PASAR MALAM

30 11 9
                                    

Saat melajukan motor nya tanpa sengaja Kenzo melihat ada pasar malam, ia membelokan motor nya ke arah pasar malam itu. Ia segera memakirkan motornya disana. Kyra segera turun dan disana ia melihat banyak jajanan yang ada disana.

Tanpa aba-aba kyra segera menarik lengan kenzo yang tengah mengambil kunci motor nya. Kyra berlari ke arah jajanan tersebut dan segera membeli makanan yang ada disana, tak lupa ia juga membelikan kenzo, namun untuk tak sebanyak yang ia beli.

Kenzo sudah biasa melihat kelakuan adek nya itu, mood adeknya dapat berubah cepat saat bertemu dengan makanan. Dan lihat sekarang tangan gadis berponi itu telah dipenuhi oleh makanan.

"Dek naik bianglala itu yuk." kini giliran kenzo yang menarik tangan adiknya itu. Kyra hanya pasrah ketika ditarik abangnya itu. Dan yap, mereka sekarang tengah berada di dalam bianglala itu, kyra masih sibuk dengan makanan yang ada di tangannya.

"Bang pemandangan nya bagus masa, lampunya bagus aku suka liat nya, cantik banget yaa." kembali senyuman itu terukir diwajah adiknya membentuk lesung pipi nya membuat kesan manis pada diri adeknya itu. Itulah yang diharapkan kenzo, adeknya selalu tersenyum.

Kini mereka telah turun dari wahana bianglala itu, dan berencana mencoba semua wahana yang ada disana, makanan yang kyra bawa tadi telah lenyap kedalam perutnya.

Entah apa isi perut nya bisa menampung begitu banyak makanan. Kyra yang girang telah menaiki semua wahana segera berlari dan tanpa sadar kakinya terkilir menyenggol orang yang sedang berdiri didepannya dan alhasil bokongnya beradu dengan tanah yang ada disana.

Orang yang tersenggol pun melihat siapa yang menyenggolnya dan menemukan orang itu sedang terduduk di tanah dengan kondisi yang buruk. Orang tersebut menolong gadis yang tanpa sengaja menyenggolnya, tatapan kyra bertemu dengan orang itu.


***

Aku menerima uluran tangan dari orang yang membantuku, tanpa melihat siapa orang itu dan
Mata itu, mata yang pernah ada menemaniku, mata yang selalu memancarkan sorot bahagia, mata yang selalu mengawasiku. Dia yang pernah mengisi hari hariku.

"Kyra I miss you so much, how are you? Are you okay? I really really miss you" lelaki itu langsung memelukku, aku tak tau apa yang terjadi dengan tubuhku, tubuh ku kaku, tak bergeming saat ia memelukku.

"Kamu ingat sama aku kan ra? Aku mencarimu ra, sampai detik ini dan kini aku menemukan mu, i miss you so much kyra." dia kembali memelukku, tanpa sadar air mata ku berjatuhan tiada henti, aku menangis, bukan menangis bahagia.

Sakit, rindu, kecewa, bahagia,benci, berkecamuk dalam dadaku. Aku membencinya namun aku merindukannya, aku kecewa padanya nya namun aku mencintainya, aku bahagia bertemu lahi dengannya tapi luka itu masih belum sembuh

Bugh bugh
Kenzo memukul axel, mengahantam nya tanpa ampun. Meluapkan emosinya pada axel. "Lo ngapain meluk adek gue, kurang ajar lo. Bangsat setelah lo nyakitin adek gue anjing, pergi lo bangsat."

pukulan demi pukulan dilayangkan abang pada axel. Axel tak membalas nya, ia hanya menerima pukulan itu, aku kasihan pada axel ia membiarkan dirinya dipukul kenzo

"Bang udah bang, berhenti bang.". Kenzo menghiraukan ucapan ku, langsung saja ku tarik kerah baju kenzo bagian belakang. "Kamu ngapain cegah abang buat mukul dia? Dia udah kurang ajar sama kamu dek, dia buat kamu kayak gini sekarang dek." kenzo masih emosi, ia belum bisa meredam emosi nya. Langsung saja ku peluk abang ku agar emosinya bisa menurun

KYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang