Isabell pulang kerumah dengan wajah lesu dan tidak bersemangat sama sekali. Dalam hatinya tidak ada niatan untuk kembali ke rumah Jonas. Biarkan saja, alasannya ia akan buat nanti. Emang ia baby sitter yang kemana-mana harus menjaga anak mamih itu sedangkan bundanya jalan-jalan dengan teman-temannya. Enak sekali hidupnya itu.
"Sudah bertemu dengan Jonas sayang?" Tanya bunda.
"Sudah." Jawab Isabell singkat seraya menghempaskan bokongnya di sofa.
Bunda menghampiri Isabell dan mengusap kepala anaknya itu. Ia mencoba merasakan apa yang dirasakan anaknya. Berat, pasti ini ujian terberat anaknya. Yah mau bagaimana lagi, ini amanat dari besan atau bisa dikatan sahabat suaminya.
"Besok kamu mau ke rumah Jonas lagi?" Tanya Bunda.
Isabell menggelengkan kepalanya. "Tidak bun, aku cape. Aku mau istirahat aja dirumah. Cukup hari ini aja aku kerumah Jonas, selanjutkan aku tidak mau. Kalau bundanya Jonas menghubungi bunda atau ayah. Katakan aku sedang pergi ya bun." Ucap Isabell.
"Baiklah, tapi katakan pada bunda. Kenapa kamu tidak ingin kesana lagi? Jonas tampan loh, bunda mau punya mantu kaya gitu." Goda Bunda.
"Iya bunda, Jonas akan menjadi mantu bunda sebentar lagi. Waktu sebulan tidak akan terasa."
Bunda tersenyum. "Baguslah, iya sudah kamu ke kemar. Ganti baju, minum susu, cuci muka, gosok gigi langsung tidur." Titah Bunda.
"Aku kayak anak kecil."
"Bunda tidak akan melakukan ini lagi jika kamu sudah menikah nanti dengan Jonas." Ucap Bunda, satu titik air mata turun. "Bunda akan merindukan momen-momen seperti ini."
Isabell menghapus air mata bundanya. Lalu memeluk satu-satunya wanita yang sabar, tegar dan kuat ini.
"Aku sayang bunda. Aku akan tetap menjadi anak bunda sampai kapan pun. Aku tidak masalah bunda selalu menyuruhku seperti anak kecil, aku ingin selalu menjadi putri kecil bunda."
"Sudah, ko jadi mellow gini. Kamu ke kamar ya." Isabell melepaskan pelukannya dan pergi ke kamarnya. Bersiap-siap untuk tidur. Ia akan membuat alasan untuk tidak bertemu dengan Jonas besok.
***
Keesokan harinya, sudah siang dan Isabell tidak pergi kerumah Jonas. Yang dilakukannya hanya tidur, makan dan main Hp. Menikmati sisa jomblonya sebelum ia akan menikah dengan Jonas yang idiot itu.
Toples yang berisikan keripik pisang pun sudah habis ia makan, seraya menonton drama korea. Andai ia bisa menikah dengan salah satu aktor Korea kesuakaanya. Mungkin ia akan sangat gembira, kalau bisa ia tidak ingin tidur dan hanya mau memandang suaminya.
Klik... Tiba-tiba saja TVnya mati.
"Loh ko." Ucap Isabell, saat ia melihat kesamping dan ternyata ada pria tinggi, memakai celana baby doll dan baju kaos. Siapa lagi kalau bukan JONAS.
Isabell turun dari ranjang dan menghadap Jonas. "Apa yang kau lakukan?! Aku sedang menonton drama korea dan kau. Astaga mematikannya!" Teriak Isabell.
"Kan kita mau main, ayo dong aku sudah menunggumu sangat lama. Ini bahkan sudah jam 2." Ucap Jonas yang dilogatkan anak kecil.
"Astagfirullah, aku tidak akan pergi kemana pun." Ucap Isabell tegas.
"Ayolah, aku bilang bunda nih." Ancam Jonas seraya menangis dan berteriak.
Isabell menutup telinganya. "Ok ok Fine, kita pergi. Beri aku waktu 5 menit untuk mengganti pakaian."
"Ok."
Isabell mengambil pakaiannya yang ads di almari.
"Baju couple." Ucap Jonas mengingatkan.
Isabell mendelik menatap Jonas. Terpaksa ia mengambil baju Couple yang diberikan bunda Jonas. Lalu ia menatap Jonas yang diam saja tidak pergi dari kamarnya. Bagaimana ia akan berganti baju? Kalau pria itu masih saja dikamarnya.
"Kenapa kamu tidak keluar? Aku mau berganti baju." Tanya Isabell.
"Ganti saja." Jawab Jonas.
Isabell menarik nafas lalu menghembuskan pelan. Sabar! Biarlah, toh Jonas seperti anak kecil yang tidak akan mengerti melihat body wanita dewasa.
Isabell mengganti pakaiannya dengan perlahan, Jonas menelan salivanya ketika melihat badan Isabell yang montok aduhay. Juniornya sudah menengang dengan melihat Isabell yang setengah naked. Dengan segera ia alihkan tatapannya.
Setelah selesai, ia berbalik dan menatap Jonas yang sedang memperhatikan ranjangnya.
"Ada apa? Kamu kenapa liat kesana terus?" Tanya Isabell.
Jonas mengalihkan pandangannya lagi, ia menatap Isabell yang sudah siap. Baju couple yang digunakan wanita itu tercetak jelas dibadannya. Sangat ketat. Memperlihatkan lekuk tubuhnya. Astaga!
"Ayo kita berangkat." Ucap Jonas mengalihkan pikirannya yang mulai kemana saja.
***
Jonas menatap tajam pada semua pasang mata yang melihat badan Isabell. Entah apa yang dilakukannya saat ini, tapi ia tidak suka melihat semua pria melihat Isabell yang sedabg berpakaian super ketat ini.
"Jonas, kamu main sana ya. Aku akan duduk disini." Ucap Isabell seraya duduk disalah satu kursi kosong.
"Tidak mau!" Ucap Jonas.
"katanya mau ketaman."
"Aku tidak mau main permainan anak-anak!" Teriak Jonas.
Isabell menepuk-nepuk punggung Jonas. "Iya sudah, terus kamu mau kemana?"
"Ke hotel!" Jawab Jonas spontan. "Maksudnya ke Bioskop. Ada film baru, ayoo kita kesana."
Telinganya yang salah dengar atau memang Jonas salah mengucapkan saja.
"Iya ayo kita ke bioskop, setelah nonton kita pulang ya." Ucap Isabell.
Jonas mengangguk. "Ok."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDIOT HUSBAND (TAMAT)
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA WAJIB Comedy Romance Isabell, harus menikah dengan pria yang dijodohkan dengannya. Pilihan ayahnya, bukan karena keluarga terlilit hutang atau semacamnya. Melainkan sebuah amanah dari teman ayahnya. ia menerima perjodohan it...