•8•

2.2K 233 49
                                    

Suasana kelas pagi ini terasa suram bagi Taehyung. Jelas saja karena pagi-pagi ia sudah mendapat omelan Eomma. Meskipun kemarahan Hera pagi tadi tidak berlangsung lama, hal itu berhasil membuat mood Taehyung turun sampai sekarang. Beberapa pelajaran sudah terlewat, namun Taehyung hanya membolak-balikkan lembaran bukunya malas. Segala ucapan seonsaengnim bagai memantul hingga tidak sempat masuk ke dalam telinganya.

'KRIIIIIIIIING'

Dering bel istirahat pun berbunyi.

"Oh?" kagetnya.

Taehyung bahkan tidak sadar kalau yang ia lakukan sejak pelajaran berlangsung cuma melamun.

"Taetae kajja!"

"Aniyo. Duluan saja."

"Kau tidak mau ke kantin?"

"Eung," gelengnya.

"Tidak lapar?"

"Aku sedang tidak nafsu makan. Sana, kalian duluan saja."

Ditolakya secara halus ajakan teman-teman Taehyung barusan. Bocah tampan dengan tubuh tinggi itu memilih berdiam diri di dalam kelas.

Taehyung memandangi telapak tangannya sendiri.

"Kakak kandungmu telah meninggal dunia. Dan dia cuma bocah sial tidak tahu malu yang datang ke rumah ini!"

Semakin telapaknya diperhatikan, semakin Taehyung tidak mengerti perasaan macam apa yang saat ini muncul dari dalam hati. Telapak inilah yang baru saja menolong sang kakak dari luka ciptaan ibunya.

Masih teringat dengan jelas bagaimana luka berdarah tersebut tampak mengerikan di kepala kakak tirinya itu. Sekelebat ucapan Hera Eomma pagi ini pun turut terlintas, berlombaan dengan memori ketika bola matanya melihat senyum tipis dari wajah pucat Yoongi. Sang kakak masih bisa memberikan senyum, walau jelas-jelas terluka.

Taehyung seketika membangunkan tubuh. Ia bergerak keluar kelas dan turun satu lantai ke lantai para sunbae.

"Namjoon Hyung," panggilnya ketika sampai di kelas Namjoon.

Kelas Namjoon adalah kelas yang sama dengan Yoongi.

Bola mata Taehyung menyapu penjuru kelas. Kursi di pojok belakang yang biasa ditempati itu terlihat kosong.

"Eoh, ada apa Tae?" setelah menjeda game dan menurunkan ponsel dari telapak tangan, Namjoon menyahut.

Taehyung mengembalikan lagi pandangannya pada Namjoon, "E...eung, apa Hyung punya sabuk lebih?"

Oh, Taehyung hampir saja tertangkap basah oleh Namjoon sedang menyembunyikan keanehannya.

"S-sabuk?" dan Namjoon pun terlihat cukup aneh.

"Ne sabuk. Apa Hyung membawa lebih dari satu? Biasanya Hyung menyimpannya."

"Untuk apa?" mata Namjoon menelusuri penampilan Taehyung.

"Kau menggunakannya tuh," lanjutnya lagi ketika tidak menemukan satu atribut pun yang hilang dari tubuh Taehyung.

Taehyung terlihat sedikit berpikir sembari menggaruk kepala, "Untuk...temanku!"

Namjoon mengangguk-angguk—untunglah Taehyung tidak menyadari keanehannya—,"Ah sayang sekali Hyung lupa membawanya hari ini."

Mendengar jawaban itu, Taehyung ikut mengangguk sembari menurunkan telapak tangannya dari kepala.

"Geurae? Baiklah, aku kembali ke kelas saja," ujarnya.

"Hm." Namjoon membalas dengan deheman dan melanjutkan acara mainnya lagi.

REACH • [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang