Prolog

4 2 0
                                    

Dari tempat terjauhku,

Sore ini, hujan kembali datang dengan derasnya. Aku sedang berada di kamar, didepan jendela yang kubiarkan terbuka hanya untuk melihat ribuan tetesnya jatuh beriringan.

Ku resapi bagaimana udara sejuk, serta pandangan menerawang. Meraba hati yang bergetar mengingatmu, mengingat seberapa banyak luka basah akibat goresan tajamku. Kuhela nafas panjang, begitu beratnya hari-hari yang sudah terlewati, entah mengingatmu ataupun masalah yang datang silih berganti.

Setelah mendapatkan maaf mu pun rasanya tak lagi sama. Ada rasa asing yang menyusup direlung hati, rasa tak rela, rasa tak terima. Mengapa harus seperti ini akhirnya, mengapa aku dan kamu tidak bersatu, mengapa kita hanya menjadi angan silam yang tertutup kabut tebal. Hanya menjadi mimpi malam hariku sebelum memejamkan mata, banyangan kehadiranmu yang hanya sesaat namun terasa begitu nyata.

Ahh, terlalu muluk inginku.
Maaf mu saja sudah lebih dari cukup, seharusnya.
Kusudahi saja ini, rasanya sesak menyeruak.
Senja untukmu, titik jauhku.

- Savana Nazhwa Haliza-

Aku Dan Genangan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang