"syaqila..." panggil seseorang dengan suara kerasnya dari jarak lumayan jauh dari Qila kini.
Qila menoleh ke asal suara itu. Qila tersenyum dilihatnya salman berjalan ke arahnya. Salman yang dua hari lalu setelah pertemuannya di masjid tak ada kabarnya kini mendekati Qila. Gadis yang kini berjalan sendiri an melewati lapangan menuju ke perpustakaan dimana Qila dan nida sudah membuat janji di sana.
" tadi berangkat naik apa?" tanya salman saat berdirinya sudah di dekat Qila .
" naik angkot...." jawab Qila" abisnya kamu nggk dateng2..... Trus abah nyuruh naik angkot " Qila bercerita dengan polosnya.
" maafnya umi khawatir jadi tadi aku suruh ke apotek dulu cari obat"
" oh umi sakit,,, umi sakit apa??" tanya Qila jadi tak enak.
Umi... Adalah ibu dari salman.
" umi yang khawatir... Kemarenkan aku abis demam" jawab salman.
" oh.... Salman yang sakit... Harusnya aku yang minta maaf"
" eh.... Anak kecil manggil orang gede cuma panggil namanya nggk sopan" tegurnya sambil mencubit hidung Qila.
" ah... Sakit..." tepis Qila pada cubitan salman" iya... Ya. Kak salman"
" nah... Gitu dong... Biar kelihat punya akhlakul karimah"
" oh ya ngapain kamu keluyuran begini?? Inikan waktunya jam masuk" tanya salman.
" itu man. Eh kak salman,,, jam kosong gurunya ambil cuti dadakan jadi nggk di kasih tugas,jadi dari pada bosen mending baca buku di perpustakaan" jawab Qila enteng.
" ya udah aku kekelas dulu.... Jangan lupa nanti istirahat terakhir kelapangan ya"
"Ngapain?" tanya Qila aneh.
" liat aku latihan basket" jawab salman sambil mengukir senyum.
" oh...." balas Qila mengerti." oke deh"
" udah sana samperin tu buku buku menumpuk d perpustakaan "
" ngusir ni?" tanya Qila kurang suka.
" iya kali" jawab salman sambil ninggal pergi ." huh.... Nggk ada romantis2 nya dikit kek ninggal cewek sendiri" gerutu Qila sambil berjalan. Lagi menuju perpustakaan.
Qila melihat dua sosok orang yang kini berjalan berlawanan dengan jalannya kini. Siapa lagi orang yang mampu mengalihkan perhatiannya kalau bukan si arziq dan di sebelahnya sahabatnya fikri . sampai Qila selalu menduga pasti... Dimana ada arziq disitu ada fikri.
Sejurus kemudian fikri menoleh ke arah Qila yang diam berdiri tegak. Fikri tersenyum ke arah Qila.
Eh...... Fikri senyum sama siapa ya " tanya Qila pada dirinya sendiri sambil melihat ke kanan kirinya " nggk ada siapa siapa y" pikirnya lagi .
Tak mau di ambil pusing Qila pun melanjutkan jalan tujuannya.
" Qila.... Kamu dari mana aja??? Tau nggk aku di sini nunggu Qila udah lama banget" sembur nida sesampainya di perpustakaan " Qila tau... Aku nunggu udah hampir setengah jam lebih" bibir nida yang mungil sangat menggemaskan dan cerewet.
" ah maaf .....tadi malah ketemu salman di jalan" jawab Qila sambil mengambil buku di rak bagian atas.
Sebuah buku kecil dan tipis berwarna biru yang berjudul seratus lentera untuk adikku dari pengarang achmad mufid AR.
" Kak salman???!!!" kata nida " ah.... Qila begitu dekat dengan kak salman... Aku jadi iri" begitu tutur nida yang nada suara nya menurun lembut.
" sebentar" Qila menaruh bukunya di meja depan mereka " nida barusan bilang apa?" tanya Qila sambil duduk di kursi sebelah nida.
" eh... Nggk. ... Nggk ada " jawab nida jadi gugup.
" nida suka suka salman.. Maksudku kak salman?? " tanya Qila antusias.
" eng.... Nggk... Kata siapa? " jawab nida sambil membuka buka bukunya lagi. Menutupi keceplosannya dalam berkata.
"Nida jujur aja. Qila tau lho" kata Qila menatap lekat2 wajah sahabatnya kini yang masih terlihat gugup.
"Enggak Qila" sanggah nida lagi.
" jujur deh sama aku.Qila ini kan sahabatnya nida "desak Qila lagi.
Nida diam be2rapa detik.
" Qila...... " kata nida membuka pembicaraan lagi" tapi Qila harus janji jaga rahasia ini ya.... Nggk boleh ada yang tau " kata nida akhirnya mengalah.
Eh..... Nida dan khudna menyukai orang yang sama" pikir Qila jadi was was.
Terucap janji pada tempat yang sama dengan orang yang berbeda namun sama yang di katakan.
Bingung,gelisah, takut, bisakah aku menyimpan rahasia ini" pikir Qila lagi
" eh Qila .... Aku mau ke kantin ni,udah janji juga sama khudna.... Kamu mau ikut nggk? " tanya nida sambil berdiri karna jika mendapat jawaban siap untuk pergi.
" nggk deh..... Aku kan baru sampek disini,,,,belum dapet ilmu apa2" balas Qila.
" ya uda aku pergi dulu ya.... Jangan lupa janji kita" pamit nida .
" hmm." balas Qila.
Qila menatap lekat buku yang barusan ia ambil .seratus lentera untuk adikku...wah kayaknya salah ambil ni..... Iya,,,, Qila kan seorang adik ngapain baca yang sangkutannya untuk adikku pun tak punya adik.
Tak jadi membaca iapun berniat mengembalikan buku itu ke tempat awalnya.
" hey.... Lagi baca apa ni" kata seseorang dari belakang Qila sambil mengambil buku yang barusan Qila taruh di rak atas dan otomatis keberadaan orang itu kini sangat dekat dengan Qila.
Tau ada orang lain Qila pun berbalik badan.
" cocok ni buku buat keseharianmu"
Siapa lagi... Makhuk Allah yang suka mengganggunya kalau bukan si salman.
" salman katanya mau latihan kenapa malah kesini?" tanya Qila heran karna tau salman yang malah duduk di tempatnya tadi.
" kak" ingat salman.
" iya ya... Kak salman" ralat Qila.
Umur mereka memang berjarak tiga tahun namun dikelas Qila yang sudah 1 sma ini ,salman masih menempati kelas 3 sma.
" yang mau latihan pada nggk mood.... Trus kalau misal latihan sendiri juga nggk asikkan!??" jawab salman.
" jadi??" tanya Qila mencari kesimpulan.
" jadi mending temenin kamu di perpustakaan aja"jelas salman.
Ah.... Ide bagus pikir Qila sejenak.
" emang kak salman mau bacain aku cerita ni di buku itu?" tanya Qila masih dalam posisinya berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan.
" ya,,, mumpung lagi baik hati nih... Nggk papa deh" jawab salman yang langsung disambut dengan duduknya Qila di samping nya.
Meski berdampingan merekapun masih menjaga jarak.
"Kalau laki2 sama perempuan berduaan ntar yang ketiga syaithon tu"seseorang yang juga masuk layaknya salman tadi.
Jantung Qila jadi tak beraturan ,arziq datang dan langsung memilih buku di rak rak perpustakaan.
" bukan hanya yang ketiga syaithon ziq..... Tapi semua jadi syaithon " balas salman yang menjadikan mereka tertawa kecuali Qila yang kini hanya diam mematung.
" ni adikku ziq" tambah salman.
Setelah mendapat apa yang arziq cari iapun mengambil langkah pergi namun sebelumnya arziq masih sempat berkata" astagfirullah hal 'adhim..... Malah kakak adik an" katanya sambil menggelengkan kepala dan berlalu.
" wah..... Emang ya.... Orang orang tu nggk ada yang nggk su udzon sama kita" kata salman terdengar menganggap arziq tengah salah paham.
" kamu tu yang su udzon" balas qila juga.
" enak aja dari pada pacaran kan adik kakak ya" sanggahnya tak mau kalah.
Salman memang dari awal tak ada niat menemani Qila di perpustakaam. Tapi ketika melihat nida yang berjalan ke arah kantin membuatnya ingin sekedar menemani Qila.
" ya.... Terserahlah" balas Qila juga.
Di sekolahnya ini memang semua siswa beragama muslim tapi tak heran memang banyak yang juga saling berpacaran. Qila pun sebenarnya ingin seperti teman teman yang lain.tapi ia malah jatuh hati pada arziq.... Laki laki yang terkenal sangat menjaga dirinya ,,,arziq saja bisa sedemikian itu menjaga dirinya....jadi Qila pikir ia juga harus lebih.
" udah ah ...katanya mau bacain aku"
" iya ya....di dengerin ya...."
Perlahan tapi pasti Salman membacakan sebuah buku yang kini ia pegang.merekapun tergelam dalam kisah itu,, sebenarnya bukan kisah melainkan nasehat dan petuah petuah sederhana.
**************"
KAMU SEDANG MEMBACA
Q.tinta
Teen FictionTak butuh sinopsis untuk agar supaya setiap orang mau membaca .karna ini hanya cerita biasa dan sederhana. Sesederhana aku menjalani hidup. KEHIDUPAN,,,, Dari air kita belajar ketenangan Dari batu kita belajar ketegaran Dari tanah kita belajar kehid...