Am I Wrong

3.7K 258 8
                                    

🔉 Jangan loncat chapter sebelumnya,
      Silahkan baca terlebih dahulu agar
      tahu alur ceritanya.

  하나              둘               셋


" Yak...!!!! Lepaskan, kau menyakitiku pabbo !!" Maki jimin kala jungkook tidak melepaskan genggamannya dan menyeretnya entah kemana. Seakan tak peduli jungkook malah memperkuat genggamannya dan terus berjalan acuh walaupun semua mata disepanjang koridor kampus yang melihat mereka.

Brukk!!!

" Akhh!?appo....!!" Ringis jimin karena jungkook mendorongnya untuk masuk kedalam mobil dengan kasar sehingga tanpa sengaja tangannya terbentur dashboard dengan keras.
Dengan tergesa-gesa jungkook memasuki mobil dan mengendarai mobil itu dengan kencang.
" Sebenarnya kau ini kenapa hah ?!" Tanya jimin memberanikan bertanya meskipun mood jungkook tidak begitu baik.

" Jangan dekati mereka !!!" Titah jungkook mutlak tanpa berpindah fokus pada jalanan. Jungkook menambah kecepatan mobilnya, jimin melotot isi hatinya berkecamuk takut.
" Wae ?! Mereka baik tak seperti kau jungkook !!" Ujar jimin kesal ditambah takut yang menggrogoti hatinya.

Ckittttt

Jungkook mengerem laju mobilnya dengan mendadak, sehingga tubuh jimin yang tidak memakai sabuk pengaman terhuyung dengan kepala terantuk dashboard dengan keras.
" Akh !!!" Teriak Jimin kesakitan, tak lama jimin mendongkak melihat kesal kearah jungkook, dapat dilihat luka lecet didahi Jimin, hingga menimbulkan darah mengalir menuruni pelipisnya.

Jungkook melihat hal itu langsung menerjang tubuh jimin tiba-tiba, karena hal itu lagi-lagi kepala jimin kembali terbentur pintu mobil dibelakangnya. Tanpa memperdulikan ringisan jimin, jungkook mencekik leher jimin keras.
" Kau berani membantahku hah?!! " Ucap jungkook dengan kilatan marah dimatanya. Jimin hanya menutup mata merasakan sakit dan sesak luar biasa menerpanya.
" Jawab !!!" Titah jungkook menekan leher jimin dengan keras, Jimin berontak
" Hmm l..lepa..asskan ahh se...ashak sekkh..alih" pinta jimin sambil mencoba melepaskan cengkraman dilehernya

Jungkook menatap jimin nyalang, dia melepaskan cengkeramannya setelah melihat jimin yang begitu merah padam dengan bibir pucat yang tercetak jelas diwajahnya dan juga dada yang bergerak naik-turun dengan cepat. Jungkook mengalihkan pandangannya kearah lain dengan wajah datarnya.

" apa yang salah denganku? Kenapa kau begitu padaku ??" Tanya jimin sambil membenarkan posisi duduknya dengan menghadap jungkook. Jungkook tak menjawab dan kembali menyalakan mesin mobil
" Kalau kau tak suka, lepaskan aku" ujar jimin kesal

Brummm

Jungkook melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi, jimin melotot dengan cepat ia memasangkan sabuk pengaman ditubuhnya.
" Yakk!!! Bisakah kau pelan " karena jungkook tak kunjung menjawab, jimin hanya pasrah dan memejamkan matanya.

Akhirnya mereka berdua sampai di sebuah bangunan yang lumayan besar tapi terlihat kuno, jungkook menepikan mobilnya dan segera turun kemudian kembali menyeret tubuh jimin keluar dari mobil.
" Jungkook lepas, ini sakit" pinta jimin karena cengkraman jungkook ditangannya bukan main sakitnya. Seakan tak perduli jungkook mempercepat langkahnya memasuki bangunan itu.

Brukk....

Tubuh jimin terhempas diatas ranjang kecil yang terdapat di ruangan yang begitu gelap namun ada beberapa sudut yang diterangi beberapa lilin kecil yang menyala, dan juga satu peti mati tertutup berukuran besar menghadap mereka. Dengan cepat jungkook menindih jimin diatasnya. Jimin mendongak namun
" Hmmpp~!!!" Dengan brutal jungkook melumat sesekali menggigit bibir plumnya. Tak menganggur kedua tangan jungkook ikut melepas kemeja yang dikenakan jimin dengan terburu-buru.
Jimin mencoba berontak dan melepas pagutan jungkook, namun semakin ia berontak jungkook tidak tinggal diam ia menggigit keras bibir bawahnya dan melesakan lidahnya kedalam dan mengobrak-abrik isi mulutnya.

The Blood ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang