chapter; 3

10.2K 2K 669
                                    



;





Jungkook total ngebeku di tempat nya berpijak, bahkan sampai calon suaminya itu keluar dari ruangan dirinya masih saja menampakkan wajah bodoh nya dan suara berisik terdengar memenuhi ruangan.

"Jungkook Jungkook!" derap langkah ribut mendekat. "Kok bisa kenal sama CEO!? Kalian dekat?"

Menarik nafasnya dalam, kemudian pria bermata bulat nan jernih itu duduk di kursi nya. Menatap satu persatu teman yang sekarang sibuk mengerubungi dengan wajah kepo nya.

"Iya, kenal." balas Jungkook ala kadarnya.

Dia tidak mau bicara gamblang jika CEO Kim itu adalah calon suaminya. Bisa bisa akan semakin heboh dan dirinya yang akan di bombardir pertanyaan oleh banyak karyawan disini lalu menyulitkan dirinya sendiri. Biar saja orang orang tahu dengan berjalannya waktu.

"Teman?" tanya Eunha kembali dengan antusias. "Tapi kenapa kamu panggil dia mas? Pasti sudah akrab ya?"

"Balik kerja aja, tuh lihat pak Yohan udah mau balik kesini. Niat di marahin?" celetuk Yugyeom pada akhir nya yang jengah mendengar ocehan karyawati disana.

Para karyawati itu mendengus, namun menurut saja daripada harus berhadapan dengan ketua divisi yang jahil dan menyebalkan itu. Bisa bisa mereka diberi kerjaan dua kali lipat dan berakhir mendekam dikantor sampai malam.

Dan akhirnya Jungkook bisa bernafas dengan lega, namun lagi lagi memikirkan kata kata Taehyung tadi. Ia masih belum seberani itu untuk bertemu dengan calon suaminya berduaan saja. Malu.

"Haruskah?"

;


Sampai 15 menit waktu istirahat berlalu, Jungkook masih diam di kursinya. Tidak berniat untuk bangkit dan melangkah keluar dari bilik kerja nya. Mengabaikan soal calon suami nya yang mungkin sekarang menunggu di ruangan nya.

Menggerakkan kaki nya kesana kemari dan menggigit kecil kuku kuku nya, ia sedang gugup sekali dan bingung. Menemui calon suaminya itu atau berdiam diri disini.

"Apa lebih baik—"

"Kenapa gak keruangan mas?" suara husky nan jantan terdengar di pendengaran nya. "Mas sudah nunggu loh."

Mendongak, dan Jungkook merasa dejavu— perasaan yang sama persis dengan kejadian tadi pagi ketika Taehyung menotice dirinya dihadapan para karyawan.

Beda nya, jarak ini begitu dekat. Dan mata mereka benar benar beradu pandang.

"K—kenapa kesini?"

"Kan dibilang, mas udah nunggu dari tadi, sayang."

Dan Jungkook merasa pipi nya perlahan memanas hanya karena mendengar nama panggilan itu dari calon suaminya dan jantung nya yang berdebar dengan cepat tiba tiba.

Mama, tolong adek!

"Hey?" terasa puncak rambutnya diusap dengan lembut. "Kenapa malah melamun? Ayo makan siang."

Dan untung nya, ruangan ini sudah kosong melompong karena yang lain nya tentu saja keluar untuk istirahat dan makan. Tersisa dirinya saja yang sedari tadi galau disini, bisa ricuh jika ada yang dengar CEO tampan itu tadi sempat memanggil nya dengan embel sayang.

"I—iya ayo." pria manis itu mengambil dompet dan ponsel nya lalu berdiri.

"Eh mas?" tersentak saat tangan nya di genggam lembut oleh Taehyung.

"Kenapa?" alis Taehyung menukik ketika Jungkook melepaskan genggaman. "Gak nyaman?"

Sebenarnya alasan nya sih memang sedikit tidak nyaman. Iya, tidak nyaman karena sentuhan kecil seperti itu saja sudah membuat detak jantung Jungkook semakin berdetak tidak karuan.

eglaf ❀;- taekook [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang