7

68 5 2
                                    






Yone tiba di Shiroyama, dia janjian ketemuan dengan Naako dan Oda diwarung Suzumoto. Mereka duduk disekitar meja, Yone menjelaskan semuanya, dari ia menemukan artikel di koran, mencari informasi langsung lewat kesaksian Moriya Akane hingga membuat hipotesis, dan menyimpulkan kalau pelakunya adalah seekor harimau

"Apa yang akan kita lakukan?", tanya Naako

"Menangkap makhluk itu", jawab Yone tegas

"He? Kau gila?"

"Tidak ada cara lain"

"Kalau begitu aku punya ide. Ayo kita tangkap makhluk itu, aku punya seorang kenalan. Dia biasa berburu rusa di lembah Shirotani, namanya Shida Manaka. Ayo kita temui dia, dia punya banyak senjata", ajak Oda

"Aku tidak mau", jawab Naako

"Kenapa?"

"Aku takut"

"Aku akan melindungimu. Percayalah", Yone memegang bahu Naako dan memberinya tatapan serius, awalnya Naako ragu tapi akhirnya setuju

Mereka bertiga menuju kesebuah gudang tempat Shida Manaka bekerja, Shida punya usaha bengkel mobil. Shida datang menemui mereka, banyak noda oli dibajunya. Oda menceritakan kejadiannya, Shida langsung paham. Dia mengambil senapan

"Ayahku meninggal diterkam makhluk itu di dekat sawah. Aku tahu kalau pelakunya adalah harimau, karena sebelumnya ada mitos dari desa ini", kata Shida sambil memasukan beberapa peluru

"Mitos apa?", tanya Yone

"Jaman era Tokugawa ada seorang pria bernama Hayashiyama, dia bercita-cita menjadi pemimpin besar. Dia menemukan sebuah lembah dikaki gunung Shiroyama, Hayashiyama berencana membangun sebuah desa tapi dia tidak memiliki seorangpun yang bisa membantunya. Munculah seekor harimau berukuran besar, Hayashiyama menyebutnya Akatora (bahasa jepang : harimau merah). makhluk itu membuat perjanjian dengan Hayashiyama, dia minta tumbal nyawa sebagai gantinya. Kalau desa berhasil di bangun maka Hayashiyama harus mengirimkan tumbal. Hayashiyama ingkar dengan janjinya, harimau itu marah dan mengancam setiap 100 tahun sekali ia akan pergi ke desa dan meneror warga... tapi itu cuma mitos sih, percaya atau tidak itu tergantung kalian", jelas Shida

"Bisa kita langsung pergi?"

"Ayo"


Shida mengendarai mobil pick up nya menuju arah lembah, tapi dia langsung putar arah setelah melihat sekelompok pasukan militer sedang berjaga di area pinggir lembah. Shida mengendarai mobilnya melewati jalan raya yang bawahnya terdapat tebing curam, dia memarkirkan mobilnya di dekat hutan-hutan pinus. Mereka masuk kedalam lembah. Mereka sampai didepan gerbang kuil Shinto yang dilapisi lumut dan sulur tanaman, dan masuk kedalamnya, didalam terdapat altar pemujaan. Kuil ini sudah tua dan bangunannya hampir roboh. Banyak bebatuan retak, mata Yone menangkap sesuatu. Dia menghampirinya dan mengangkat sebuah tas ransel berdebu, saat diteliti ada tulisan dibelakangnya : Ishimori Nijika - Universitas Sendai

"Apa itu?", tanya Naako dibelakangnya

"Tas milik Ishimori, korban yang hilang", gumam Yone sambil menggeledah isi tas, terdapat botol minum, beberapa pakaian dan sebuah handycam yang batereinya habis

"Ishimori pasti disekitar sini kan?", tanya Oda

"Pastinya dia sudah mati. Sudah hampir satu tahun sejak aku menemukan Moriya pingsan dihutan ini. Ishimori tidak akan bisa bertahan hidup sendirian disini", jawab Shida

"Hari sudah sore, ayo kita pulang. Kita lanjutkan besok", ajak Yone

"Tidak!", tukas Shida

"Kenapa?", tanya Oda

"Aku ingin membunuh makhluk itu saat ini juga", tegas Shida

"Kau gila? Ini sudah hampir petang, kita tidak boleh berada disini", jawab Oda

"Aku tidak peduli! Ayahku dibunuh oleh harimau bangsat itu! Aku harus menghabisinya!", geram Shida

"Terserah, kami akan pulang"

"Tidak boleh! Kalian tinggal disini!", Shida menodong mereka dengan senapan

"Apa-apaan kau? Kami polisi! Jangan main-main", tukas Oda

"Kau sebut dirimu polisi? Lihat apa yang selama ini kalian lakukan? Tidak ada! Kalian bahkan tidak bisa menyelesaikan kasus ini! Tetanggaku banyak yang mati gara-gara kalian tidak serius menangani kasusnya. Aku tidak akan membiarkannya! Kalian harus ikut bertanggung jawab, kalian harus ikut aku menghabisi makhluk itu!"

"Minggir kau!", dorong Oda tapi Shida menghalaunya. Keduanya pun adu jotos

"Hey, sudah hentikan! Jangan bikin ribut disini!", Yone dan Naako berusaha memisahkan keduanya

"Bajingan!... Tidak pantas disebut polisi!", geram Shida yang dipiting ke tanah oleh Naako

"Diam! diam disitu! Atau kau kami laporkan karena telah menyerang anggota polisi", ancam Yone

"Lakukan saja, sekumpulan oknum menyedihkan!", Shida meludahi mereka

Tiba-tiba terdengar suara geraman dibelakang mereka, mereka langsung menoleh. Betapa terkejutnya, muncul sepasang cahaya dari balik Kuil, makhluk itu merangkak maju. Dibalik cahaya langit senja, seekor harimau besar muncul, ukurannya bahkan melebihi harimau normal, hampir seukuran banteng Afrika. Bulu-bulunya berwarna jingga kemerahan dengan loreng hitam, matanya kuning menyala, cakarnya melengkung tajam, taringnya sangat panjang. Dia menggeram beberapa kali sambil menunjukan taringnya. Mereka bertiga diam ditempat dan gemetaran

"Diam ditempat jangan bergerak", perintah Yone berbisik

"Makhluk itu...akhirnya datang"

DUUARR...
Terdengar letusan senapan, harimau itu sontak saja menyerbu kearah mereka, Yone menutupi kepalanya. Tanpa diduga harimau itu menggigit kaki Oda dan menyeretnya hingga beberapa meter, Oda berteriak minta tolong. Yone, Naako dan Shida mengejar mereka, Shida langsung menembaki harimau itu dengan beberapa peluru. Harimau tersebut melepaskan Oda dan berlari menjauh kedalam hutan, Oda meringkuk kesakitan. Mereka bertiga langsung menghampirinya

"Oda..."

"Kakiku...terluka...", Oda mengerang kesakitan, Yone dapat melihat ada luka lebar dibetisnya, darah terus mengucur

"Kita harus segera membawanya ke rumah sakit sebelum terinfeksi", Yone dan Naako mengangkat Oda

"Shida, antarkan kami kerumah sakit sekarang"

"Baik"

***

Oda terbaring dirumah sakit, ada banyak bekas jahitan di betis kanannya, untunglah penanganannya cepat, kalau tidak bisa saja kakinya diamputasi karena infeksinya menyebar. Suzumoto Miyu dari tadi menangis disampingnya, Yone keluar ruangan. Dia langsung berhadapan dengan Inspektur Kobayashi yang memasang ekspresi mengerikan

"Apakah kau tidak mendengar aturannya? Kepolisian sudah bilang untuk menyerahkan ini ke pihak militer, kenapa kau masih juga keras kepala?"

"Saya tidak bisa, Inspektur. Warga-"

"Aku tidak mau mendengar alasanmu, Yonetani. Kau bisa dicopot dari jabatanmu kalau masih ngotot. Tidak usah bertindak sok pahlawan. Kita ini polisi, kita bertindak sesuai prosedur, tidak seenaknya sendiri. Kalau kau mau jadi pahlawan, gabung saja ke Avengers"

"Maaf"

"Besok kau pulang. Besok kau tulis surat introspeksi diri dan berikan itu ke Kepala Sugai"

"Baik"


Inspektur Kobayashi meninggalkannya, Yone duduk dibangku sambil memegang tas ransel milik Ishimori Nijika. Dirinya merasa gusar setelah kejadian barusan, dia menyandarkan diri dan menatap tas Ishimori sambil merenungkan sesuatu

🍃🍃🍃

To be continued...

BEAST IN THE VALLEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang