Rutinitas Pagi

498 106 9
                                    

"Bun, Sean berangkat dulu ya, assalamualaikum." Ujar Sean sambil memakai sepatu hitamnya.

"Iya bang, hati hati ya." Bunda Sean tersenyum sambil melambaikan tangan kepada anak tunggalnya itu.

Sean melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul enam lebih lima belas lalu dia mulai menghitung dalam hati.

Satu....

Dua....

Tiga....

"KAK SEANNNN, TUNGGUIN JOO, IH ADUH MOMMY BENTAR DULU JOO BELUM PAMIT SAMA OPPA-OPPANYA JOO."

Tuh kan.

Sean mempercepat langkahnya, bersiap untuk meninggalkan Jovanka yang sedang asyik berpamitan dengan poster-poster idol Korea yang ia tempel di tembok rumahnya, gila.

Belum juga lima langkah, sebuah tangan mungil menarik tasnya kencang.

"Ka ihh kok buru-buru sih?wah jangan bilang kakak jealous ya gara-gara aku mesra mesraan sama Chanyeol oppa?!"

Lelaki tampan itu mengernyitkan alisnya, siapa pula yang peduli dengan Chandil apa lah itu.

"Berisik."

Joo mengerucutkan bibirnya pelan, ah oppa rasa lokalnya ini masih pagi udah kaya cewek pms aja, jutek benerr.

"Kak jangan jutek jutek entar cepet tua mau?"

Sean mengacuhkan gadis itu dan lebih memilih untuk mengenakan earphonenya, berharap suara-suara menjengkelkan itu tidak terdengar lagi.

"Kak kok kakak lebih milih berangkat ke sekolah naik bus sih?Ah pasti biar bisa kaya di drama Korea ya ka, modus modus di bus gitu sama aku."

Selanjutnya terdengar kekehan kecil dari perempuan itu-geli dengan kalimatnya sendiri-lalu disusul oleh pekikan saat sebuah bola kertas mendarat mulus di dalam mulutnya.

"KAK SEANNNNN,"

-🦋-

CASSÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang