Setelah cukup berbincang bincang dengan teman-teman ku, makanan yang dihidangkan pun sudah habis, saatnya untuk melaksanakan sholat magrib.
Aku pergi ke toilet lebih dahulu untuk mengambil wudhu sedangkan Zidan masih menikmati Teh es nya. Setelah aku selesai mengambil wudhu ternyata Zidan telah lebih dahulu sampai di ruang sholat dan sedang bersiap untuk sholat.
Karena teman teman ku banyak yang sudah siap mengambil wudhu Zidan memutuskan untuk melaksanakan sholat berjamaah, dan dia yang menjadi imamnya.
Itu jujur aku seneng banget. Hal yang paling aku rindukan!!! menjadi makmum nya Zidan,bahkan aku ingin menjadi makmum seumur hidup Zidan, jika tuhan mengizinkan. Sebuah impian sederhana 💆menjadi makmum Zidan.
Zidan menjadi imam dengan suara merdunya membacakan surat pendek, aku menjadi kurang fokus sholat karena senang banget dengar suara merdu Zidan ketika melantunkan ayat suci al-qur'an. Itu jujur dalam keadaan sholat yang aku fikirkan adalah kenangan bersama Zidan. Maaf kan hamba mu ini ya Allah. Astagfirullah....
Setelah itu kami melanjutkan ketempat duduk tadi, dan melanjutkan bincang bincang tadi.
Sebenarnya 2 hari yang lalu aku juga sudah bertemu dengan Zidan di acara angkatan, yang juga dihadiri oleh mantan Zidan. Jujur aku bingung mereka ngaku udah putus dan udah nggak ada hubungan lagi tapi tetap aja deket. Kayak hubungan tanpa status tapi tetap aja kayak orang yang pacaran. Jujur itu aku benci banget sama Zidan kalau udah ketemu sama tu cewe.
Jujur ya disitu aku nganggap dia tu kayak perempuan apaan gitu, sumpah aku nggak suka sama tuh perempuan. Dan saking sempitnya dunia ini dia sekarang sekelas sama sahabatku. dan dia juga udah jadi sahabat sahabatnya aku. Gimana nggak tambah benci coba.
Okeh nggak usah bahas perempuan itu. Lanjut setelah itu waktu sholat isya masuk, dan temen-temen yang lain pengen ke taman buat foto foto lagi. Tapi Zidan ngajak Sholat berjamaah dan dilanjutin sholat tarawih. Namun, beberapa temen ku nolak, dan dari 20 orang. Yang ikut ajakan Zidan, hanya 5 orang dan termasuk aku (yang emang udah jadi makmum setianya Zidan) yang mau ikut ajakan Zidan.
Sholat isya ditambah sholat tarawih dan juga witir terasa begitu khusu' dan terasa begitu singkat jika Zidan yang menjadi imam. Aku ingin berlama lama jadi makmum nya Zidan, bahkan aku sanggup jika 100 rakaat sekalipun jika imam nya adalah Zidan.
Setelah selesai kami langsung menyusul ke taman tempat teman teman tadi. langsung lanjutin foto foto. Ketika yang lain masih ingin foto foto Zidan pamit pulang. Dia bilang dia ada yang mau diurus sebagai remaja mesjid, dia pamit kesemua teman.
Oke aku sedih karena nggak tau kapan bakalan ketemu Zidan lagi😢.
Dalam hatiku
" hati hati ya Zidan pulangnya, semangat kuliahnya"dengan mata yang masih melihat Zidan dari kejauhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr. Cactus
Short StoryKisah pertemuan diriku dengannya, si tuan maha sempurna yang hanya bisa menyakiti. Mencintai tanpa dicintai bagai memeluk pohon kaktus. Semakin erat kita ingin memeluknya semakin rasa sakit yang akan dirasakan. Dan aku masih terus berharap aku dan k...