KEMARIN

11 2 0
                                    

Rasanya baru kemarin
Aku mendekapmu erat
Tapi sekarang kita hanyalah
Orang asing
Tetes air mata hangatnya
Masih terasa
Di tempatmu sering Bersandar
sambil mendengar detak Jantungku
dan kau pernah bangga
Dengan itu
Karena memang detaknya berbeda
Tiap kali kau ada
Nyaman, sampai detik menit
Jarum jam kita abaikan
Kita pernah membicarakan pahitnya
Angan bila kita bersama
Tapi entah kenapa malah
Kita taburi dengan senyuman
Dan sekarang adalah jawabannya
Senyummu akan selalu ada
Meski bukan aku yang menyanjungmu
Itu cukup bagiku
Walaupun sesekali aku merindu
Kau yang bersandar
Tentang kita yang hanya
Berani ber angan


5 JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang