5

5.3K 78 1
                                    

Elle mengikuti merry memasuki rumah sean, sambil mengikuti merry ia mengamati rumah sean yang begitu mewah menurutnya

"not bad" batinnya

Selera kakaknya cukup bagus dengan nuansa putih hitam dan abu-abu memang sangat pas dengan kakaknya yang dingin, kejam dan tampan. tampan???

Ya elle dari dulu memamang mengagumi ketampanan yang dimiliki kakaknya, dengan kulit putih yang agak kecoklatan, garis rahang yang kokoh, alis hitam dan lebat, rambut hitam, memeiliki badan yang tinggi dan tegap siapa yang tidak mengagumi ketampanan yang dimiliki kakaknya semua wanita pasti akan mengagumi dan terpesona saat meliha ketampan sean, dada elle tiba-tiba berdebar sangat kuat memikirkan ketampanan kakakny.

"ada apa ini, ayolah elle dia kakak mu... Kau tidak boleh begini" batin elle sambil memukul pelan kepalanya.

Sebenarnya setelah beberapa hari ini semenjak pulanganya dari New York elle merasa seperti ada sesuatu yang salah dihatinya, bagai mana tidak salah jika dirinya menyimpan hati untuk kakaknya sendiri.

"ayolah elle.... kau tidak boleh begini!!! Apa kau sudah gila!!" Sambungnya didalam hati.

"Baiklah nona elle ini adalah kamar anda!! Kalau begitu saya akan meninggalkan anda sendiri,, jika anda memerlukan sesuatu anda bisa memanggil saya" jelas merry menyadarkan elle dari lamunanya mengenai sean.

"tunggu dulu,,,, aku belum selsai" serunya

"ada apa nona?"

" Kalau aku boleh tau siapa saja yang tinggal dirumah ini??"

"sepertinya hanya tuan dan nona" balas merry.

"lalu kalian??" Tanyanya lagi.

"kami semua tidak tinggal dirumah ini nona kami semua tinggal dipaviliun yang berada dibelakang rumah ini,,,, dan kami hanya bekerja dirumah ini dari jam 06.00 pagi samapi jam 20.00 malam" jelas merry.

Elle mengangukan kepalanya pelan tanda mengerti dengan ajwaban merry
"apakah kau sudah lama kerja disini??" Tanya elle lagi

"saya baru kerja disini nona elle,,,, karena rumah ini baru satu bulan yang lalu dibeli oleh tuan, dan ini baru pertama kalinya tuan datang kerumah ini"

Elle menganguk tanda mengerti "oh iya,,, apakah mommy dan deddy sering main kesini??" Tanyqnya

"maksud nona" tanya merry yang tidak mengerti

" iya mommy dan daddyku, orangtua kami,,, aku dan kak sean" jelasnya

"sepertinya saya belum pernah melihatnya dan saya baru tau ternyata anda adalah adik tuan sean" jawab merry sambil tersenyum

"ohhhhh, baiklah" kata elle pelan

"apakah ada yang ingin nona elle tanyakan lagi???" Tanya merry

"hmmmm,, sepertinya tidak." Elle mengelengkan kepalanya

"baikalh kaalau begitu saya akan pergi"

"ya terima kasih merry" ucapnya sambil tersenyum kepada merry.

Sepeninggalnya merry ia memasuki kamarnya yang tidak telalu besar berdinding putih dan berwarna coklat keabu-abuan dibagian kepal ranjangnya, ada ranjang berwarna coklat tua diatasnya ada kasur bersprei putih, selimut abu-abu yang terlipat rapi, tirai jendela karpet berwarna coklat susu, dan sepertinya tidak ada walk in closet yang ada hanya ada lemeri, ya kamar ini memang kecil dibandingkan dengan kamarnya yang berada dikediaman orangtuany tapi menurutnya ini cukup nyaman dan ia tidak keberatan tinggal disini untuk sementara waktu menjelang ia mengumpukan keberanian untuk mencoba berbicara dengan kakaknya lagi.

ELLENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang