Cuaca sedang panas. Jungkook sedang ingin mencairkan pikirannya. Maka dari itu bermain ski di siang ini sepertinya menyenangkan.
Ternyata benar. Menyenangkan. Ia bahkan tengah lincah ke sana kemari dengan sepatu ice skating-nya.
Hingga sesuatu mengalihkan perhatiannya.
"MAMAAAA! HUAAA! SAKIIIIIT......" Bukan, bukan anak itu yang menjadi perhatian Jungkook. Melainkan wanita yang menolong anak itu. Membantunya berdiri seraya tersenyum penuh arti, entah apa yang dikatakan wanita itu pada anak perempuan di hadapannya hingga anak perempuan tadi kini sudah tersenyum cerah kembali.
Tidak menyangka, Jungkook ikut tersenyum. Bibirnya menggumamkan sesuatu, "Wanita seperti itulah yang aku cari."
Arah pandangan Jungkook bahkan tidak lepas dari perempuan bersyal dengan kaus lengan panjang merah yang sepertinya menyudahi permainannya. Meluncur menuju jalan keluar.
Jungkook mengikutinya. Ia bahkan mengambil tempat duduk di samping wanita itu saat ia melepas sepatunya. Tapi sepertinya wanita itu tidak menyadari.
Hingga wanita itu benar-benar keluar dari area itu dan berjalan sedikit tergesa. Mungkin karena sudah malam. Beberapa toko di mall ini juga ada yang sudah tutup. Tapi Jungkook menahannya. Memberanikan diri untuk menepuk salah satu bahu wanita itu.
"Iya, Mas?" Wanita itu berbalik arah. Menatap Jungkook. Tersenyum sedkit. Air mukanya terlihat bingung dan sedikit penasaran.
"Saya Jungkook, Mbak. Nikah sama saya yuk, Mbak!"
Wanita itu bergidik ngeri.
"Ayo saya antar pulang! Gak baik perawan pulang sendiri malam-malam gini."
Wanita itu mengangguk sopan, "Gak usah, Mas. Aku bawa mobil sendiri."
Jungkook sepertinya masih memaksa, "Udah nanti mobil Mbak dibawain sama teman saya. Tenang, Mbak. Saya bukan orang jahat. Saya cuma mau Mbak jadi istri saya doang."
Setelah mendapat banyak paksaan dari Jungkook. Wanita itu menghela napas pasrah. Terpaksa menerimanya. Hingga akhirnya mereka berdua duduk bersebalahan dalam mobil hitam Jungkook.
"Mbak, kita belum kenalan. Gak baik lah, masa saya mau ngelamar gak tau namanya."
Wanita itu melebarkan matanya.
"Nama Mbak siapa?" Jungkook bertanya sekali lagi.
Wanita berbaju merah itu berdecak sesaat, "Yerin."
"Besok saya datang lagi ke rumah kamu, Rin, buat ngelamar."
Wanita bernama Yerin itu sepertinya sudah gemas. Aneh, pikirnya. Walau kelihatannya baik. Tetep aja aneh di matanya, "Kamu siapa sih?! Dateng-dateng udah minta saya jadi istri kamu!"
Habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alive ✓
Fanfiction[Completed] Yerin tau ini menyimpang dari rencananya. Menikahi seorang Jungkook memang bukan impiannya. Tapi mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terlanjur. Hingga sifat sebenarnya dari suaminya itu keluar dengan tiba-tiba. Yerin sebagai sang istri ta...