17. Camping (1).

60.2K 2.6K 143
                                    

Mungkin, aku terlihat biasa saja. Tapi jauh di dalam sana, aku takluk dan hampir ingin menyerah.

NAY|Story by: sulisftmtuzhh_

---

Murid-murid SMA Brawijaya akhirnya sampai di tempat per-campingan. Jika semua orang yang baru datang sibuk mengagumi keindahan alam disana dan foto-foto.

Lain dengan Nay yang sedang mengusap-usap bahu Revind karna lelaki itu tidak berhasil menahan sesuatu yang ingin keluar dari perutnya.

Nay memegangi air mineral lalu memberikan kepada Revind. “Minum dulu,” ujarnya.

Revind menerima air mineral itu dan meminumnya. Ia juga mencuci mukanya dengan air itu.

“Udah?” Revind hanya mengangguk menjawabnya.

Varo, Andra, dan Sandy menghampiri keduanya. “Nape lo bos? Mabok?” tanya Varo.

“Berisik lu Ro, gak inget lu tadi ampe mau pingsan pas di tikungan?” sahut Andra.

“Ya atuh si bos mah enak, mabok yang ngurusin bidadari. Lah gue? Pasrah aja diurusin dajjal anggora,” kata Varo.

“Wah parah nih San! Udah kita pijitin, kita kasih empan, kita kasih minum. Kita dikata dajjal,” kata Andra pada Sandy.

“Kalo pas pulangnya dia mabuk lagi, kita nyungsepin ajalah ke tangga,” sahut Sandy.

Nay tertawa mendengarnya. Para lelaki itu memang dikenal humor dan sangat receh.

“Guys, gue ke temen-temen gue dulu ya. Nih tolong temen kalian dituntun dulu, masih pusing kayaknya,” ujar Nay.

“Gue udah gak pa-pa, lo kalo mau pergi. Yaudah,” ujar Revind.

Nay mengangguk, gadis itu baru ingin beranjak pergi namun di tahan oleh Revind.

“Makasih,” ujar Revind.

“Sama-sama.”

***

Revind melamun dan duduk di kursi yang memang diberikan untuk dia. Menatap ke depan kosong dan memikirkan hal memalukan.

Kenapa bisa-bisanya dia mabuk perjalanan? Dan yang lebih parah, dia mabuk di depan primadona sekolah!

Kok baru kerasa ya malunya? kata Revind dalam hati.

Ia mengacak rambutnya, benar-benar malu sendiri. Apa kata orang-orang, apa kata anak-anak Baratha? Ketua geng yang ganas dan galak, mabuk perjalanan.

Revind bergidik ngeri sendiri mendengarnya.

Merasa kepalanya sudah tidak pusing dan sudah agak membaik. Revind bangkit berdiri dan ingin mencari seseorang.

***

Nay menunggu Kia yang sedang ke kamar mandi. Tendanya belum didirikan, sedangkan tubuhnya sudah lemas sekali ingin tidur.

“Nay? Kok tendanya belum didiriin?” Arzi menghampiri dengan seorang temannya.

“Lagi nunggu Kia,” jawab Nay.

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang