"Tidak."
Aku mendesah gusar mendengar jawabannya, dia bahkan belum membaca selembar undangan yang kuberikan tapi sudah memberikan jawaban yang tidak menyenangkan.
"Kau bahkan belum membacanya"
Paman Will menatapku tajam, "Aku tidak perlu membacanya aku sudah mengerti semua tentang acara ini, ini bukanlah acara resmi dari kampus"
"Tapi aku membutuhkan teman untuk saling membantu dan berbagi pengalaman, acara ini memberikan aku peluang untuk mendapatkan teman-teman yang baru" kataku.
Paman Will mendorong undangan yang kuletakkan di hadapannya sambil berkata, "Yang kudengar dari Cliff kau sudah punya dua orang teman, satu berambut pirang dan yang satu lagi berambut cokelat, aku pikir mereka saja sudah cukup"
Oh, tuan Cliff menghambat rencanaku!
"Dengarkan aku Sasha aku juga pernah duduk di bangku Universitas sebelumnya, acara seperti ini sama sekali tidak penting untuk pendidikanmu mereka hanya mengejar popularitas dan aku yakin itu adalah sesuatu yang tidak kau inginkan"
Yah, itu memang benar aku selalu benci menjadi pusat perhatian.
"Tapi aku—"
"Tidak ada tapi, kau tetap di rumah untuk mengerjakan tugas-tugasmu."
Oh.
Tanganku mengepal erat di atas meja, aku sialan bukan lagi bocah SMU yang perlu ia ingatkan kapan aku harus mengerjakan tugasku. Aku benci dikekang dan diatur-atur seperti ini. Aku menatap Paman Will dengan kesal secara terang-terangan, aku sudah lelah dengan sikapnya. Aku tahu sejak tinggal di sini aku menjadi tanggung jawabnya tapi itu bukan berarti ia bisa mengekangku hingga seperti bayi. Aku yakin Mom dan Dad akan mengizinkanku menghadiri Welcome Party jika mereka ada di sini. Tapi Paman Will, dia melarangku menghadiri sebuah pesta meski dengan maksud yang baik.
Ini sangat berlebihan dan aku mulai habis kesabaran!
Mendorong kursiku, aku bangkit dan meninggalkan meja makan tanpa menghabiskan makan malamku. Persetan dengan sopan santun, William fucking Grissham tak pantas menerima sedikit pun rasa hormat dariku sementara ia ingin memperlakukanku seperti anjing peliharaannya. Dia punya uang, dia bisa mengadopsi seekor kucing atau anjing yang bisa ia perintah untuk duduk manis di rumah!
"Sasha kembali ke meja makan sekarang juga dan habiskan makan malammu!" ucap Paman Will dengan suara yang meninggi. Aku tak menghiraukan lelaki tua itu dan terus berjalan menapaki anak tangga lalu mengurung diri di dalam kamarku, melemparkan tubuhku di atas ranjang, kemudian membenamkan wajahku pada bantal yang empuk dan mulai menangis.
Sialan, sialan, sialan!
Ini untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama aku kembali menitikkan air mata. Aku benci menjadi gadis yang cengeng tapi William Grissham benar-benar menguras habis kesabaranku. Aku tak bisa berbuat apa apa selain menangis untuk melampiaskan amarah yang berkumpul di dalam dadaku. Amarah itu naik bagaikan tumbuhan yang berduri dan mencekik tenggorokanku yang terasa perih. Aku juga tidak ingin mengumpatnya, bibirku sudah lelah mengutuk lelaki tua itu. Yang bisa kulakukan hanyalah mengasihani diriku sendiri yang tidak berdaya dan terkekang di bawah atap rumah William Grissham.
Keesokan harinya aku sengaja bangun lebih awal dan meminta Bibi Rosie menyiapkan bekal sarapanku agar aku dapat menghindari pamanku yang menyebalkan. Kampus sangat sepi saat aku tiba, hanya ada petugas kebersihan yang sedang bekerja. Aku duduk di kantin yang masih tutup, membuka bekal sarapanku dan mulai menyantapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Little Niece (Completed)
रोमांसAtas keinginan kedua orang tuanya Sasha terpaksa harus meninggalkan Los Angeles dan menetap di New York demi menempuh pendidikan di Colombia University. Di kota yang tidak pernah tidur itu dia dititipkan kepada pamannya, William Grissham, yang terak...