Kedua orangtua Isabell selalu menyuruhnya untuk datang bertemu dengan Jonas. Katanya untuk mengangkrabkan diri, masa nanti nikah mau tidak saling kenal. Mau tidak mau, Isabell datang ke rumah Jonas.
"Selamat pagi tante." Ucap Isabell.
Bunda Jonas memeluk Isabell dan menyuruhnya masuk kedalam.
"Ada apa kemari sayang?" Tanya Bunda Jonas.
Isabell tersenyum kaku. "Aku ingin lebih akrab dengan Jonas tante." Ucap Isabell.
"Baik sekali kamu nak. Bentar yaa, tante panggilkan dulu Jonasnya. Dia ada dikamar sedang main games tadi." Bunda Jonas memanggil Jonas.
Sedangkan Isabell diam di ruang tamu, menunggu kedatangan Jonas. Kuat, hatinya harus kuat dan ikhlas menerima semuanya. Karena dengan ikhas, semuanya akan terasa mudah.
Jonas menatap tidak senang pada perempuan yang sedang duduk di ruang tamu, dari lantai dua kamarnya ia sudah melihat ada Isabell dibawah. Kenapa sih perempuan itu pakai kesini segala. Membuat segalanya rumit dan membuat suasana hatinya memburuk saja.
"Isabell, ini Jonasnya." Ucap Bunda Jonas, "Tante tinggal ya, kebetulan ada urusan sebentar. Adanya kamu disini, jadi tante tidak usah memanggil orang untuk menjaga Jonas."
"Baik tan." Ucap Isabell.
Jonas menatap Isabell tidak suka, wajahnya memperlihatkan permusuhan. Isabell hanya tersenyum saja diperlakukan seperti itu. Toh, kelakuannya seperti anak kecil bukan? Berarti kalau anak kecil dibaikin, dia akan menurut juga. Hanya perlu didekati saja.
"Jonas, kamu sudah makan?" Tanya Isabell, Bunda Jonas sudah pergi.
"Belum!" Jawab Jonas sewot.
Isabell mendekati Jonas, namun reflek Jonas menjauh dari Isabell. "Aku buatkan makanan ya, sebentar aku ke dapur dulu."
Baru saja Isabell akan pergi ke dapur, Jonas sudah berbuat ulah dengan melempat vas bunga yang ada di meja kelantai dan akhirnya percahan vas ity mengenai kaki Jonas.
"Saaa..kittt!!! Huaaaa.."Teriak Jonas.
Isabell berlari dan mengangkat kaki Jonas, ia menyuruh Jonas agar terlentang di Sofa, sementara dirinya akan membersihkan pecahan-pecahan vas bunga.
"Sebentar ya, akan aku bereskan ini dulu. Lalu aku akan mengobati kakimu." Ucap Isabell, ia mengambil sapu dan pengki/sosodok (Bantu aku kalau kalian tau bahasa indonesianya komen ya)
Setelah selesai membereskan pecahan vas bunga, Isabell membawa kotak P3K yang ada di dapur. Ternyata Bunda Jonas cekatan juga, selalu waspada sebelum terjadi apa-apa.
Isabell duduk di ujung sofa tepat di depannya adalah kaki Jonas yang terluka, ia mengangkat kaki itu dan menyimpannya di paha.
"Tahan sebentar ya, aku akan obati kakimu." Ucap Isabell, perlahan kapas ia celupkan dengan air, lalu ia bersihkan darahnya dan membuang percahan vas yang menempel di kaki Jonas.
Kenapa juga Jonas harus melempar vas bunga, memang tingkah anak kecil sulit sekali di tebak.
"Pelan!" Teriak Jonas.
"Iya ini juga pelan." Ucap Isabell.
Setelah selesai dibersihkan, Isabell mengobati kaki Jonas yang terluka dengan betadine atau obat merah.
"Ihhh PELAN!" Teriak Jonas lagi, mungkin karena pria itu meraskan perih di kakinya.
"Sudah selesai."Ucap Isabell, ia memandang hasil karya tangannya. Luka Jonas tertutup dengan rapih. "Aku akan buatkan kamu makan dulu ya, tunggu disini."
Jonas menggelengkan kepalanya. "Ikut!" Ucap Jonas.
"Disini saja, kakimu kan sakit. Mana bisa berjalan." Ucap Isabell.
"Gendong." Ucap Jonas manja.
What! Badan Jonas lebih besar dan lebih tinggi darinya. Dan dia minta di gendong. Tidak sadar diri apa!
"Mana bisa, kamu besar sedangkan aku kecil. Yang ada aku nanti remuk oleh badan kekarmu itu." Ucap Isabell mencoba menasehati Jonas.
Muka Jonas cemberut. "POKONYA BISA! ayo gendong, atau aku laporin bunda." Ancam Jonas.
"Iya!" Isabell kesal pada Jonas bukan main, ia berjongkok dihadapan Jonas dan siap untuk Jonas naiki.
"Ughh berat sekali!" Keluh Isabell, Jonas tersenyum puas. Sakit dikakinya tidak seberapa, ia masih bisa menahannya dan untuk berjalan pun masih bisa. Namun, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Isabell memang menggendongnya, tapi kaki Jonas tetap saja kena dengan lantai. Akibat Jonas yang tinggi, mambuat kakinya tidak bisa diangkat oleh Isabell sepenuhnya.
Sesampainya di dapur, Isabell menurunkan Jonas dikursi makan. Ia mengusap peluh didahinya, gila berat sekali pria ini. Awas saja kalau dia sudah sembuh, akan ia minta tanggung jawab karena membuat hidupnya sulit.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDIOT HUSBAND (TAMAT)
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA WAJIB Comedy Romance Isabell, harus menikah dengan pria yang dijodohkan dengannya. Pilihan ayahnya, bukan karena keluarga terlilit hutang atau semacamnya. Melainkan sebuah amanah dari teman ayahnya. ia menerima perjodohan it...