Matahari bersinar terang menembus masuk ke jendela kamar Yunho dan Jaejoong. Perlahan mata indah Jaejoong pun terbuka, bahkan kini tubuhnya terasa berat karena tangan Yunho memeluknya. Tubuhnya pun terasa begitu pegal akibat malam panas yang mereka lalui.
"Yun." Bisik Jaejoong lembut membangunkan Yunho yang tepat dibelakangnya.
"Yun, bangun." Sekali lagi Jaejoong membangunkan Yunho membuat perlahan Yunho membuka mata musangnya. Yunho semakin erat memeluk tubuh polos Jaejoong yang ditutupi selimut, sesekali ia mengecup punggung mulus Jaejoong.
"Bangun. Ini sudah terlalu siang." Yunho hanya menggelengkan kepalanya dan masih mengecup bahu Jaejoong membuat Jaejoong terkekeh karena geli.
"Iihh geli Yun. Cepat mandi, hari ini bukannya kau berniat mengantarku ke keluargaku?" Yunho terdiam, jujur saja ia berat melakukan ini semua, tetapi bagaimana pun alasan Jaejoong ke Seoul mencari keluarganya, dan lagi Yunho sendiri membutuhkan uang untuk pengobatan Soo yeon. Yunho pun melepaskan pelukan tersebut dan beranjak.
"Baiklah." Jaejoong melirik sekilas Yunho, mengapa Yunho tak menahan atau membatalkan rencananya? Bukannya dengan menetap bersama Jaejoong dapat memulai hidup bahagia dengan Yunho? Yunho pun berdiri, tetapi Jaejoong segera menahan tangan Yunho membuat Yunho melihat wajah cantik sang kekasih.
"Bagaimana jika kita mandi bersama?" Goda Jaejoong membuat Yunho terkekeh dan mengangkat tubuh polos Jaejoong. Jaejoong tak peduli apa yang terjadi nanti, saat ini hanya ingin menikmati kebersamaannya dengan Yunho.
..
FATED TO LOVE YOU
..
Siwon tersenyum lembut saat berhadapan dengan Nyonya Kim. Ia telah mengatakan akan mempertemukan Nyonya Kim dengan cucunya."Kau yakin bahwa itu cucuku?" Siwon pun mengangguk.
"Aku memiliki beberapa bukti kuat bahwa dia cucu halmoni." Wanita tua itu hanya mengangguk, syukurlah.
"Dengan begitu tidak seorang pun dapat memiliki saham KH corp. Anggap saja ini balasan karena mempertemukan kalian, selama ini KH Corp aku yang mengurus, aku tidak ingin berbagi untuk apa yang telah aku bangun. Maaf halmoni, tapi bagiku ini adil." Batin Siwon. Ya, ia hanya tidak ingin siapapun merebut posisinya saat ini.
"Siapa nama anak itu Siwonie?" Tanya Nyonya Kim.
"Kim Jaejoong." Nyonya Kim pun mengangguk paham. Ia sangat tak sabar untuk bertemu dengan cucunya yang selama ini ia cari.
..
"Kibum-ah! Yak! Pelangganku akan pergi jika kau masih betah dalam kamar mandi! Sepertinya kau bukan mengundurkan diri, tetapi di pecat oleh atasanmu." Teriak Heechul kesal karena ia terlalu sibuk tak ada yang membantu. Jaejoong sudah tidak bekerja lagi, sementara Yunho izin hari ini, ia hanya mengandalkan Kibum, tetapi ternyata ia salah terlalu berharap kepada sepupunya ini.
Kibum pun keluar, wajahnya sudah basah dengan air. Heechul hanya menggelengkan kepala karena melihat sikap adik sepupunya tersebut.
"Hehe maaf hyung, aku-.. aku sedikit mengantuk karena semalam tidak dapat tidur, maka dari itu aku cuci mukaku." Ujarnya.
"Jangan banyak alasan, cepat bantu aku!" Kibum mengangguk dan segera pergi meninggalkan Heechul. Heechul sendiri hanya menggelengkan kepala karena Kibum, mengapa anak itu menjadi malas-malasan seperti ini? Ada yang salah dengan Kibum, pikir Heechul.
Kibum membasuh hidung serta mulutnya. Beberapa kali ia memuntahkan cairan bening, bahkan sesekali ia meringis karena mimisan yang membuat kepalanya semakin pusing. Ia sepertinya sangat lelah, ia tahu bahwa setiap kali lelah darah akan keluar dari hidungnya. Heechul terus berteriak membuat Kibum sendiri merasa tidak enak, tetapi ia tak mungkin keluar dengan darah yang masih tetap mengalir dari hidungnya.