang baru datang, ia langsung memeluk kyra.
"Lo habis nabrak orang ya? Gimana rasa nya nabrak orang? Orangnya mati? Atau gimana?" bacot esya yang duduk di samping kyra.
"Issh nggak boleh gitu, orang nya masih hidup kok" jawab kyra seadanya.
"Maafin gue ya nggak bisa ke sana gue baru balik dari tempat abang gue." esya merasa tak enak hati karena pada saat sahabat nya susah ia tak berada di sana.
"Santai aja sya, lagian yang aku tabrak itu temennya abang aku, jadi ya aman deh" ucap kyra diakhiri dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Si mika sama elin kok masih belum datang ya? Padahal hampir masuk." kyra melihat ke arah tempat duduk mika dan elin, memang kedua sepupuan itu tak ada di sana.
"Iya yah, mungkin mereka telat atau nggak masuk." jawab kyra dan sembari mengeluarkan buku pelajaran untuk pagi ini.
"Yaah, jangan sampe nggak masuk, gue mau ajakin kalian ke rumah gue. Banyak makanan di rumah." esya memang telah menyiapkan makanan untuk para sahabat nya yang doyan makan itu.
"Seriusan banyak makanan? Iih yaudah, kita ke rumah kamu nanti. Pulang sekolah cus langsung." kyra sangat semangat saat mendengar kata makanan.
"Dasar doyan makan" kyra menanggapi dengan senyuman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYRA
Fiksi RemajaMasa lalu itu indah yaa, apalagi jika itu tentang kamu Tapi, kamu tau tidak, aku tak bisa selamanya terpaku pada masa lalu. Aku harus hidup, dan hidup akan berjalan di masa depan bukan masa lalu. Maaf, bukan aku tak menyukaimu lagi. Tapi apa gunany...