🐾Langkah baru

5 0 0
                                    

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang bertujuan ke arah gang sempit diujung jalan. Didalam mobil terdapat tiga mahkluk hidup yaitu Arya, Hanif, dan Andin tentunya. Awalnya Andin tidak berniat ikut mengantar Arya pulang, tapi daripada diem dirumah sendirian malem-malem gini kan serem. Jadi dia memutuskan untuk ikut mereka, kan lumayan jadi tau dimana rumah si 'om' tersebut. Eh kok lumayan sih?

"Duh mana sih rumahnya lama banget gak sampe-sampe." keluh Andin.

"Udah sampe kok, tuh didepan." balas Arya.

Tampak sebuah kostan yang ukurannya hanya sekamar berjejer rapi. Dan salah satu kamar disana ya dihuni oleh Arya dan temannya.

"Oh jadi kamu tinggal disini?." tanya Hanif.

"Iya pak eh mas." Arya tampak ragu.

"Enak aja panggil mas, dia kan lebih tinggi jabatannya dari kamu. Panggil pak lah." Andin ikut campur tanpa di undang.

"Husshh gak boleh gitu dek, itukan cuma jabatan kantor."

"Hehehe kayaknya adik mas ini harus diruqiyah deh. Soalnya maaf banget nih ya dari tadi ngeselin." ejek Arya.

"Eeehhh enak aja kamu kalo ngomong." Andin tidak terima dengan perkataan Arya barusan.

"Udah udah, ini kan udah malem aku pamit ya Ar. Wassalamualaikum."

"Oh iya waalaikumusaalam."

"Huuuuu." Andin masih tidak terima, dikejauhan Arya memeletkan lidahnya tanda ia masih meledek Andin. Haduhhh kayak tom sama jerry kalo gini namanya gak dimana-mana pasti berantem terus.

****

Mentari mulai memasuki celah kamar Arya, namun sampai sekarang pemuda itu masih saja belum bangun dari selesai sholat subuh. Mungkin dia lelah :v

"Ar, saya titip Andin ya sama kamu, jaga dia baik-baik."

"Iya mas pasti." jawab Arya.

Tampak suasana yang sangat mengharukan, Hanif terlihat sangat lemah dengan sekang ifus dilengannya belum lagi ditambah alat bantu pernafasan. Andin terlihat sangat lemah tidak bisa menerima kenyataan ini, bagaimaja tidak kakak kandung satu-satunya tengah dalam keadaan sekarat karena kecelakaan. Sanak saudara mulai berdatangan begitupun para pegawai di perusahaan tempat Hanif bekerja. Kemudian ada suara yang begitu nyaring terdengar dari sebuah alat yang menunjukkan detak jantung pasien. Alat itu menunjukkan garis lurus yang tak lagi bergelombang dan 'tttiiiiiiiiii........t.ttttttt...…"

"Aaa.a..a.a.a.a.a.... Tidaaaakkkkkkkkkk......"

"Arya bangun woiiii!!!! Lu kenapa?."

"Aaa..a.aa..a .a.a..a.a .aaaaaaa..."

"Arya permana banguuuuuuun!!!!!!!."

"Astagfirullahaladzim."

"Lu mimpi buruk ya?." tanya Heru.

"Astagfirullah iya ru, gue mimpi atasan gue meninggal."

Oh, ternyata cuma mimpi.... :v

"Lah elu sih tidur gak bangun-bangun udah siang."

"Ya allah ini kenapa ya? Ko gue bisa mimpi kek gitu."

"Kalo kata orang dulu sih bisa aja itu peringatan Ar, mungkin sesuatu bakal terjadi."

"Ah masa sih? Jangan sampe deh gue syok banget tau."

"Ya udah lu berdoa aja semoga gak kenapa napa, makanya kalo bangun jangan kesiangan dodol!!!."

"Hehehe, yaudah gue mau mandi aja deh kalo gitu biar seger."

"Yaudah sono!!!."

***

Kumpulan Cerita Cinta💖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang