Yunho pun menatap rumah besar milik keluarga Park tersebut, ia menghela nafas dan memantapkan diri untuk masuk kedalam rumah itu sendirian. Kemana Yoochun? Apa ia tak memiliki nyali untuk bersama Yunho? Tidak. Saat ini Yoochun sedang mencoba bekerja sama dengan keluarga Kim, ini rencana Yunho dan Yoochun. Waktu mereka harus tepat, tetapi Yoochun tak menjamin akan aksi gila Ibunya nanti. Saat ini yang terpenting ia tahu dimana Jaejoong, dan ia harus menyelamatkan Jaejoong.
Yunho memasuki rumah tersebut, ia pun segera disambut Nyonya Park saat pintu tersebut terbuka.
"Ah kau sudah datang? Sendiriankah? Dimana adikmu? Aku sangat merindukannya. Omo! Dimana Yoochunku? Bukankah kalian bersama? Atau dia memang sengaja mengantarmu kepadaku ya?" Ujarnya dengan wajah riang. Yunho hanya mengepalkan tangan karena menahan kekesalannya. Mengapa wanita ini sangat membuatnya muak?
"Dimana Jaejoong? Dia tidak terlibat akan ini. Aku sudah datang bukan, jadi lepaskan Jaejoong." Wanita itu hanya tersenyum, ia pun melangkahkan kakinya untuk mendekati Yunho.
"Jika aku tahu kelemahanmu anak muda itu, aku sudah menjadikannya umpan sedari dulu ahahahaha."
"Lepaskan dia." Ujar Yunho kembali. Wanita itu pun tersenyum dan mengambil sebuah remote untuk menyalakan sebuah layar disana. Yunho pun membulatkan matanya saat ia melihat Jaejoong yang terikat, bahkan beberapa wajahnya penuh luka.
"Brengsek!" Umpat Yunho.
"Astaga, bahasamu menjadi kasar hn? Anak itu melawan dan sangat berisik, mau tidak mau anak buahku membuatnya diam. Beberapa pukulan tidak akan membuat wajah cantiknya hancur. Tenanglah." Yunho pun ingin sekali menghajar wanita iblis tersebut, tetapi langkahnya terhenti.
"Tempat itu sudah dipenuhi bom yang akan meledak kapan saja jika aku ingin. Sebenarnya aku hanya ingin kau mati, tetapi aku masih ingin bermain-main dulu denganmu. Bagaimana?" Yunho semakin mengepalkan kuat tangannya.
"Lepaskan Jaejoong, dan aku tidak akan lari."
"Apa kau akan menepati janjimu?" Tanyanya. Yunho pun mengangguk. Tak ada pilihan lain. Wanita itu tersenyum, ia segera menghubungi beberapa orang disana untuk melepaskan Jaejoong tetapi tidak untuk membiarkan Jaejoong pergi dahulu. Wanita ini memang sangat licik bukan?
...
"Bagaimana?" Tanya Siwon kepada polisi disana.
"Sudah ditemukan tempatnya, tidak jauh dari tempat ini." Ujarnya. Siwon pun menghela nafasnya. Yoochun masih terdiam, Siwon meminta polisi untuk menyadap nomor ponsel Nyonya Park sehingga ia tahu siapa saja yang ia hubungi, dan panggilan terakhirnya adalah anak buahnya yang sedang mengawasi Jaejoong. Siwon bersama Yoochun dan Polisi setempat segera menuju tempat dimana Jaejoong berada.
"Masih aktif?" Tanya Siwon kepada Yoochun. Yoochun pun mengangguk.
"Aku akan menghubungimu saat aku menemui Ummamu. Aku akan meletakannya di saku. Dari sana kau dapat memantau kami."
"Beberapa Polisi kini sedang mengarah ke rumahmu." Ujar Siwon. "Tetapi mereka akan membantu Yunho saat Jaejoong sudah bersama kita." Lanjut Siwon.
"Sepertinya aku berhenti disini, aku akan bersama Yunho. Aku yakin kau mampu sendiri menyelamatkan Jaejoong. Bisa berhenti?" Siwon pun segera menghentikan mobilnya, Yoochun segera keluar dari mobil tersebut.
"Selamatkan Jaejoong, itu pinta Yunho."
"Pasti." Yoochun pun berlari untuk menyeberang. Ia segera mencari taxi untuk segera kembali ke rumahnya secepat mungkin.
...
"Huk...huk..." Soo Yeon sudah berada di lantai dengan memegang perutnya yang terluka, darah terus merembes dari perutnya yang tertusuk, bahkan pasokan oksigen semakin menipis. Mata gadis cantik itu pun memerah dan berkaca.