DENGAN panik, Taehyung memanggil dokter untuk segera menangani tubuh lemas Haemi secepat mungkin. Tubuh kecil itu penuh dengan bercak merah dan bentol.
Para perawat mendorong brangkar menuju ruang UGD, tepat setelah brangkar masuk, salah satu dari mereka menahan Taehyung untuk masuk ke dalam ruangan karena akan menganggu proses pemeriksaan.
"Harap tunggu di luar ya, pak," ucap sang perawat.
"Tolong periksa dengan baik, sus," ucap Taehyung.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk keselamatan pasien." Setelah itu pintu UGD di tutup dengan Taehyung yang terduduk lesu di kursi tunggu.
Seokjin juga sama paniknya, ia berjalan bolak-balik di depan ruang UGD. Ia merasa ini semua adalah kesalahannya. Dari gejala-gejala yang ia amati, jelas sekali bahwa Haemi alergi pada seafood, entah itu salah satu dari cumi, udang, kepiting, atau semua jenis makanan seafood. Seokjin sebagai orang yang mengajak mereka untuk makan di sana merasa bersalah. Ia benar-benar menyesal.
Ia berjalan pelan, mendudukkan diri di samping Taehyung yang masih menutup wajah dengan tangannya, ia telah membuka masker karena sesak nafas setelah berlarian di rumah sakit.
"Ma-maaf," ucap Seokjin dengan lirih.
Taehyung menoleh, "Maaf kenapa, hyung?" tanya Taehyung tak mengerti.
Seokjin menundukkan kepala, "Ka-karenaku, Mimi masuk rumah sakit." Seokjin memainkan jemarinya gugup dan merasa bersalah.
Taehyung menghela nafas, "Ini bukan salahmu, hyung. Tidak ada yang tau ini akan terjadi."
"Tapi aku yang mengusulkan untuk makan seafood," ucap Seokjin.
"Dengar, coba bayangkan kalau kita tidak mengetahui alergi ini lebih awal, itu juga bukan hal yang lebih baik. Setidaknya dengan kejadian ini kita akan lebih berhati-hati tentang hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan Mimi."
Seokjin mengangguk kecil, namun isakkannya belum berhenti. Saat ini hanya ada mereka berdua karena Joongki sedang ke kamar mandi.
Taehyung mengangkat lengannya untuk merangkul Seokjin, mengelus pundak lebar itu lembut. Memberikan ketenangan.
"Semuanya akan baik-baik saja, hyung. Mimi anak yang kuat."
Ceklek. Pintu ruangan UGD terbuka, dokter dan suster yang menangani Haemi keluar dari ruangan sambil melepas masker.
Taehyung memakai kembali masker yang ia lepas, ia melupakan fakta bahwa ia adalah seorang public figure.
Dokter itu memandang Taehyung dan Seokjin yang langsung beranjak dari kursi, "Bagaimana keadaan, Mimi, dok?" tanya Seokjin khawatir.
"Sebelumnya, siapa wali dari pasien?"
"Saya!" ucap Taehyung dan Seokjin secara bersamaan kemudian memandang satu sama lain, terlihat rona merah samar di kedua pipi Taehyung dan telinga Seokjin.
Dokter itu memperhatikan mereka kemudian tertawa kecil, "Tidak usah malu, cinta adalah cinta bukan?" ucap sang dokter. Sedangkan dibelakangnya para suster melihat gemas ke arah mereka.
"Nah soal pasien, kondisinya sudah membaik. Setelah ini kita bisa segera membawanya ke ruang rawat. Saya ingin bertanya apa ia habis makan kepiting?"
"Ya, kami dari restoran seafood."
"Sesuai dugaan, pasien mempunyai alergi terhadap kepiting. Itulah mengapa ia merasakan gatal dan terdapat bentol-bentol di bagian tubuhnya."
"Tapi apa ia perlu menginap di sini, dok?" tanya Taehyung.
"Tidak perlu, pasien bisa pulang ketika tubuhnya sudah lebih segar." Dokter itu merogoh kantungnya dan memberikan selembar kertas kepada Taehyung. "Itu ada obat untuk alerginya jika sewaktu-waktu terjadi lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Actress [TaeJin][Discontinued]
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang Kim Seokjin seorang penyanyi solo dan aktor TULEN dan MANLY -katanya- yang harus ber-acting menjadi aktris dalam sebuah drama. Parahnya lagi ia harus tinggal bersama lawan mainnya -Kim Taehyung- untuk membentuk chemistry yang le...