" tak ku sangka ternyata Qila itu seperti musuh dalam selimut" kata khudna dengan nada pedasnya.
" ada apa?" tanya Qila yang memang tak faham dengan suasana ini.
"Qila taukan.. Kalau aku dan khudna itu suka pada kak salman" jawaban serta pertanyaan balik dari nida.
" menyakitkan Qil.. Apalagi tau yang sebenarnya. Ternyata kalian sama2 suka" sambung nida .
Allah....duhai tuhanku.kuat kanlah diriku batin Qila menahan air mata.
Perpustakaan menjadi saksi marahnya khudna dan nida di sekolah siang ini.
Lidah Qila kelu. ia tak mampu berkata apapun.bahkan hanya sekedar membela dirinya pun tak mampu.
" kenapa kmu diam saja? Benarkan yg kita bicarakan" khudna kembali bertanya.
Qila menggeleng." aku bisa jelasin"
" tak perlu !! Aku tak mau mendengar omong kosongmu lagi Qila.sudah cukup untuk penghiatanmu selama ini" kata khudna bangkit dari duduknya.
" nida... Ayo tinggalkan dia. Ternyata kita telah salah menganggapnya sahabat" tarik khudna pada tangan nida.
" aku harap kmu bisa mengerti. Kenapa kami begitu marah" kata nida dengan lembut sebelum akhirnya ia berjalan mengkiti langkah khudna.
Qila tak tau harus berbuat apa lagi. Dia memang merasa dirinya salah.namun tentang rasa itu...... Sungguh Qila benar2 tak tau.Qila yang memang tak menyukai salman. Dan salman? Entahlah..... Qila pun tak mengerti ia kini menyukai siapa.
Harusnya malam itu Qila pergi ke rumah salman agar pikirannya sekarang nggk sepenat ini.
Satu satunya jalan Qila pun pergi ke masjid sekolah.di sana Qila langsung mengambil wudhu dan melaksanakan sholat sunnah.Qila juga tak ingin masuk pelajaran terakhir hari ini.
Qila teringat pesan abahnya ,sholat adalah kunci menyelesaikan masalah.
Perlahan air matanya mendarat di
ke dua pipinya.
Kalau udah gini ,nggk tau harus
nyalahin siapa.... Allah.... Wahai tuhanku....Engkau lebih tau tentang diriku dari pada diriku sendiri. Dan aku lebih tau diriku dari pda orang lain.maka jadikanlah diriku ini lebih baik dari yang orang sangka.dan ampunilah aku atas apa apa yang mereka tidak tau dan janganlah Engkau tuntut aku atas apa apa yang orang lain katakan tentang diriku.doa Qila disela tangisnya yang tak lekas berhenti.
Teng... Teng.... Teng...
Tanda sekolah hari ini sudah di pulangkan .
Tak mau terkunci didalam sekolah Qila pun melepas dan melipat
mukenanya bergegas meletetak kan di almari masjid.
" arziq?!!!"
Langkah Qila berhenti ketika sosok laki2 akan menabraknya.
" afwan afwan. Saya sedang terburu buru" kata arziq sambil berjalan lagi menjauhi Qila.
Tak bisa ambil diam.mata nyapun terus menatap sosok arziq yang kian menjauh.
Allah.... Wahai sang pendengar hati.... Jika ia juga punya perasaan yang sama padaku maka jadikan ia kembali menolehku.
Eh...... Qila langsung menelan ludahnya.
" kamu!!!" arziq berbalik dan berjalan ke arah Qila lagi.
" salman mencari seseorang. Bukankah kmu yang tempo hari di perpustakaan bersamanya kan.iya ... Nggk salah lagi kmu yang dicarinya" kata arziq dengan pertanyaan yang jawabannya ia sendiri yang menjawab.
Qila tak bisa menahan senyumnya.
" siapa? Aku" tanya Qila sambil menaikkan satu alisnya" namaku as syaqila... Apa kmu nggk salah cari orang?"tanya Qila lagi.
Meskipun tangisnya masih terlihat namun senyum manisnya tak bisa Qila sembunyikan.
" ah saya lupa siapa nama yang salman cari.dari pda tambah bingung lebih baik kmu ikut saya menemuinya" ajak arziq.
Qila mengangguk" kmu jalan dulu... Aku akan mengembalikan mukena.nanti aku susul kmu dari belakang"
************
KAMU SEDANG MEMBACA
Q.tinta
Teen FictionTak butuh sinopsis untuk agar supaya setiap orang mau membaca .karna ini hanya cerita biasa dan sederhana. Sesederhana aku menjalani hidup. KEHIDUPAN,,,, Dari air kita belajar ketenangan Dari batu kita belajar ketegaran Dari tanah kita belajar kehid...