Padang rumput yang sangat hijau. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali, mengedarkan pandanganku untuk melihat-lihat indahnya padang rumput yang sangat hijau itu.
*YN poov*
Aku melirik ke arah pria di sebelahku yang sedang tiduran di atas rumput.
"Amazing Zayn! Dari mana kau tau tempat ini?" Tanyaku membuyarkan lamunan Zayn yang sedari tadi menatap langit.
"Ini tempat yang sering aku kunjungi bersama The Boys. Biasanya kalau aku sedang bosan, atau suasana hati sedang kacau, aku biasanya menyendiri disini hingga berjam-jam. Dulu aku kesini karena aku pernah hilang saat kecil."
"Mengapa bisa kau hilang disini Zayn? Bagaimana ceritanya?" Tanyaku penasaran sambil merebahkan tubuhku disamping tubuh Zayn.
*Zayn's Poov*
*flashback on*
Sabtu, 12 November 2005
"Zayn! Segera kemasi semua peralatan hingga baju-bajumu! Kita akan pindah ke rumah yang baru secepatnya! Jangan sampai ada yang tertinggal! Ku mohon cepat sedikit! Waktu kita tidak banyak!" Ucap ibuku dengan tidak sabar.
Yaa, hari ini kami sekeluarga berniat untuk menempati rumah baru kami yang berada di Bradford. Sebelumnya, kami tinggal di Charlotte Street. Perjalanan dari rumah lamaku menuju rumah baruku yang berada di Bradford memakan waktu kurang-lebih 3jam. Sangat lama bukan? Apalagi, jika di jalan, mesin mobil suka panas. Jadi di perjalanan sering berhenti.
Mobil kami berjalan memasuki taman hijau, yang biasa kusebut 'Taman Hijau' sewaktu kecil. Tiba-tiba, ditengah perjalanan di Taman Hijau, untuk yang ke-tiga kalinya, mobilku berhenti. Aku sangat lelah duduk di dalam mobil. Mengingat kondisi bokongku panas jika duduk terlalu lama.--alhasil, aku keluar dari pintu mobil dan segera berjalan-jalan ke sekitar Taman Hijau sambil menghirup udara segar.
Suasana di Taman Hijau memang sangat rindang, sejuk--karena banyak pepohonan tumbuh subur disini. Terdapat kolam air pancur yang menambah suara gemercik air. Suara burung-burung yang sedang bernyanyi. Sungguh, ini yang namanya Taman Hijau.-- yang jauh dari keramaian.
Aku terus berjalan-jalan mengitari Taman Hijau itu. Hingga tak terasa jauhnya, mobilku--pun sudah tak terlihat lagi. Aku panik bukan kepalang! Sungguh, aku sangat ceroboh! Keluar dari mobil berniat untuk menghirup udara segar, justru aku malah berjalan jauh mengitari Taman Hijau itu hingga mobilku yang terparkir di ujung jalan sudah tak terlihat lagi. Aku segera berlari dengan sekuat tenaga mencari dimana mobilku berada saat istirahat tadi.
Hingga akhirnya.... Aku tak menemukan dimana mobilku.
Dan aku juga tidak membawa ponselku! Aku lupa tadi di dalam mobil ponselku sedang aku charge. Aku bingung bukan main. sekarang, aku hanya duduk di atas batuan trotoar, melihat ke arah jalan, dan berharap seseorang datang dan mengantarku ke rumah baruku.
Tak berapa lama, dikejauhan melintas seorang pemuda dengan mengendarai motornya berjalan mendekat ke arahku. aku yang sedang melamun itu mengalihkan pandanganku ke pemuda yang berada di depanku.
"Bolehkah aku menumpang di motormu?" Tanyaku penuh harap.
"Tentu, engkau akan kemana?"
"Aku akan ke Bradford, kau?"
"Yaa, aku juga, baik. Naiklah, keburu hari mulai sore."
Kataku bersemangat.
Sesampainya di rumah baruku, aku sangat berterima kasih kepada pemuda itu karena sudah berbaik hati mengantarku sampai dirumah. Saat di dalam rumah, aku melihat orangtua--ku, dan saudara-saudaraku sedang sibuk dengan urusannya sendiri.
"HEY GUYS" sapaku dengan suara nyaring dengan memasang tampang kecewa. Semuanya pada berhenti beraktivitas dan melihat ke arahku.
Adikku, Waliyha sedang berjalan ke arahku dengan kedua tangannya merengkuh tubuhku.
"Hello Zayn! Kau dari mana saja? Ku pikir kau hilang tadi."
"Memang hilang, aku tadi kalian tinggal di Taman Hijau itu saat sedang beristirahat. Menyebalkan."
Ibu dan ayahku tertawa sambil memelukku.
"Makanya, lain kali, kau jangan main tinggal saja! Itu deh akibatnya, kamu jadi ketinggalan, hahahha" kata ibuku sambil tertawa renyah. Disusul dengan tawa ayahku dan saudara-saudaraku.
*flashback off*
"HAHAHAHAHAHAHA kau sih Zayn! Pakai acara jalan-jalan segala! Songong, padahal gak tau dimana tempat ini dan jalan pulang! Hahahaha" ucap YN yang sedang tertawa renyah. Aku hanya mengerucutka bibirku.
"Yaudah yuk, sekarang kita pergi saja, kita ke Nandos yuk! Lapar banget nih! Hahaha" ucapku sambil mengalihkan pembicaraan.
"Udahlah Zayn, tak usah mengalihkan pembicaraan seperti itu."
Aku yang semakin gemas karena YN pun akhirnya aku berdiri lalu berjalan menuju mobilku yang rapi terparkir di pinggir trotoar.
Dan kulihat dari jauh, ternyata YN mengikutiku.
"Ah kau ini gampang sekali mengambek ya! Jadi gemas!" Kata YN sambil memegang pundakku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable (Zayn Malik Fanfiction)
Fanfictionkecelakaan membawa keberuntungan. siapa sangka, seorang gadis biasa yang bukan berasal dari keluarga kaya mempunyai seorang suami yang tampan, Digemari oleh seluruh wanita lapisan dunia pecinta musik yang dapat memperbaiki nasibnya dan hidup bahagia...