*3. main sambar

1.2K 48 1
                                    

Selamat hari raya idul Fitri semuanya, mohon maaf lahir dan batin😊

------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ini hari Minggu. Saatnya bersantai setengah hari dirumah. Aku memilih untuk tidur dan menunggu jam untuk pergi madrasah.

Akhir akhir ini aku hampir sepenuhnya semangat pergi madrasah. Sebab? Sebab aku tidak merasa kesepian saat jam istirahat. Jam istirahat madrasah adalah waktuku untuk mengejar materi pelajaran yang tertinggal, pak ustadz Firman yang menjelaskan nya.

Pak Firman. Ustadz yang dikagumi banyak murid dikelas karena ketampanannya. Tapi menurutku sih biasa aja tuh orang.
Tapi tuh ustadz baru kok beda ya sama ustadz ustadzah lain.

Aku baru kenal sama ustadz itu tapi kaya' akrabb bangeut gitu. Padahal sama ustadz ustadzah lainnya boro-boro akrab kadang bercakap-cakap aja jarang.

Masa' sih tuh ustadz usianya 21 tahun? Mmm?

Eh kok jadi bahas pak ustadz sih elah:"

"Sasa!" Panggilan itu berasal dari dapur. Ya itu suara bundaku

"Iya Bun, ada apa?" Aku pun yang ingin tidur kembali langsung bangun dan pergi ke dapur

"Beliin sayuran sama ikan tongkol di pasar. Ajak Della juga, katanya dia mau beli kado buat temennya" ujar Bu Dinda, Bundaku

"Aku ngantuk Bun, tadi niatnya mau tidur lagi eh bunda manggil. Bunda aja deh yang ke pasar" ujarki sambil berjalan goyah menuju meja makan.

"Yee,ini anak disuruh malah nyuruh! Gimana sih. Bunda sibuk, lihat ini!" Bunda menunjukkan yang dia lakukan. dibalik badannya, terlihat tangannya sedang mencabuti bulu ayam.

"Iya deh Bun,mana uangnya?"

"Ambil di atas kulkas, didalem kantong warna maroon  bawa aja semuanya" komando Bunda dengan jelas

"Iya Bun,Sasa pergi dulu. Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumsalam, hati-hati" ujar bundaku memperingati

"Iya Bun. Ayo Della" aku berjalan keluar rumah dengan menggandeng Della, adik sepupu ku.

Btw, tadi bunda mencabuti bulu ayam itu buat pesanan orang. Biasanya bunda juga gitu. Disuruh orang untuk melakukan hal seperti itu. Dan diberi uang. Ya bundaku ber-multitalenta, aku bangga punya ibu seperti dia. Biasanya bunda membenahi genteng rumah sendiri, pasang lampu sendiri kalo ayah lagi kerja luar kota. Aku mau bantu malah ditolak.

_________________________________________

Sesampainya di pasar, aku dengan segera mencari lapak menjual sayuran dan menemukannya.

Setelah selesai mencari sayuran dengan segera aku dan Della beralih pada penjual ikan.

"Bu Anjar, beli tongkol nya kaya' biasa" ujarku. Lapak ikan ini sudah menjadi langganan aku dan bundaku. Sampai-sampai penjual ikan ini ingat betul wajahku.

"Oh Sasa iya nak tunggu sebentar" Bu Anjar dengan segera membungkus ikan itu dan memberikan padaku.

Aku segera membayarnya "mari Bu" ujarku kalau pergi

"Della, mau beli kado kaya' gimana?" Tanyaku pada Della,yang melihat sekelilingnya

"Della mau beli itu kak" ujarnya sambil menunjuk sebuah toko boneka

Dengan segera kita menuju toko itu.

"Della pilih dulu ya, yang mana boneka nya. Kak Arinda mau ke toilet sebentar" ujarku melepaskan tangan Della

UstadzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang