Hope you like this story ...
.
.
"Sudah 4 hari, Taehyung tidak masuk" ujar Yoongi.Demi apapun juga, Jungkook sedang tidak ingin membahas tentang Taehyung, pertemuannya tempo lalu di rumahnya cukup membuat hatinya tertohok, bagaimana bisa Taehyung begitu saja menyetujui apa yang di ajukan Jungkook, tanpa rasa menyesal pula tidakkah itu berlebihan?.
"Kau bertanya padaku, hyung?" Datar Jungkook.
"Aku memberitahumu, terserah kau mau perduli apa tidak yang penting aku sudah memberitahumu"
Jungkook gengsi, ingin menanyakan kenapa Taehyung tidak masuk tapi pertanyaan nya itu sudah tertelan lebih dulu sebelum di ucapkan.
"Dia sakit" ujar Yoongi lagi.
.
.Gila ini kali pertamanya Jimin menyaksikan Taehyung seperti sekarang ini, tertidur sambil bergumam memanggil eomma dan appa nya. Suhu tubuhnya masih panas padahal Jimin sudah mengompres dan memberikan parasetamol tapi panasnya masih tetap.
Jimin mencoba beberapa kali membangunkan nya tapi ia tetap tidak berhasil, mungkin dengan membangunkannya Taehyung akan tersadar dari mimpi buruk atau mungkin kerinduan secara mendalam pada kedua orang tuanya.
Hebat sekali, pikir Jimin. Taehyung jatuh sakit bertepatan dengan pertengkarannya dengan Jungkook, seolah menandakan bahwa Taehyung itu frustasi. Apa mungkin memang begitu? Semuanya terjadi gara-gara Jungkook?.
Apa cinta memang sedahsyat itu? Jimin tak habis pikir pada Jungkook dan Taehyung, kenapa meraka memilih kesulitan? Lebih memilih melukai hati mereka. Ego keduanya terlalu tinggi dan kokoh.
"Bagaimana keadaanya?" Tanya Bogum pada Jimin.
"Masih sama, bahkan panasnya semakin tinggi"
Jimin tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa, satu-satu nya yang bisa ia hubungi adalah Bogum. Dan beruntunglah Bogum sama sekali tidak keberan untuk menjaga Taehyung-Nya.
"Apa perlu kita bawa dia ke rumah sakit? Sejak kemarin panasnya tidak turun-turun, hyung" rancau Jimin semakin khawatir.
"Tunggu hingga besok pagi, kalau badannya masih panas kita bawa Taehyung ke rumah sakit" final Bogum, yang langsung di setujui oleh Jimin.
Suara ketukan pintu membuyarkan percakapan keduanya, saling pandang seolah bertanya 'siapa yang bertamu di sore dengan hujan lebat ini'.
"Biar aku yang buka" Jimin bangkit dari duduknya lalu melangkah ke arah pintu keluar.
"Yoongi, hyung?" Jimin sedikit kaget atas kehadiran Yoongi, dan yang membuat lebih kaget sesosok Jungkook ikut datang.
"Aku ingin melihat keadaan karyawanku" ujar Yoongi.
"Lalu, kau?" Tanya Jimin pada Jungkook.
"Aku hanya mengantar saja, tidak lebih. Jangan salah paham" datar Jungkook, hingga membuat Jimin memalingkan wajahnya.
"Ayo masuk"
Jungkook mematung melihat keadaan Taehyung, bibirnya yang pucat dengan mata tertutup juga melihat pergerakan tidurnya yang sama sekali terlihat tidak nyaman. Rasa nya ia ingin berbaring di sisinya, memeluknya dengan erat dan menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First And The Last (KookV) ✔
FanficDemi apapun juga Kim Taehyung tidak pernah mau terjerat dalam pesona seorang Jeon Jungkook, pesona yang dipenuhi dengan arogansi dan dominasinya. Kim Taehyung membenci segala yang ada pada Jeon Jungkook. Namun, takdir tetaplah takdir yang tak bisa d...