Hope you like this story ...
.
.Jikyung menghela napasnya lelah, sejauh apalagi ia tidak mengetahui keadaan hyung nya, sejauh mana lagi ia ketinggalan kabar hyung nya. Seingat Jikyung saat ia meninggalkan hyung nya untuk pergi kuliah ke Gwangju keadaan Taehyung itu baik-baik saja, tapi kenapa semuanya menjadi begini.
"Kenapa kau pulang?" Taehyung mencoba untuk menyampingkan rasa sedih dan kecewa nya. Ia tidak mau Jikyung bertanya-tanya tentang apapun, Taehyung tidak mau menjadi beban untuk adiknya.
"1 minggu aku libur, jadi aku memutuskan pulang. Kenapa nada bicaramu begitu? Kau tidak suka aku pulang, hyung?"
"Bukan begitu, aku hanya memastikan kau tidak mengganggu waktu belajarmu"
"Sejak kapan, hyung?" Jikyung mengalihkan pembicaraan. Sungguh, ia khawatir melihat keadaan hyungnya.
"Apaanya?" Taehyung tahu, bahkan sangat tahu kemana arah pembicaraan Jikyung.
"Kau tahu hyung? Rasanya sakit saat aku mengetahui keadaanmu dari orang lain. Kau anggap aku ini apa? Orang yang tak berarti di hidupmu?" Jikyung tidak perduli lagi jika ucapannya itu lancang dan sangat tidak sopan. Tapi sungguh, Jikyung marah dan sedikit kecewa.
"Bukan begitu--"
"Lalu apa namanya? Kau lebih memilih berkeluh kesah pada orang lain ketimbang adikmu sendiri. Aku tidak suka, hyung. Aku ingin kau bergantung padaku dan begitu pun sebaliknya. Kau dan aku itu--, ah sudahlah"
"Kau pikir aku tidak memberitahumu itu membuatku tenang? Tidak Jikyung, aku hanya tidak mau menjadi bebanmu, aku tidak mau membuatmu khawatir. Kau pikir siapa yang mau hidup menderita seperti ini?"
"Kau ! Kau lebih memilih kesulitan"
"Karena aku tidak memberitahumu, kau berspekulasi aku memilih kesulitan? Tidak, Jikyung. Tidak ada seorangpun yang mau memilih kesulitan"
"Tapi kau sudah membuktinya, telak"
"Oke, aku salah aku minta maaf" Final Taehyung.
"Kau pikir dengan maaf saja itu cukup?"
Langkah Taehyung menuju kamarnya terhenti, entah kenapa nada bicara yang diucapkan Jikyung begitu sinis.
"Lalu kau ingin aku bagaimana? Bersimpuh di bawah kakimu? Bersujud?"
Ini kali pertamanya Taehyung saling serang dengan Jikyung, sejak kecil ia tak pernah seperti ini. Taehyung selalu menjaga adiknya, tapi sekarang semuanya tinggal kenangan.
Taehyung sama sekali tidak mengenal Jikyung yang sekarang, pun sebaliknya pada diri sendiri. Taehyung tak lagi mengenal dirinya.
"Kau selalu saja egois, tak pernah memikirkan perasaan orang lain. Kau dan egomu yang tinggi itu sudah menenggelamkanmu. Kau selalu mengambil keputusanmu sendiri, aku tidak suka itu"
"Coba katakan padaku, di bagian mana aku mengambil keputusan sendiri? Di bagian mana aku tidak pernah memikirkan perasaan orang lain? Di bagian mana aku, Akhh---" Taehyung meringis memegangi perutnya yang terasa keram.
"Hyung, kau-- kenapa?" Jikyung panik, menghampiri Taehyung yang meringis sejadinya.
"Hyung, hei .. mana yang sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The First And The Last (KookV) ✔
FanfictionDemi apapun juga Kim Taehyung tidak pernah mau terjerat dalam pesona seorang Jeon Jungkook, pesona yang dipenuhi dengan arogansi dan dominasinya. Kim Taehyung membenci segala yang ada pada Jeon Jungkook. Namun, takdir tetaplah takdir yang tak bisa d...