Prolog

6.7K 482 53
                                    

Pagi yang begitu cerah, bahkan sinar matahari sudah masuk kedalam ruangan akibat jendela yang terbuka.

Pagi yang begitu cerah, bahkan sinar matahari sudah masuk kedalam ruangan akibat jendela yang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang pun tersenyum menatap indahnya dunia luar.

"Pagi dunia." Ujarnya dengan senyuman. Setelahnya ia berbalik dan melihat seseorang yang masih tertidur pulas. Ia pun berjalan menghampiri pemuda tersebut.

Ia duduk di tepi kasur dan mendekatkan diri pada telinga pemuda tampan tersebut, perlahan ia membisikkan sesuatu tepat pada telinga pemuda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia duduk di tepi kasur dan mendekatkan diri pada telinga pemuda tampan tersebut, perlahan ia membisikkan sesuatu tepat pada telinga pemuda tersebut.

"Beruang jelek bangunlah jika tidak aku akan menciummu." Ujarnya. Tak lama mata pemuda itu pun terbuka, ia menatap tajam pelaku yang membuat dirinya terbangun saat ini.

 Tak lama mata pemuda itu pun terbuka, ia menatap tajam pelaku yang membuat dirinya terbangun saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? Kau terpesona sampai melihatku seperti itu?" Guraunya dengan mengangkat sebelah alisnya. Pemuda cantik itu hanya terkekeh walau mendapat tatapan tajam dari seorang Jung Yunho.

Hai, aku Kim Jaejoong, usiaku 20 tahun. Aku mengenal Yunho sebulan lalu, saat dimana aku baru saja datang ke kota Seoul. Dia adalah pelaku yang membuat seluruh benda-benda berhargaku hilang. Mungkin tidak berharga, tetapi bagiku apa yang ada dalam tasku itu sangat berharga.

"Cepat bangun, sudah siang. Aku lapar, Jjaa kita beli makanan." Ujar Jaejoong, Yunho hanya menatap malas, bahkan ia menarik selimut dan kembali untuk tidur. Tetapi, Jaejoong menahannya dan menatap penuh memohon.

"Aku lapar. Uangku sudah habis karena kau curi, bahkan tasku kau buat hanyut ke dalam sungai. Aku pun tidak mengenal siapapun disini, jadi-.." Kedua mata mereka pun bertemu.

"Jadi?"

"Jadi kau harus pertanggungjawabkan ulahmu." Ujar Jaejoong. Yunho hanya tersenyum meledek.

"Malas." Yunho kembali menarik selimutnya membuat wajah Jaejoong memerah karena kesal. Ia pun beranjak dari kasur Yunho dan melipat kedua tangannya di dada.

"Baiklah. Aku akan melaporkanmu kepada polisi, dan jika nanti aku bertemu keluargaku aku akan membuatmu benar-benar sengsara. Kau tahu aku ini siapa? Aku ini anak seorang konglomerat." Ujarnya. Yunho hanya menutup telinganya karena ocehan Jaejoong. Melihat Yunho tak merespon, Jaejoong pun kembali berdecak.

"Baiklah. Aku akan segera melaporkan perbuatanmu ke Polisi, dan aku sangat jamin Soo Yeon akan kecewa sekali kepadamu." Ujar Jaejoong. Yunho pun segera beranjak dari kasurnya. Ia menahan kuat dan menggenggam kuat tangan Jaejoong.

"Aku akan membuat perhitungan jika sampai Soo yeon tahu semua akan hal ini." Jaejoong hanya mampu menelan salivanya. Entahlah ia benar-benar takut akan tatapan Yunho saat ini.

...

FATED TO LOVE YOU

...

"Bagaimana? Sudah kau temukan anak itu?"

"Belum Nyonya."

"Haahhh segera temukan anak itu, lakukan apa saja asal anak itu dapat ditemukan." Beberapa orang itu pun mengangguk paham.

...

"Bagaimana kau datang sementara kau tidak tahu dimana keluargamu? Jae kau ini benar-benar ya."

"Soo yeon-ie, dengarkan aku. Menurut Ummaku. Appa adalah seorang chaebol, ia menikah dengan Umma, suatu hari ia pergi tetapi tidak kembali. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku adalah putranya. Umma sudah pergi ke surga. Hanya kalung pemberian Appa kepada Umma satu-satunya jalan aku bertemu dengannya. Tetapi-.."

"Tetapi apa?" Tanya wanita cantik itu penasaran. Jaejoong tersenyum pahit dan menunduk.

"Aku menghilangkannya." Sesalnya.

Sepasang mata musang hanya menatapnya dari kejauhan. Ia tahu kalung itu sangat berharga untuk Jaejoong, tetapi saat ini ia pun butuh uang. Maaf karena telah membohongi.

Yunho kembali menyimpan kalung tersebut dalam saku celananya.












ADA YANG MINAT?

Fated To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang