" abah cepet sadar ya.....abah nggk boleh tinggalin kita.... Abah harus sembuh" tangis Qila meledak lagi ketika pulang sekolah salman mengabarinya tentang kecelakaan sang ayah.
" abah....." lirihnya terus menangis.
Sang kakak khailapun malah ikut ngedrop saat tau kabar ayahnya.
Tak sanggup menahan sedih.salman yang dari tadi di samping nya menggunakan tangan kekarnya untuk memeluk Qila.
Qila yang dari kecil sudah biasa bersama dengan salmanpun tak pernah protes.Qila sudah menganggap salman seperti abangnya sendiri.
Tpi entah kali ini Qila merasa ada yang berbeda .
" apakah kak salman punya rasa pada Qila? " tanya Qila sambil melepas pelukannya.
Qila masih teringat perkataan nida dan khudna di perpustakaan tadi. Ingatan yang membuat perasaannya dari tadi tak bisa tenang.
"Kenapa tanya begitu? "
"Nggk salahkan... Qila kan cma pengen tau"
Hening beberapa detik.
Qila menatap salman yang tak kunjung memberikan jawabannya.Qila mulai curiga.... Apakah benar yang di katakan oleh ke dua sahabatnya.
Qila menghela nafas panjang. Sengaja biar salman tau.
" ada rasa itu wajar " jawab salman akhirnya.Mendengar itu Qila mengerutkan dahi sambil berjalan mundur.
" Qila" panggil salman.
" jangan mendekat!" larangnya pada langkah salman.
" aku pikir selama ini kita sama, ternyata kamu yang salah menilaiku" kata salman dan setelah itu berlalu pergi.
Aku??? Jadi ,,,,salman pikir aku yang salah?pikir Qila benar2 berantakan.
Tak lama Qila langsung menuju ke arah seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat abahnya.
" dok,,,,,"
" pasien sudah sadar, beliau sekarang sedang mencari seseorang"kata dokter sebelum sempat Qila mengeluarkan pertanyaannya.
" ada pasien lagi yang baru datang ,saya permisi dulu" pamit pak dokter yang akhirnya pergi setelah tau Qila menganggukkan kepalanya.
" syaqila,,, kakakmu mana?" tanya pak abdullah ayah Qila dan khaila.
" ka....kakak,,,," lidahnya kelu,,,, tidak abah tidak boleh tau" ayah udah makan? Oh ya ,,,ayah mau makan apa biar Qila ambilin?" tanya Qila mengalihkan topik pembicaraan.
"Udah,,,,tadi di suapi nak salman"jawabnya"kakakmu sedang sakit,jaga dia juga" tambah pak abdullah.
Qila menelan ludah."abah udah tau?" tanya Qila tak percaya.
Pak abdullah mengangguk." kmu yang sabar,,,, abah rasa ruangan ini sungguh sangat wangi,seorang yang tak pernah makan tal pernah minum dan hidupnya hanya untuk beribadah pada Allah itu sepertinya akan segera datang" kata pak abdullah penuh arti.
" abah,,,,," air mata Qila kembali menerobos keluar.
Qila memegang hidungnya dan menunduk,ia terisak lagi.tanpa di tanya lagi Qila sudah tau latar belakang pembicaraan abahnya ini.
" kemaren ada laki laki baik ,sholeh,dan tampan datang ke abah... Dia mengkhitbah kakakmu" cerita pak abdullah tanpa peduli Qila menangis.
Mendengar itu Qila mengangkat kepalanya.
" apakah keluarga pak ali sudah datang selain nak salman? " tanya pak abdullah .
" belum... Tadi abi sudah bilang sedang perjalanan akan kemari, tapi umi insya Allah sempatnya nanti malam,, jawab Qila. Isakannya sudah berhenti.rasa penasaran kini tumbuh." bah,,,, apakah kak khaila akan menikah dengan keluarga umi dan abi?" tanya Qila penuh penasaran.
Abi dan umi tak lain pak ali dan bu zahra ,orang tua dari salman faris rifqi itu. Anak tunggal dari keduanya.
"Maulana muhammad ilyas, nama orang yang mengkhitbah kakakmu" jawab pak abdullah sambil tersenyum.
" lalu,,,,?" tanya Qila masih tak mengerti.
" lalu apa lagi yang mau kamu tanyakan?" tanya pak abdullah balik."Lalu,,,,"
Tok,,,, tok,,,tok,,,, "Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam" jawab Qila dan abahnya bersamaan.
"Apakah saya boleh masuk pak Ahmad?"
Ah,,,, suara abi.batin Qila.
" Wah pak Ali,,,,, ya ya. Silahkan masuk"
Tak lama pak Ali pun muncul dari balik pintu.
Qila mendekat dan mecium punggung tangannya.
"Abi"
" Gimana? Abahmu harus di apakan itu? Sudah jangan sedih! La tahzan innallah ha mangana"
"Iya,,,, minta doanya saja bi"
Pak Alipun mendekati pak Ahmad.
" Nduk,,,,Tolong panggilkan nak Salman kemari! Dan kamu juga nanti kesini lagi"
"Iya bah"
Qila melangkah keluar ruangan.Hatinya gusar.Allah,,,,, jangan bikin ketakutanku ini menjadi nyata.Doa Qila sebelum akhirnya dia menemukan Salman yang sedang duduk di kursi taman rumah sakit.
" Kak sal,,,,,"
"Aku tau" Salman mendahului Qila bicara tanpa menoleh ke arahnya.
Salman tau dari pantulan kaca mobil yang sedikit tidak jauh darinya.
" Aku nggak akan balik kesana sebelum umi datang"
Qila hanya diam mematung.
"Syaqila"
Qila masih diam tidak menanggapi panggilan dari Salman.
"Qila" sekarang Salman baru menoleh.
Dilihatnya Qila hanya menunduk dan memilin milin ujung jilbabnya.
"Aku udah tau,,,,, kalau Qila ingin tau Qila balik sekarang ke ruangan abah"
Qila hanya mengangguk angguk kemudian berbalik arah.********&**********
KAMU SEDANG MEMBACA
Q.tinta
Teen FictionTak butuh sinopsis untuk agar supaya setiap orang mau membaca .karna ini hanya cerita biasa dan sederhana. Sesederhana aku menjalani hidup. KEHIDUPAN,,,, Dari air kita belajar ketenangan Dari batu kita belajar ketegaran Dari tanah kita belajar kehid...