DANGER

6.7K 472 4
                                    

🔉 Jangan loncat chapter sebelumnya,
      Silahkan baca terlebih dahulu agar
      tahu alur ceritanya.

  하나              둘               셋

Seorang namja bersurai merah, mata bulat dengan lensa hitam arang, hidung bangir, rahang yang begitu tegas, kulit putih bersih bak porselen, bibir tipis dan merah ya dan satu lagi tubuh kokoh dan juga tinggi membuat namja itu begitu berkharisma, hal itu membuat jimin kaku karena terpesona akan semua komponen tubuh namja itu yang begitu sempurna dan juga sexy disaat yang bersamaan berbeda dengan jimin sendiri yang terlihat mungil dibandingkan dengan namja seumurannya. Namja itu bersmirk mengejek, tanpa jimin sadari namja itu berjalan mendekat ke arah jimin dan diam dibelakangnya.
" Manusia ya " ujar namja itu sambil mengendusi jimin yang masih melamun dan tak lama ia menghirup dalam-dalam aroma jimin lewat leher jenjang milik jimin, karena merasa terpaan nafas hangat yang menerjang kulit lehernya, jimin reflek mendongkak kaget hal itu membuat namja yang sedang menghirup aroma jimin semakin terhimpit dan tanpa sengaja mencium kulit leher Jimin. Karena merasa geli akhirnya jimin menjauh dan berjaga-jaga karena namja tadi bertindak tak senonoh terhadapnya.
" Manis " ujar namja itu sambil memandang Jimin takjub. Jimin yang mendengar itu mengerutkan keningnya tak mengerti.
" Apa maksudmu?" Tanya jimin kesal, namja itu tersenyum kecil dan berjalan perlahan kearah jimin yang memasang tatapan waspada dan berjalan mundur perlahan.
" Apa kau tahu apa kesalahanmu tikus kecil?" Alih namja itu tanpa berhenti berjalan begitupun jimin terus berjalan mundur untuk menghindari namja itu.
Jimin menggelengkan kepalanya cepat
" Memangnya apa kesalahanku?" Jawab jimin tanpa rasa bersalah, namja itu mendesis.
" Berani sekali kau menjawab tanpa ada rasa bersalah di wajahmu" ujar jungkook diakhiri tawa mengejek, jimin masih tak mengerti dia hanya diam dan

Bukkkkk....

Punggung Jimin menabrak dinding dibelakangnya, sontak jimin kaget dan melihat kebelakang dalam kesempatan itu namja itu langsung mengungkung tubuh jimin dari depan dengan kedua tangan yang menumpu pada dinding agar tidak menghimpit tubuh yang dibawahnya. Jimin berbalik dan melihat wajah namja itu dari jarak dekat

Deg......

Jantung jimin merasa berhenti sekejap setelah matanya berpapasan dengan kedua netra namja itu, jimin merasa terhanyut dan merasa hangat menyelimutinya. Keduanya masih sibuk menyelami dunianya masing-masing, hingga namja itu memutuskan pandangannya dan
" Apa kau tak punya sopan santun , memasuki kediaman orang lain tanpa ada izin dari pemiliknya hah tikus kecil?!!" Tanya namja itu memberi jarak, jimin terperangah dengan wajah yang memerah karena malu ia menundukkan kepalanya.
" Mianhae , saya tadi kabur dari rumah dan masuk kedalam hutan akhirnya saya tersesat dan tak menemukan jalan pulang, tapi tadi sebelum masuk saya sudah mengetuk pintu dan akhirnya pintu itu terbuka sendiri" jelas jimin masih menundukkan kepalanya.
" Adakah yang bertanya perihal itu?" Sarkas namja itu sambil mengangkat dagu jimin hingga kembali bertatapan. Jimin menggelengkan kepalanya pelan dan mencoba menormalkan detak jantungnya kala berhadapan dengan namja itu lagi.
" Karena itu kau harus menerima hukuman atas hal ini tikus kecil" ujar namja itu semakin memperpendek jarak mereka, jimin menutup kedua matanya dan menunggu apa yang akan terjadi padanya. Namun jimin merasakan kosong segera ia membuka kelopak matanya, bisa ia lihat namja itu menatap jimin dengan datar, jimin hanya bisa diam dan kembali menundukkan kepalanya.
" Kau harus menjadi makananku !!" Ujar namja itu dengan tiba-tiba.
" Maksudmu? Kau seorang kanibal? Atau monster? Psikopat? Tolong jangan makan aku, aku ingin merasakan hidup bebas, tolong lepaskan saya hiks..., jebbal hiks..." Pinta jimin sambil tersedu-sedu.
" Kau tak akan mati " ujar namja itu lagi dengan dinginnya. Jimin mendongkak melihat wajah namja itu cengo.
" Maksudmu? Kau bilang akan memakanku, ya pasti aku akan mati" Ucap jimin bingung.
" Berikan darahmu itu!" Titah namja itu sambil berjalan mendekat ke arah jimin.
" Darahku?" Tunjuk jimin pada dirinya sendiri dengan polos.
" Jadi kau...kau vampir?" Tebak jimin sambil membulatkan matanya tak percaya. Namja itu mengangguk mengiyakan.
" Ta... tapi mana mungkin, mahluk itu hanya mitos, mereka semua tidak ada di dunia ini" elak jimin
" Dan sekarang kau bisa melihatnya di depanmu " ujar dengan lensa mata yang kini berubah merah darah,setelah sampai dengan jarak yang cukup dekat. Jimin terkejut dan hendak berlari namun salah satu lengannya digenggam oleh namja itu dengan keras hingga tubuhnya menabrak dada bidang namja itu dan
" Akh...appo lepaskan dasar pabbo...sshhh..." Ringis jimin merasa kulit lehernya tertembus dua benda tajam, jimin memejamkan kedua matanya menahan sakitnya.
" Seperti yang aku bayangkan, sungguh manis" ujar namja itu setelah melepaskan gigitannya, tak lama ia kembali melesakan kedua taringnya lagi membuat jimin kembali meringis. Namja itu menggigitnya dengan brutal menggerakkan kepalanya memutar membuat jimin merasa bahwa kulit lehernya terkoyak. Jimin hanya pasrah dan merasakan kedua lututnya bergetar hebat dan lemas disaat yang bersamaan. Ia berharap bahwa ini hanya mimpi buruknya, tak lama kemudian kesadarannya mulai menipis dan akhirnya jatuh pingsan.
" Tak ku sangka kau datang dengan begitu cepat menemuiku, terima kasih kau sudah datang menyerahkan diri padaku" Ujar namja itu setelah melepaskan gigitannya, kemudian menatap wajah pingsan itu dengan senyum hangatnya.


TBC

Annyeong haseyo reader,komapseumnida yang udah nyempetin baca, mianhae chapternya pendek banget, soalnya emm pengen aja kek gitu 😅😅😅
Bercanda soalnya biar chapter my story ini banyak, jadi aku cut aja bagian-bagiannya.

💣💣💣

See you next chapter
I hope you enjoy reading my story
Don't forget to
Vomment juseyo
Annyeong kyeseo 👋👋👋

♒♒♒

The Blood ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang