Sekujur tubuhku merinding hingga ke tulang. Aku meremas ujung jas Paman Will yang kukenakan dengan kencang sementara itu dia melajukan mobilnya jauh di atas kecepatan rata-rata. Di tikungan yang tajam mobil yang kutumpangi nyaris saja menghantam pembatas jalan, mulutku terbuka lebar tapi yang keluar hanyalah pekikan yang sangat pelan, sangkin takutnya aku tak mampu berteriak.
Kulirik sosok lelaki yang diselimuti amarah di sisiku, ingin memohon kepadanya untuk berhenti tapi aku tahu ia tidak akan mendengarkanku. Jadi yang bisa kulakukan hanyalah memejamkan mata dan berharap kami sampai di rumah dalam keadaan selamat, setelah itu aku tidak berharap banyak sebab kita semua tahu malam ini Sasha Grissham akan binasa di tangan Pamannya.
Peluh membasahi dahiku. Aku tak berani membuka mata dan melihat ke arah jalanan sedikit pun sebab Paman Will masih belum puas melampiaskan amarahnya dengan mengebut di jalanan. Kerap kali umpatan dan kata-kata kasar kudengar dari bibirnya tanpa alasan, tapi aku hanya bisa duduk diam di samping kemudi dan memastikan sabuk pengamanku masih terpasang.
Hembusan nafas lega lolos dari bibirku setelah mobil berhenti melaju. Aku kembali membuka mata dan merasa semakin ketakutan mendapati kami telah tiba di rumah. Tanganku yang gemetaran masih meremas ujung jas Paman Will dengan lebih kencang, sementara itu dia meraih ponselnya lalu menatapku dengan sorot mata yang tajam, "Turun"
Aku menuruti perintahnya, turun dari mobil lalu melangkah memasuki rumah dan membuntutinya seperti anak anjing. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku, yang jelas aku pasti akan binasa malam ini dan tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkanku dari William Grissham. Tidak kedua orang tuaku yang berada jauh di Los Angeles, apa lagi Jayden McHugh yang mungkin telah mendapatkan wanita lain untuk memuaskan hasratnya.
Langkahku mendadak berhenti saat aku menyadari Paman Will hendak membawaku menuju ke kamarnya. Oh tidak, itu akan menjadi tempat terakhir yang tidak ingin kudatangi selain ruang kerjanya, bahkan di dalam mimpi buruk sekali pun aku berharap tidak mengunjungi kamar itu.
"Why did you fucking stop?!"
Aku tersentak di tempatku saat suara Paman Will yang tinggi terdengar hingga ke setiap sudut rumah. Dia tampak semakin geram mendapatiku berhenti melangkah dan hanya berdiri di bawah anak tangga seperti gadis dungu.
"Keep walking, Sasha" desisnya.
Aku menatapnya takut kemudian menggeleng dan berkata, "No, please no...."
Paman Will menggeram, dia menghampiriku lalu dengan kasar ia menarik tanganku dan menyeretku untuk terus berjalan. Aku berteriak dan memberontak melakukan perlawanan tapi tenagaku tidaklah sebanding dengan William Grissham, hingga pada akhirnya ia berhasil membawaku masuk ke dalam kamarnya, mengunci pintu rapat-rapat, dan menyimpan kunci itu di sakunya.
Nafasku tersentak ketika ia berbalik dan lagi-lagi menyorotku dengan sepasang manik abu-abunya yang tajam. Nafas lelaki itu memburu dan dadanya mengembang karena amarah yang menggebu-gebu. Dia mulai melangkah maju mendekatiku, aku sangat ingin bergerak mundur akan tetapi kakiku yang berpijak pada lantai goyah dan aku akan terjatuh apabila bergerak sedikit saja dari tempatku.
"Katakan kepadaku, Sasha" Paman Will kini telah berdiri tepat di hadapanku, sangat dekat dan ia menyimpan kedua tangannya di dalam saku, "Siapa yang memberimu izin telanjang untuk bocah ingusan itu?"
"I..i..."
"You're mine Sasha, no one can touch you but me" sepasang lengannya yang besar hendak bergerak menyingkirkan jas yang kukenakan untuk menutupi tubuhku yang telanjang. Aku memegang jas itu dengan erat, tapi kemudian Paman Will menepis tanganku, "Kau membiarkan Jayden McHugh menelanjangimu tapi tidak denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
His Little Niece (Completed)
RomanceAtas keinginan kedua orang tuanya Sasha terpaksa harus meninggalkan Los Angeles dan menetap di New York demi menempuh pendidikan di Colombia University. Di kota yang tidak pernah tidur itu dia dititipkan kepada pamannya, William Grissham, yang terak...