Bunny

407 106 14
                                    

Kegiatan fangirlingan Irena terpaksa berhenti ketika tulisan Kak Sean muncul di layar ponselnya. Irena yang sedang asik meneriakkan fanchant tiba-tiba merasa tenggorokkannya tersendat tiba-tiba.

"INI SERIUSAN KAK SEAN NELEPON?" setelah latihan vocal terlebih dahulu ia lalu mengangkat telepon tersebut.

Hampir sekitar satu menit tidak terdengar suara dari orang di sebrang telepon.

Sumpah ini Kak Sean ga mau ngomong duluan apa?Irena mengerucutkan bibirnya. Dia kan masih gengsi gara-gara kejadian kemarin.

Tak lama kemudian terdengar suara Sean yang menghela nafas. Irena lalu dengan kencang meremas bantalnya.

SUARA NAFASNYA AJA BIKIN IRENA DEG-DEGAN!

"Kak?" Irena yang tak kunjung mendengar suara memutuskan untuk menyapa lelaki tersebut lebih dahulu.

Emang cuman Sean doang yang nelepon tapi ga ngucapin sepatah kata pun, untung Irena sayang.

Terdengar suara dehaman yang disusul dengan suara berat Sean, "Joo?"

Ah Irena pengen teriak, tahan-tahan. "I-iya kak?" Cicitnya grogi.

Sean lalu tertawa. "Tumben kalem, gue kan sengaja ngehubungin lo buat denger suara cempreng lo itu."

"Ha-ha," Irena tertawa dengan muka yang sudah memerah.

"Joo, minggu ini ada acara?"

-🦋-

Irena dan Sean baru saja sampai di taman hiburan beberapa menit yang lalu. Irena dengan semangat keluar dari mobil Sean dan berlari menuju loket tiket.

Sean yang melihat tingkah Irena hanya menggeleng pelan. Setelah membeli tiket mereka lalu mulai memilih wahana yang akan mereka naiki.

"Kak Seann ayo naik ituu," tunjuk Irena ke wahana roller coaster dengan mata yang berbinar.

Beberapa jam kemudian mereka sudah menaiki beberapa wahana ekstrim. Sean yang sudah mual heran melihat Irena yang masih sangat lincah. Ini Sean yang lemah apa Irena yang otot kawat tulang besi sih?


"Kak ayo dong naik itu, sekali lagi aja please." Irena memohon sambil memasang puppy face andalannya.

Dengan cepat Sean menggeleng. Oke Sean akui, dia takut ketinggian. Tapi tentu saja Sean tidak ingin membuat gadis itu kecewa.

Irena lalu memasang tampang kesal dan berjalan menjauh dari Sean, oh merajuk.

Irena yang sedang merajuk itu duduk di sebuah kursi sambil mengayunkan kakinya sebal.

Tak lama kemudian Sean datang sambil membawa sebuah bunny hat.
Sean lalu memakai bunny hat tersebut dan menggoda Irena yang sedang manyun itu.

"Hey Joo. Will you forgive this bunny?"

Irena yang melihatnya tertawa dengan kencang membuat Sean memalingkan wajahnya malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irena yang melihatnya tertawa dengan kencang membuat Sean memalingkan wajahnya malu. Sean kenapa jadi konyol gini sih kalau di depan perempuan ini?

Irena yang melihat Sean malu lalu mengambil bunny hat tersebut dan memakainya. Ia lalu dengan jahil mengikuti tingkah laku Sean, menandakan bahwa dia sudah tidak lagi marah.

 Ia lalu dengan jahil mengikuti tingkah laku Sean, menandakan bahwa dia sudah tidak lagi marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean yang melihat Irena lalu mengutuk pelan dalam hati.

Damn, his Joo is the cutest bunny ever.

CASSÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang