3

26.8K 1.8K 44
                                    

Isabell menatap Jonas yang sedang tertidur di sofa ruang tamu. Ia kesal sangat-sangat kesal pada pria ini. Bayangkan saja, tadi di dapur. Sudah ia buatkan makanan, dan bukannya dimakan malah dibuang kemana-mana.

Dan alhasil, ia harus membereskan semuanya. Ya tuhan kuatkan hamba, mengurus Jonas melibihi mengurus bayi. Masih mending bayi bisa di larang, lah ini. Dilarang tidak bisa, dikit-dikit nangis dan adu ke bundanya buat kesal saja.

Isabell memijat kakinya yang terasa pegal dan tangannya. Hari sudah semakin sore, dan bunda Jonas belum juga kembali. Ia ingin pulang kerumahnya, dan ia tidak bisa meninggalkan Jonas sendirian disini tanpa ada pengawasan sama sekali. Bisa-bisa pria ini mencelakai dirinya sendiri dan bunda Jonas akan menyalahkannya.

Jonas menelan ludahnya, ia tidak benar-benar tertidur. Matanya masih bisa melihat Isabell yang tadi melihatnya yang sedang tertidur dan sekarang wanita itu sedang mimijat kakinya sendiri. Rok yang digunakannya sedikit terbuka dan memperlihatkan paha putih yang mulus. Sangat Menggoda iman!

"Pegal sekali." Ucap Isabell.

'Rasain emang enak haha, lihat saja kalau kita menikah. Kamu akan lebih kecapean.' Batin Jonas.

Tiba-tiba saja perut Jonas mulas, ia terbangun dari tidurnya dan berlari ke kamar mandi. Ia tadi sempat memakam masakan Isabell walau akhirnya ia membuang makanan itu. Sebenarnya wanita itu bisa masak atau tidak sih!

Isabell menatap kepergian Jonas yang begitu cepat. Ia mengikuti langkah Jonas yang berakhir di kamar mandi.

"Jonas!! Kamu kenapa?" Tanya Isabell seraya mengetuk pintu kamar mandi.

"Diamlah! Aku mulas." Teriak Jonas dari dalam.

Isabell menjawab dengan membentuk mulutnya berbentuk O, lalu meninggalkan Jonas di kamar mandi sendirian. Ia kembali ke ruang tamu.

"Hallo menantu Bunda." Ucap Bunda Jonas datang dengan beberapa kantung plastik ditangannya.

"Hallo juga tante. Bawa apa tan?" Tanya Isabell.

Bunda Jonas menyimpan semua kantung plastik itu di meja. "Ini Bunda tadi habis diajak teman bunda ke mall. Dan ternyata, ada baju-baju yang bagus. Bunda juga belikan buat kamu dan Jonas. Kembaran! Kata anak jaman sekarang itu couple!" Ucap bunda antusias, ia mengeluarkan semua pakaiannya dan memperlihatkannya pada Isabell.

"Bagus tan." Ucap Isabell.

"Ini, kamu bawa kerumah. Dan besok datang lagi kesini. Kamu ajak main Jonas ke taman bermain pasti dia suka. Dan kamu harus pakai baku couple, biar cocok sama Jonas." Ucap Bunda Jonas.

Besok? kesini lagi? Batin Isabell.

"Bun, ko lama sih." Ucap Jonas datang keruang tamu dengan tangannya yang memegang perut.

Bunda menatap Jonas. "Kamu kenapa?" Tanya Bunda Jonas.

"Mulas bun." Jawab Jonas seraya duduk di sofa.

Bunda duduk disebelah Jonas. Ia memegang perut Jonas. Dan mengusapnya pelan.

"Makan apa tadi?" Tanya Bunda Jonas.

"Makan masakan Isabell." Jawab Jonas.

Bunda Jonas menatap Isabell. "Kamu berikan Jonas apa?"

"Aku hanya memberikan bubur aja bun." Ucap Isabell.

"Masih ada buburnya?" Tanya Bunda Jonas.

"Ada di dapur." Jawab Isabell.

Bunda Jonas berjalan kedapur dan memakan sedikit bubur buatan Isabell. Dan ternyata bubur itu kebanyakan bumbu lada, membuat perut Jonas kesakitan. Apalagi Jonas tidak suka pedas.

"Kenapa tan?" Tanya Isabell setelah bunda Jonas datang dari dapur.

Bunda Jonas duduk lagi di pinggir Jona dan mengusap kembali perut anaknya. "Nanti kamu minum obat ya, tidak apa Isabell. Buburnya enak hanya saja kebanyakan lada hitam. Apakah kamu bisa memasak?" Tanya Bunda.

Isabell menggelengkan kepalanya seraya ternyum lebar. "Tidak bun, ini pertama kalinya aku memasak. Dan langsunh memasak bubur buat Jonas."

"Apa?!! Pantas saja perutku mulas. Bundaaaaaa!!! Huaaa wanita itu jahat, bikin perut Jonas sakit!" Teriak Jonas tidak terima, wanita ini ternyata diam-diam sedang berusaha menyingkirkannya.

"Sttt, Isabell baik sayang. Niatnya sudah baik ingin membuatkanmu makanan." Ucap Bunda menenangkan anaknya. "Sudah kamu boleh pulang Isabell, hari sudah menjelang malam. Besok jangan lupa untuk datang kemari. Ajak Jonas ke taman bermain."

Isabell mengangguk. "Iya Tan, terima kasih." Ia pulang dan membawa kantung plastik yang diberikan Bunda Jonas.

Awas saja, tunggu pembalasanku- Batin Jonas.

MY IDIOT HUSBAND (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang