6

60 5 0
                                    




Yone kembali ke kesehariannya di kantor polisi kota Nagai, mengetik semua laporan. Teman-teman di kantornya juga sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Pikirannya kembali ke desa Shiroyama, dan terbayang dibenaknya wajah Naako dan Oda, jarang dia mendapat partner kerja yang sangat santai dan menyenangkan seperti mereka. Selama di Nagai, rekan-rekan timnya selalu serius jarang ada yang bercanda saat jam istirahat. Yone sendiri memang karakter yang serius saat bekerja, tapi dia menyadari kalau bercanda dengan teman-temannya membuat stresnya hilang dan menjadi lebih semangat.

"Yone, kenapa murung?", tanya Sato Shiori rekan kerjanya. Dia sedang membereskan koran-koran lama yang sudah tak terpakai

"Tidak apa-apa"

"Bagaimana kasusnya?"

"Sudah ditutup"

"Oh begitu. Ah maaf ya Yone, aku jadi agak sibuk, Inspektur Kobayashi memintaku untuk membakar koran-koran bekas ini, katanya ini hanya mengotori laci..."

"Mau aku bantu?"

"Tentu saja"

Ketika Yone membereskan koran, dia tidak sengaja menemukan sebuah artikel, Yone meluruskan koran itu dan membacanya

-Hilangnya Mahasiswa di Lembah Gunung Shiroyama-

"Seorang mahasiswa tingkat akhir dari Universitas Sendai, Prefektur Miyagi dikabarkan menghilang disekitar lembah Shirotani dibawah kaki gunung Shiroyama, Prefektur Yamagata. Moriya Akane, 22 tahun sedang mendaki bersama teman kampusnya Ishimori Nijika, 22 tahun. Mereka tersesat disekitar lembah selama dua hari, menurut warga sekitar Shida Manaka, 21 tahun dia menemukan Moriya tergeletak tak sadarkan diri di dekat sungai dan langsung membawanya ke rumah sakit, Ishimori diduga menghilang disekitar lembah. Tim SAR mencoba melakukan pencarian Ishimori namun selama hampir satu setengah bulan pencarian korban tak kunjung ditemukan. Akhirnya kepolisian setempat menutup kasus tersebut"

Yone terdiam beberapa saat, ia langsung merobek artikel dikoran, memasukannya kedalam kantong jas kantornya dan menyalakan komputer dan browsing lewat Google, mencari artikel hilangnya mahasiswa di kaki gunung Shiroyama. Ia membaca semua artikel dan sebuah ide muncul dikepalanya, dia harus mencari alamat Moriya Akane. Ide ini muncul karena menurutnya Moriya bisa dijadikan saksi atas kejadian ini. Kasus ini pasti ada hubungannnya dengan kasus Shiroyama. Hampir satu setengah jam ia mencari alamat Moriya Akane di komputer, akhirnya ia menemukannya dan mencatat alamatnya

Esoknya Yone ijin cuti, ia akan pergi ke Miyagi sendirian naik kereta cepat. Jarak Yamagata dan Miyagi sebenarnya tidak terlalu jauh, Yone sudah sampai di kota Sendai. Dia membaca alamat Moriya Akane, dan langsung memesan taksi. Sesampainya di komplek perumahan, Yone berjalan mencari alamat rumah

"Moriya, nomer rumahnya 34. Ah itu dia", gumam Yone dia langsung menuju alamat rumah

Yone menekan bel rumah beberapa kali, pintu pun terbuka dan munculah seorang wanita cantik berambut coklat. Dia menatap Yone dengan penasaran

"Ada perlu apa ya?", tanyanya

"Apa benar anda Moriya Akane?"

"Ya saya sendiri. Anda siapa?"

"Saya Yonetani Nanami seorang anggota polisi"

"Eh? Polisi? Apa saya melakukan tindakan kriminal?", tanya Moriya panik

"Tidak. Saya ingin menanyakan sesuatu. Boleh saya masuk?"

"Ah ya, tentu saja. Silahkan"


Moriya mempersilahkannya masuk, Yone duduk dikursi, Moriya datang membawakannya secangkir teh. Yone bercerita tentang kasus terbunuhnya warga didesa Shiroyama dan dia menyerahkan artikel koran, Moriya membacanya. Dia langsung mengangguk paham

"Ya Nijika teman kuliah saya. Dia menghilang 8 bulan yang lalu di lembah gunung Shiroyama. Kami berencana untuk mendaki gunung itu tanpa didampingi pemandu, pada akhirnya kami tersesat"

"Bagaimana kejadiannya bisa begitu?", tanya Yone

"Waktu itu kami sedang ditengah hutan, lalu kami mendengar suara geraman. Saya melihatnya itu seekor harimau berukuran besar. Dia sedang mengintai kami", jelas Moriya, hati Yone mencelos

"Ya terus?"

"Harimau itu mengejar kami, kami lari terbirit-birit. Tahu-tahu kaki saya tersandung dan saya jatuh kebawah, saya pingsan tak sadarkan diri. Begitu saya bangun saya sudah berada dirumah sakit. Saya berusaha memaksa polisi untuk mencari keberadaan Nijika, tapi setelah melakukan pencarian yang lama teman saya tak dapat ditemukan, dan kasusnya ditutup."

"Terimakasih atas informasinya"


Yone pulang ke Yamagata dan masuk kedalam kamarnya, membaca kembali artikel koran dan mencatat disebuah nota. Dia mencari kontak Nagasawa Nanako di ponselnya, dia mengirimkan LINE. Naako tak kunjung membalas, Yone langsung menelponnya, satu menit dia menunggu Naako langsung angkat telpon

"Yone ada apa?"

"Naako, kau tahu kasus hilangnya mahasiswa bernama Ishimori di lembah Shirotani?"

"Iya aku tahu, itu kejadian tahun lalu"

"Kasus Ishimori ada hubungannya dengan kasus tewasnya warga Shiroyama"

"Eh apa maksudmu? Tolong bicara pelan-pelan aku tidak mengerti"

"Kau tahu warga yang meninggal kan? Yang katanya dimakan binatang buas", tanya Yone tak sabar

"Iya"

"Aku sudah tahu siapa pelakunya"

"Eh kau sudah tahu? Siapa?"

"Seekor harimau"

"Bagaimana bisa begitu? Kau bilang harimau tidak berhabitat di Jepang"

"Lupakan habitatnya. Begini kronologinya, Ishimori tersesat di lembah, sudah dilakukan pencarian dan tubuhnya tidak ditemukan. Sudah pasti dia dimakan harimau itu. Kasus ini berhubungan dengan warga Shiroyama, warga yang meninggal itu diserang oleh harimau yang memangsa Ishimori setahun yang lalu. Dapat disimpulkan kalau pelakunya adalah seekor harimau yang sama"

"Aku tidak yakin, Yone"

"Aku akan ketempatmu besok"

Yone menutup telponnya dan mulai memasukan barang-barangnya ke koper, dia mengambil pistol Berreta dan beberapa peluru, serta sebuah pisau lipat, lalu ia memasukannya kedalam jaket

"Aku akan menangkap makhluk itu"



🍃🍃🍃


To be continued...

BEAST IN THE VALLEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang