BAGIAN ENAM --MY RANYA--

7 1 0
                                    

Enam~ Cewek kalau bilang nggak apa-apa, pasti ada apa-apa

"Ran, lo kenapa sih? Masih pagi cemberut gitu. Lagi marahan sama Bar... oh iya, Bara kemana ya?" Dennis menatap Ranya. "Woy! Bara kemana?"

"Gue nggak tau!"

"Lo'kan pacarnya?"

"Bukan!"

"Udah, Ran. Nggak usah malu buat cerita--" Tiba-tiba Arkan menaruh amplop putih di meja Dennis. "Apaan?"

"Bara sakit." Ujar Arkan santai, lalu pergi ke tempat duduknya.

Apakah benar, Bara sakit? Itulah yang ada dibenak Ranya.

"Sakit apa?" Tanya Ranya yang bingung.

"Nanti aja pulang sekolah lo jenguk." Ujar Arkan.

"Setuju. Siapa tau pas abis dijenguk lo, sih Bara sembuh." Sambung Dennis.

"Korban sinetron." Sahut Maira.

"Yeh, siapa tau aja bener."

Ranya mengangguk. "Tapi gue nggak tau alamat rumahnya, gimana?"

"Nanti gue anter, tapi gue langsung balik. Om gue butuh gue di kafenya." Ujar Arkan. Ranya mengangguk mengerti dan mengacungkan jempolnya.

Tiba-tiba pintu kelas ada yang mengetuk, seketika semuanya pada diam karena mereka tahu yang masuk pasti Bu Zubaedah.

"Assalamualaikum, guys!" Salam Bu Zabaedah. Bu Zubaedah adalah satu-satunya guru yang kekinian dan gaul.

"Waalaikumsalam, sis!" Jawab semua murid di dalam kelas.

"Yang nggak masuk siapa, rain?" Tanya Bu Zubaedah kepada Ranya. Ia memanggil Ranya 'rain' karena Ranya kalau dipanggil nama panggilan, Ran. Ranya juga sekretaris II, sekretaris I Dennis.

"Fatan Baraldi Farerer, Bu."

"Oh my god! Bara kenapa? Manusia dingin itu ternyata bisa sakit, ya?" Jangan kaget kalau Bu Zubaedah seperti ini, tadikan sudah bilang kalau Bu Zubaedah adalah guru kekinian dan gaul.

"Namanya juga manusia, Bu." Ketus Dennis. Bu Zubaedah mengangguk-angguk setuju.

"Lagipula udah ada yang bisa bikin manusia dingin itu jadi manusia panas, Bu." Sahut Arkan.

"Siapa?" Tanya salah satu siswi.

"Rain." Jawab Arkan santai.

"Oh my god! This's news hot! Ini akan viral se-sekolah. Apalagi yang mecahin dinginnya itu sih rain!" Ujar Bu Zubaedah heboh.

"Padahalkan sih rain air, tapi kok dia bisa rubah sih Bara, ya?" Bingung Desi, salah satu murid yang memegang akun fanbase Bara.

"Bisa, Des. Kan Bara dingin tuh kayak es batu, terus sih Ran kan air. Kalau es batu direndam sama air nantikan bakalan cair." Balas Iin, ketua kelas.

"Berita heboh nih!" Antusias Bu Zubaedah.

"Belajar sih, Bu. Malah gosipin saya." Ujar Ranya malas.

MY RANYA! [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang