Yunho menatap pemuda androgini yang kini tepat disampingnya. Sebenarnya bisa saja ia meninggalkan pemuda ini, tetapi entah mengapa ia tak tega untuk pergi meninggalkan Jaejoong di Seoul sendirian.
Setelah mengambil semua uang Jaejoong, ia pun terpaksa berbohong akan kalung milik Jaejoong.
"Kau-.. sebenarnya mengapa kau antusias sekali mencari keluarga Appamu? Apa karena kau yakin kau anak konglomerat?" Tanya Yunho. Jaejoong hanya tersenyum tipis.
"Sebenarnya aku tidak peduli aku ini anak konglomerat atau tidak, aku hanya ingin tahu saja Appaku." Jelas Jaejoong, Yunho pun mengangguk.
"Ini kalung mahal Yun. Harganya pun pasti fantastis. Aku akan menghubungi temanku agar kau dapat menjualnya. Simpan baik-baik kalung ini."
"Apa dengan ini aku dapat menyembuhkan Soo yeon?" Tanya Yunho.
"Jangankan menyembuhkan, uang untuk mengoperasi adikmu pun tidak seberapa dari kau menjual kalung ini."
"A-.. tetapi sepertinya ini sangat berharga, lebih baik aku kembalikan kepada Jaejoong."
"Jung Yunho! Dengarlah, jangan melakukan sesuatu setengah-setengah."
...
FATED TO LOVE YOU
..
Jaejoong masih berharap akan keajaiban kembalinya kalung miliknya, tetapi sepertinya mustahil karena kalung tersebut telah hilang di sungai Han. Mungkin memang ia tidak ditakdirkan untuk bertemu Ayahnya. Saat ini paling tidak Jaejoong bersyukur karena Yunho mau menampungnya, yah walau pada awalnya ia harus memaksa.
Jaejoong melirik wajah Yunho sekilas, ia tersenyum singkat.
Tetapi, tak lama Yunho pun menoleh membuat Jaejoong salah tingkah. Yunho hanya tersenyum meledek melihat sikap serba salah Jaejoong.
"Kau tahu?" Tanya Yunho, Jaejoong segera menatap Yunho penasaran.
"Tahu apa?"
"Terkadang aku meragukan gender mu. Kau ini pria atau wanita?"
"Yak!" Kesal Jaejoong, bahkan ia memukul lengan Yunho.