Hyera lagi menonton film favoritnya 'Toy Story 2' yang ia putar di laptopnya. pekerjaan rumah Hyera sudah beres, sekarang waktunya dia menikmati me time di kamarnya.
Hyera daritadi kepikiran tentang Jeonghan ia ingin menelfon Suaminya itu, tapi takut mengganggu pekerjaannya tapi ada rasa khawatir juga di dalam diri Hyera kenapa dia belum merasakan yang aneh setelah melakukan kegiatan itu? seperti mual atau merasakan sakit di kepalanya? ah, rasanya mungkin semua proses butuh waktu..
daripada dia kepikiran mending dia menonton film yang setiap tahun pasti dia nonton.
sedangkan Jeonghan di kantor sedang menikmati hidangan makan siangnya di kantin yang terletak di tengah lobby kantornya itu, tidak sendiri tapi Jeonghan di temani oleh rekan kerjanya, Minhyuk.
Minhyuk ini merupakan dari pegawai yang di bawah naungan Ayahnya Jeonghan, jabatan yang di milikinya adalah Direktur Personal sedangkan Jeonghan memiliki jabatan Direktur Utama memang jabatan yang di miliki keduanya sangat jauh posisinya tapi Jeonghan tidak pernah memandang jabatan dari para pegawainya karena ia pikir "semua orang itu sama dari sisi manapun"
"heh bengong lo?" tegur Minhyuk yang sedari tadi memperhatikan Jeonghan hanya sekedar mengaduk makanannya kekanan dan kekiri.
Minhyuk ini umurnya beda 3 tahun dari Jeonghan waktu pertama kali ketemu, Jeonghan ingin memanggil Minhyuk dengan embel "kak" tapi Minhyuk melarangnya katanya tidak nyaman memanggilnya seperti itu karena dia pikir hanya beda 3 tahun jadi tidak apa.
"ah? gapapa kok" jawab Jeonghan dengan melihat sekilas wajah Minhyuk yang kebingungan.
"cerita aja Han, gue dengarin"
"Hyera"
"dia kenapa?"
"dia kayanya ga pengen deh punya anak"
Minhyuk sedikit kaget mendengar jawaban Jeonghan dan ia penuh banyak pertanyaan kenapa di kepalanya.
"kenapa? belum siap? apa gimana? coba deh langsung to the point aja"
"gue ga tau Hyuk, dia belum siap apa ngga. semalam gue ngelakuin itu tapi dia tuh kaya kepaksa gitu" jawab Jeonghan dengan lesu.
"perasaan lo aja kali, lo udah nanya dia kenapa gitu?"
"semalam sih dia nolak dengan alasan takut besoknya gue telat ke kantor"
"euy! emang benar kali kata istri lo itu Han! tadi pagi kan lo telat?"
"tapi kan—"
"udah deh lo itu udah dewasa lo harusnya ngerti kenapa dia nolak"
"kenapa coba?" tanya Jeonghan lagi dengan rasa penasarannya
"ya karena kalau lo ngelakuin itu dia pasti pikir bakal lama selesainya jadi lo lama istirahatnya jadi besoknya lo bakal telat bangun dan telat juga ke kantornya JEONGHAN!" balas Minhyuk dengan keras
"lo tuh jangan langsung ambil kesimpulan sendiri gitu dong kasian Hyera" sambung Minhyuk lagi menepuk pundak Jeonghan.
"bener juga sih.." kata Jeonghan yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal. menyadari tindakannya yang bisa di bilang berlebihan?
"pusing gue sama lo lanjut makan udah"
setelah makan siang Jeonghan memutuskan untuk kembali ke ruang kerjanya di antar oleh Minhyuk juga karena ruangan yang di tempati Minhyuk tidak terlalu jauh dari ruangan Jeonghan.
baru Jeonghan menyandarkan kepalanya di sofa ruangannya itu, ponsel yang berada di saku celananya bergetar terus menerus. malas rasanya untuk menerima telfon dari siapapun hari ini
Hani is calling..
"halo?"
"kak!"
"buset santai dong dek, kenapa?"
"hehe maaf kakak dimana?"
"masih di kantor kenapa? ada masalah di rumah?"
"ga kok aku cuman kangen aja sama kakak hehe, ke rumah dong kak!"
"sama kakak juga kangen yaudah nanti kakak kesana aja ya pas pulang kerja"
"loh? mba Hyera ga di ajakin?"
Jeonghan sampai lupa. lupa kalau dia juga harus mengajak Hyera berkunjung ke rumahnya itu.
"halo kak?"
"eh iya? iya ntar kakak ajak juga kok"
"nah gitu dong! jangan lupa ya! awas aja!"
karena suara keras Hani yang terus penuh penekanan Jeonghan terus menjauhkan handphonenya dari telinga.
"iya bawel"
-
film yang di tonton Hyera sudah habis di nontonnya, lalu dia tertidur.
Jeonghan sudah pulang dia langsung masuk ke kamar dan melihat Hyera tertidur pulas di depan laptopnya yang masih menyala.
"Hyer.. tidur kamu di baikin dulu" kata Jeonghan sambil mendorong pelan badan Hyera.
"eung kamu udah pulang?" sadar Hyera ke Jeonghan dengan mengucek matanya.
"iya kamu kalau udah selesai nontonnya di matiin laptopnya ya" kata Jeonghan datar, Jeonghan tidak marah pada Hyera hanya dia masih sedikit kesal dan kebingungan. entah apa yang dia bingungkan seharusnya Jeonghan sudah mengerti perasaan Hyera
"iya mas, hm kamu masih marah sama aku?"
"aku ga marah kok udah ya aku mandi"
"iya"
"oiya kamu siap siap hari ini kita ke rumah Papa dulu"
"iya mas"
Hyera tidak langsung mengganti bajunya dia termenung di kasurnya dan melihat Jeonghan mengambil bajunya sendiri dan masuk ke kamar mandi, kenapa Jeonghan ga minta tolong ke Hyera untuk menyiapkan bajunya?
bahkan handuk yang di sediakan Hyera di kamar mandi Jeonghan taruh kembali dan mengambil handuk yang baru.
Hyera juga bingung dengan sikap Suaminya itu, kenapa terlalu terbawa perasaan hanya masalah semalam?
-
hai! gue Minhyuk. Temannya Jeonghan, salam kenal!maaf lama ya updatenya hehe. VOMMENT ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
mas jeonghan
Randomhyera yang di jodohin oleh seorang pria yang dingin dan jutek, tapi setelah mereka bersama semua perasaan berubah. [mas jeonghan, lelaki jutek tetapi bisa menjadi malaikat yang lembut] vote dan comment! makasih~