N.O

3.4K 204 31
                                    

🔉 jangan loncat chapter sebelumnya
     Silahkan baca terlebih dahulu agar    
     tahu jalan ceritanya.

하나              둘               셋

Tubuh tegap jungkook yang sempat  berdiri berhadapan dekat dengan jimin terpaksa terdorong kebelakang oleh jimin begitupun dengan sebelah tangannya yang hendak menarik tengkuknya untuk mendekat kearahnya terlepas tak rela.
Jungkook dengan kedua lensa mata yang masih merah menatap tajam jimin yang mengedip-ngedipkan matanya karena gugup dan takut menatap jungkook.

" Wae ??" Tubuh jimin bergetar hebat mendengar suara dingin itu, lidahnya kelu untuk sekedar mengeluarkan kata-kata. Karena jimin hanya terdiam tak menjawab jungkook kembali mendekat dan membuka mulutnya memperlihatkan gigi taring yang putih nan runcing, saat hendak menancapkan kembali tubuh jimin reflek bergerak mundur

" Kubilang jangan !!" Dengan sekuat tenaga jimin berucap. Jungkook memutar matanya malas dan kembali menatap jimin
" Lalu kenapa ?!!" Bentak jungkook membuat bahu jimin menegang karena terkejut.
" A-aku.....jangan sekarang aa...aku ada kuis setelah ini aku tak mau lemas karena kau..." Gugup jimin, jungkook hanya memandang wajah jimin dengan mengangkat sebelah alisnya

" Dan juga emm....aku belum sempat memakan sesuatu....aa....aku lapar" Jungkook menggigit bibir bawahnya menahan gemas karena entah sadar atau tidak jimin bertindak seperti sedang beraegyo dihadapannya. Kepala menunduk, bibir plum merah yang dipoutkan sehingga pipi tirus milik jimin mengembung dengan noda merah pudar yang sukses menjalar ke seluruh kulit wajahnya tak lupa posisi tubuh vertikal dengan kedua tangannya yang mengepal disisi-sisi tubuhnya menahan malu.

Jungkook menghirup nafasnya rakus dan mengeluarkan dengan sekaligus. Tangan besarnya terulur dan menarik sebelah tangan jimin dan mengajaknya keluar dari roof top.
" Kau mau bawa aku kemana ?" Jungkook tak menjawab ia tetap menarik Jimin hingga mereka sampai di sebuah ruangan agak besar dekat gudang, ruangan bersih nan hangat yang terdapat satu sofa panjang, dua kursi kecil beralaskan karpet berpajangan satu buah televisi, sebuah dapur dengan sebuah meja makan dan enam kursi makan,dan juga kulkas sama persis seperti kontrakan kecil namun terlihat nyaman untuk ditinggali.

" Ruangan apa ini ?"

" Ini basecamp milikku" Jimin mengerutkan keningnya

" Dan juga beberapa temanku" Jimin tambah bingung pasalnya tidak ada siapapun disini kecuali dia dan jungkook.
Tak lama jungkook mengeluarkan ponselnya dan menempel di telinganya seperti hendak menghubungi seseorang.

" Tolong kau bawa makanan sebelum kesini !" Perintah jungkook pada orang disebrang

" Nugu ??" Tanya jimin namun jungkook menghiraukannya.

" Duduklah !" Jimin sedikit lega pasalnya beberapa menit yang lalu ia hanya berdiri kaku dengan jungkook yang menghiraukannya.







" Hei kook !! Kau menunggu lama ?!" Sebuah suara membuat kedua tubuh berbeda ukuran itu melongok ke ambang pintu.

" Tidak juga " jawab jungkook sambil bangkit dari duduk disofanya tak lama namja berambut pirang dan satu namja berambut hitam mulai masuk kedalam basecamp itu.

"Wah wah wah, dia namja yang kau bilang itu ? Kenapa kau membawanya ? Kemana si yeoja tebar pesona itu eoh?!" Tanya namja berambut pirang yakni Kriss, jungkook mengerlingkan matanya, menghiraukan pertanyaannya dan mengulurkan sebelah tangannya kearah namja yang satunya lagi yang membawa kantung berisi makanan. Melihat hal itu namja berambut hitam itu menyodorkan kantung itu dan disambut oleh jungkook kemudian dibawa menuju meja makan.

The Blood ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang