*YN poov*
Hari ini adalah hari yang menyebalkan. Teman-teman dan sahabatku di kampus juga membuatku jengkel. Entahlah, hari ini aku sensitif sekali rasanya.
Drrttt...
Handphone ku bergetar dari saku celana jeans--ku. Ku ambil handphone-ku dari tempat persembunyiannya dan melihat layar notif handphone--ku.
One Message
From: Zayn Malik.
Open.
Hello ?xx
Can we meet in Cafetaria ? Wanna tell you something ahaaha xx
---
Daripada aku bosan dirumah sendirian, lebih baik, aku menyetujui saja tawaran Zayn.
Reply.
Sure :)xx
Send.
---
Sesudah membalas pesan singkatnya Zayn, Aku bergegas pergi menuju Cafetaria yang biasa, Aku dan Zayn kunjungi.
* * *
@ Cafetaria.
Setelah perjalanan singkat menuju Cafetaria, akhirnya sampai juga. Tiba-tiba, ada seseorang yang menutup mataku dari belakang.
Dari parfumnya, Aku mengenali siapa orang yang sedang menurtup mataku. Zayn! , ya, Zayn! Zayn sering sekali memakai parfum yang sama seperti ini, kerap kali aku bertemu dengannya.
"Eh? Hi Zayn" sapaku sambil menoleh ke belakang. Tentunya Zayn sudah membuka mataku dari bekapan tangannya.
"Hehehe hello" balasnya sambil ketawa cengengesan.
"Yaudah, yuk."
Zayn menggenggam tanganku untuk masuk ke dalam Cafetaria. Aku menyadari, sudah banyak pasang mata dan jepretan kilat kamera yang menyambar.
Aku terpukau dengan apa yang sekarang aku lihat.
Zayn menyewa sebagian tempat Cafetaria di lantai dua. Hanya untuk kita BERDUA.
Biar aku deskripsikan tempatnya.
Zayn menyewa sebagian tempat Cafetaria di lantai dua. Disana tertata rapi dua kursi dan satu meja. Arah menuju kursi tersebut hanya dengan petunjuk lilin-lilin kecil yang terdapat dan melingkari meja makan tersebut. Tempatnya memang sengaja di buat gelap, dan lilin--lah yang menjadi penerang.
"So, what do you think?" Tanya Zayn tiba-tiba yang melihatku terpukau.
"Amazing!" Ucapku dengan nada yang sangat gembira dan bersemangat.
Zayn tersenyum.
Zayn menarik kursi yang ada di depannya untuk ku dudukki.
"Thanks," ujarku sambil duduk.
***
* Zayn's poov*
Disaat selesai makan malam, terdapat pelayan yang sedang memainkan biola datang ke tempatku dan Zayn berada.
Aku menautkan kedua alisku.
"Roses are red, Violets are blue, the sun shines as bright as my love does for you."
YN tersenyum mendengar ucapanku. Ia tidak berkutik apa-apa.
Aku memegang kedua tangan YN sambil mengucapkan;
"Seeing your smile is happiness for me.
Meanwhile, having you is the most beautiful gift in my life. Will you be my girlfriend?"
Kulihat tepat di manik mata YN, matanya berkaca-kaca. Mungkin ia terharu.
"I will!" Ucap YN dengan senang hati.
Aku--pun meloncat kegirangan karena mendengar ucapan YN itu.
Hari ini.
Hari yang sangat membahagiakan bagiku. Aku dan YN telah menjadi pasangan kekasih. Bintang, bulan, langit malam, dan semua yang ada di sekitar kami menjadi sejarah bahwa Aku dan YN menjadi sepasang kekasih.
Aku tidak akan melupakan hari bahagia ini. Aku tidak akan membiarkan Ia menangis dan kecewa. Aku akan selalu menjaga Ia agar Ia aman bersamaku.
* * *

KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable (Zayn Malik Fanfiction)
Fanfictionkecelakaan membawa keberuntungan. siapa sangka, seorang gadis biasa yang bukan berasal dari keluarga kaya mempunyai seorang suami yang tampan, Digemari oleh seluruh wanita lapisan dunia pecinta musik yang dapat memperbaiki nasibnya dan hidup bahagia...