Yonetani Nanami atau akrab dipanggil Yone sedang asyik membaca novel Agatha Christie yang ia pinjam dari temannya yang bekerja sebagai tim forensik, Nagahama Neru. Dia bekerja di kepolisian kota Nagai, prefektur Yamagata. dirinya cukup berpengalaman. Sudah 10 tahun ia menangani berbagai kasus, bahkan bisa dibilang berprestasi karena ia bisa dengan mudah menyelesaikan kasus-kasus itu berkat kecerdasannya. Ya Yone memang cerdas, dari SD hingga SMA dia selalu mendapat peringkat satu dikelasnya, mewakili sekolahnya untuk ikut olimpiade biologi tingkat nasional. Biologi adalah pelajaran favoritnya.
Sebelumnya Yone berniat mendaftar kuliah jurusan kedokteran, namun orangtua nya malah memintanya masuk Akademi Kepolisian. Awalnya dia sama sekali tidak tertarik menjadi polisi, tapi lama kelamaan rasa masa bodoh nya hilang juga. Ia mulai tertarik menangani berbagai macam kasus, apalagi kasus pembunuhan. Memecahkan berbagai kasus membuatnya tertantang, dirinya jadi lebih sering menggunakan otaknya untuk berpikir. Yone suka berpikir karena hal tersebut bisa mengasah kecerdasannya dan membuat wawasannya jadi luas, dia bisa menemukan hal-hal baru.
"Yonetani", atasannya Inspektur Kobayashi Yui datang membawa koran
"Ada apa, Inspektur?"
"Kepala Sugai memberimu tugas, kau akan dikirim dinas ke sebuah desa dibagian utara, letaknya ada dibawah lembah gunung. Kepolisian lokal agak kesulitan menangani kasus ini, dia meminta bantuan kita"
"Kasus pembunuhan?"
"Yaaahhh bisa dibilang... entahlah. Warga desa menemukan ternak mereka mati dan beberapa tanaman mereka rusak"
"Kepala hanya memintaku untuk menangani kasus ternak mati?"
"Ya begitulah. Kalau kau pulang bereskan barang-barangmu karena besok kita berangkat"
"Baik"
Yone pulang ke rumah kontrakannya, dia tinggal di kontrakan karena ia memang ditempatkan diluar daerah. Dia berasal dari Osaka, begitu ia lulus Akademi Kepolisian ia langsung ditempatkan di Yamagata. Dia langsung membereskan barang-barangnya, tidak lupa memasukan manga favoritnya Detektif Conan kedalam koper. Dia langsung tidur karena besok ia harus berangkat pagi
Yone terbangunkan oleh suara alarm, dia langsung mandi, ganti baju dan sarapan. Tepat saat dia selesai sarapan terdengar suara klakson mobil didepan rumahnya. Inspektur Kobayashi sudah menunggu, Yone langsung memasukan kopernya dan menutup pintu mobil, mobilnya pun melaju. Dalam perjalanan dia membayangkan desa tempat ia ditugaskan. Yamagata terkenal dengan desanya yang indah serta onsen nya (pemandian air panas). Mereka melewati jalur pegunungan dengan jalan yang agak terjal, mobilnya berguncang-guncang diatas jalan aspal yang tak rata
"Inspektur, sebenarnya kita mau kemana?", Yone memegangi kepalanya, berkali-kali ia membentur jendela mobil
"Kesebuah desa dibawah lembah gunung, namanya desa Shiroyama. Kita 10 menit lagi sampai", jawab Inspektur Kobayashi
"Kenapa tempatnya terpencil?"
"Ya memang begitu. Jangan berpikir kau ditugaskan untuk bersenang-senang, karena kau tidak akan menemukan tempat wisata disana, kau datang untuk membantu mereka menyelesaikan kasus. Itu desa kecil kebanyakan warganya bercocok tanam, tidak apa-apa Yonetani. Makanan disana enak-enak karena dipanen langsung dari kebunnya. Kau suka makan kan?"
Mereka sudah sampai, sekilas tidak ada yang menarik dari desa Shiroyama. Desa ini kecil, rumahnya masih tradisional dan jalanan aspalnya sangat sempit, tapi benar kata Inspektur Kobayashi disana banyak kebun pertanian, Yone bisa melihat tanaman kol, wortel, kacang dan kentang. Shiroyama artinya gunung putih, dibilang begitu karena terdapat gunung didepan mereka yang diselimuti kabut putih
Inspektur Kobayashi dan Yone berjalan ke kantor polisi lokal, Yone akan ditugaskan disini. Seseorang muncul menyapa keduanya. Dia adalah Saito Fuyuka, kepala polisi setempat, Saito mempersilahkan mereka masuk
"Mau minum teh atau kopi atau susu?", tawarnya ramah
"Tidak usah. Jadi Yonetani, ini adalah kepala polisi Saito Fuyuka, dia akan membimbingmu"
"Terimakasih. Mohon kerjasamanya", Yone membungkuk
"Terimakasih. Mohon kerjasamanya juga", balas Saito membungkuk
"Jadi apa kasusnya, Saito-san?", tanya Inspektur Kobayashi
"Oh ya belakangan ini banyak kejadian janggal. Warga menemukan ternak mereka mati, tanaman dirusak dan kemarin ada seorang warga yang tewas didekat sawah. Saat kami mengotopsi jenazahnya kami menemukan bekas cakaran dan luka gigitan dilehernya"
"Perbuatan binatang buas? Anjing hutan mungkin?"
"Kalau dilihat dari kedalaman gigitannya... kelihatannya bukan anjing. Gigitannya dalam, anjing hutan taringnya tidak sepanjang itu"
"Hmmmm... baiklah kalau begitu, kami mengirimkan bantuan. Seseorang dari kepolisian kota Nagai, ini Yonetani Nanami. Anda bisa mengandalkannya, dia lumayan cerdas, dia mengungkapkan banyak kasus pembunuhan, cara kerjanya mirip Sherlock Holmes", Inspektur Kobayashi menepuk punggung Yone, menurut Yone lebih baik Inspektur Kobayashi tidak perlu memberinya pujian yang terkesan dilebih-lebihkan, apalagi didepan Kepala Saito yang langsung tersenyum lebar
"Baiklah, mohon bantuannya. Oh ya, Yonetani-san. Anda tidak akan bekerja sendirian disini, saya mengirimkan seorang partner untuk menemani anda menyelesaikan kasus ini. Sebentar ya saya panggil dia"
Kepala Saito masuk kedalam ruangan, Yone mulai merasa tak nyaman. Ia agak kesulitan beradaptasi dengan orang baru, dia terbiasa bertugas dalam tim tanpa didampingi partner. Rekan-rekan tim Yone adalah orang-orang yang ia banggakan, mereka cerdas, bekerja cepat dan tekun dalam menjalankan tugas. Kepala Saito membawa seseorang disampingnya, seorang gadis berwajah datar, Yone bisa melihat ada remah-remah kue dibaju seragamnya. Kalau dilihat dia memang cantik, tapi... agak jorok
"Perkenalkan ini Nagasawa Nanako, dia sudah tiga setengah tahun bekerja disini. Dia akan menjadi partner anda selama anda bertugas, Yonetani-san"
"Salam kenal, saya Nagasawa Nanako. Mohon bantuannya", Nagasawa membungkuk, Yone balas membungkuk
"Baiklah, Yonetani. Aku tinggal dulu. Kalau ada masalah serius telpon kami, kami akan kirimkan bantuan. Sampai jumpa, semoga berhasil", Inspektur Kobayashi menepuk bahunya dan beranjak pergi
"Siap, Inspektur"
"Nah, Yonetani-san bagaimana kalau anda istirahat dulu, anda pasti lelah dalam perjalanan. Ini alamat tempat anda akan tinggal", Kepala Saito memberikan secarik kertas.
Yone menuju tempat yang dituju, sebuah motel kecil yang disampingnya ada sebuah warung makan bertuliskan "Suzumoto Yakiniku". Yone menyeret kopernya masuk ke motel. Didalam sangat sederhana, lampunya agak remang-remang, dia menuju lobi
"Permisi masih ada kamar kosong?", tanya Yone ke resepsionis
"Masih ada, nona. Silahkan anda isi terlebih dahulu", wanita resepsionis itu menyerahkan secarik kertas
Setelah Yone mengisinya dia masuk ke kamar nomor 46 dilantai dua, meletakan kopernya asal-asalan kesamping tempat tidur. Yone langsung ambruk ke springbed, besok ia akan mulai bekerja didesa ini. Yone bertanya-tanya dalam hati, kenapa kasus binatang buas memangsa ternak saja mereka tidak bisa menyelesaikannya?
🍃🍃🍃
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAST IN THE VALLEY
AdventureDisaat malam mulai datang, warga desa tidak ada yang berani keluar rumah. Ketika ada yang berani keluar bisa dipastikan orang tersebut akan tewas mengenaskan