Tempatmu untuk bersandar
Telinga yang pas
Untuk kau bercerita
Dan selalu tentang dia
Sadarkah,
aku terluka
Kita hanya sebatas teman
Bukannya aku bodoh
Coba bayangkan
Bila aku menyerah lalu mengabaikanmu
Dan terjadi hal yang sama lagi
Dengan orang yang berbeda
Lelucon apa ini?
Sambil menepuk jidat
Mungkin aku terlalu jelek,
Setidaknya aku pantang menyerah
Dan tahu arah rumahmu
Bu, minta restu
Aku mencintai anakmu
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Januari
PoesíaJika nanti kau rindu Ataupun nanti kau benar-benar lelah dan asamu terkikis oleh pedih Berhentilah sejenak, rasakan detak jantungmu Mungkin saja dia mengeja namaku Karena namamu terpatri rapi di hatiku, Entah apapun nanti yang terjadi di setiap lang...