Seorang gadis bernama [Y/N] bekerja di sebuah Panti Jompo yang lumayan sepi. Hanya beberapa manula yang tinggal di sana. Ia hanya mendapat bagian untuk membersihkan kamar para lansia. Hari hari [Y/N] berubah ketika ia membuat sebuah dosa yang merubah statusnya.
[Y/N] POV
"Huh..."
Setiap hari, aku harus membersihkan kotoran yang disebabkan oleh para orang tua ini. Kenapa aku tak mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus? Padahal, saat kecil aku selalu bermimpi agar menjadi seorang Dokter Bedah! Tapi aku sadar bahwa budgetku tak memadai untuk berkuliah kedokteran. Terpaksa, aku bekerja disini.
"[Y/N] ambil beberapa seprai di gudang."
"Baik bu."
Aku berjalan ke gudang dibawah tanah. Aku memasukan beberapa seprai baru kedalam keranjang.
"AAAAAAAAAA!!!!!!!!!!"
"Huh?"
Aku mendengar suara teriakan di lantai atas.
"Huh, paling hanya orang tua yang terpeleset." Cetusku
Semakin lama, teriakan itu semakin banyak dan keras. Aku bingung. Lalu aku keluar dari gudang tersebut.
Bau anyir menyengat hidungku. Aura mencekam memenuhi ruangan.
Mataku membelak. Aku melihat seseorang membelakangiku. Ia terlihat dengan baju hijau seperti kurcaci dan rambut pirang kusam.
Yang lebih menakutkannya lagi, ia menusuk salah satu lansia dengan pedangnya.
No ones POV
"Si Slendy sialan itu menyuruhku membunuh semua orang disini sekaligus. Sangat menyebalkan! Jika dia mau melakukan itu, kenapa tak menyuruh Jeff saja! Aku tak suka metode ini!" Gerutu Ben
[Y/N] berjingkat ingin kembali menuju gudang. Tetapi, Ben menyadarinya dahulu.
"Diam disana."
[Y/N] mematung. Kakinya serasa terpaku di tanah.
"Sepertinya kau yang terakhir." Ucap Ben sembari mengancungkan pedangnya.
Sepintas, [Y/N] berpikir sesuatu yang mungkin akan menyelamatkan nyawanya.
"H-hei! Kenapa kau membunuh mereka semua!? Kau mengacaukan pekerjaan ku!" Kata [Y/N]. Ben memiringkan kepalanya tanda tak paham.
"Aku yang duluan disuruh membunuh mereka semua! Aku hanya menungu waktu yang tepat!" Lanjutnya
"Aku tak mengerti. Jadi kau pembunuh yang menyamar?" Tanya Ben
"Bisa dibilang begitu." Jawab [Y/N] tak yakin
"Siapa yang menyuruhmu?"
[Y/N] terdiam. Ia memikirkan sebuah nama yang dapat ia kambing hitamkan.
"Michael Rhoney."
"Huh? Siapa?"
"Ugh... kau tak kenal dia. Intinya, karena kau, aku tak mendapatkan bayaranku!"
"Bilang saja pada Michael apalah, bahwa kau yang membunuh mereka."
"Ugh... tapi kan kau yang-"
"Apa? Kau tak mau? Yasudah."
Ben membalikan badan dan berjalan menjauh. Lalu ia berhenti sejenak.
"Hei gadis, siapa namamu?"
"[Y-Y/N]. Kau sendiri?"
"Terserah kau mau memanggilku apa."
-
[Y/N] POV
Setelah para polisi datang, mereka menganggapku salah satu korban yang selamat. Mereka melihat rekaman CCTV yang ada jadi mereka tak membuatku jadi tersangka.
Dan ada hal yang membuatku bingung. Saat para polisi mengidentifikasi wajah sang pembunuh, ia adalah 'Benjamin Lawman' yang dikabarkan sudah meninggal bertahun tahun yang lalu. Lalu, siapa sebenarnya dia?
-
Aku masuk ke apartemen ku dan melempar tasku sembarang
"Sungguh? Besok aku harus mencari pekerjaan baru lagi?" Gerutuku
Aku masuk ke kamarku dan menyalakan komputerku. Aku masuk ke situs bernama Google dan mengetik 'lowongan pokerjaan disekitar saya. ' lalu kupencet Enter.
Ketika aku menurunkan kursorku kebawah dengan perlahan, banyak sekali lowongan kerja untuk menjadi Teller bank
"Ugh... Sungguh bank?" Gerutu ku. Aku punya sedikit trauma tentang bank.
Aku menurunkan lagi krusorku dan menemukan lowongan pekerjaan di restoran cepat saji di dekat apartment ku. Dan aku ingat, restoran itu tempat kerja Bertha, sahabatku saat SMA.
"Baiklah. Besok aku akan kesini." ucapku
-CONTINUED-
A/N
sumpeh... Gaje banget 😅
Otakku Mentok. Gaada inspirasi :"
Prolognya gaje yekeun?
Tunggu chapter selanjutnya yaw~∩__∩

KAMU SEDANG MEMBACA
| Sins: Lie | BEN Drowned x reader ✔
FanfictionHalo, manteman! @CP_Communities membuat project dengan tema sins! -- "Apakah dengan berbohong kau dapat lega?" -- SINS Project by @CP_Communities Character by Owner Cover by @Cutie13R