3. Daftar

14 5 5
                                    


Sudah jam setengah tujuh tapi matahari masih malu menampakkan dirinya. Apa matahari sedang menghindar dari rentenir karena banyak utang? Hmm ... Masih menjadi pertanyaan.

Cuaca saat ini mendung tak seperti biasa. Semua murid SMA SATURNUS ada yang membawa jas hujan dan payung untuk berjaga-jaga.

Seperti halnya empat gadis manis nan lugu nan polos nan imut seimut marmut yang belum lahir. Mereka sudah datang di sekolah. Seperti biasa, Alena, Aya, dan Agatha dapat tumpangan gratis dari Acha binti Sulaspri yang cantiknya tiada bandingannya.

Seperti biasa, saat mereka berjalan melewati koridor-koridor sekolah, mereka selalu menjadi pembicaraan para murid SMA SATURNUS.

Ada yang membicarakan kecantikan mereka, keharmonisan mereka, dan juga tak luput dari aksesoris yang dipakai oleh Acha yang setiap harinya ia memakai aksesoris yang berbeda-beda.

Dan kali ini, Acha memakai aksesoris yang cukup minimalis. Gadis itu memakai anting giwang kecil, kalung minimalis berwarna silver, dan jam tangan minimalis berwarna silver pula.

Semua orang takjub dengan apa yang ia pakai. Bahkan semua orang bertanya, seberapa kayanya Sulasprii, Ayahnya Acha itu?

Lupakan soal Sulasprii. Saat ini mereka sudah sampai di kelas yang panas, ramai, kadang kotor, kadang bersih, penghuninya suka nyiyir semua, dan bla bla bla.

Tak sama seperti hari-hari seperti biasa, empat gadis ini malah asyik dengan kesibukan masing-masing.

Agatha, gadis berambut panjang itu sedang menghafalkan Al-quran. Begitu sholehahnya gadis ini.

Aya, gadis yang tak pernah senyum ini menaruh kakinya ke atas meja dan ia tidur dengan earphone yang menempel di jidatnya. Eh, maksudnya telinganya.

Alena, gadis manis keturunan Jawa-Betawi ini sedang memainkan ponselnya. Terlihat ia sedang mengirim pesan kepada sang Emak.

via chat.

Emak Kezeyengen Gua.

07.30

Emak : Al, elu tahu Manurios gak?

Alena : Kaga.

Emak : Makanya, jadi anak rajin-rajin update di instagaram. Manurios itu selingkuhan Emak, lu setuju gak?

Alena : Setuju-setuju aja, sih, Mak. Tapi kasian Bapa nanti dia merana ditinggal Emak ngayal.

Emak : hmm.

Alena : Nah, Emak tahu Rini, Erika, Lucinta, dan Luna gak?

Emak : Enggak, siapa itu?

Alena : Makanya, jadi Emak harus rajin-rajin apdet WA Bapa ...

Chat pun berakhir.

Dan terakhir Acha, gadis berambut gelombang itu sedang asyik menambal bedaknya agar menempel merata. Tak lupa, gadis itu mengoles lip tint dia bibirnya.

Tak lama, guru berbadan lebar kali tinggi dan berjenis kelamin perempuan itu masuk ke kelas. Guru bernama Moon itu melempar spidolnya ke arah Acha.

Dan ... tcasss, spidol itu mengenai tangan Acha yang sedang mengoles lip tint di bibirnya. Alhasil, sudut bibir Acha jadi merah tak beraturan. Dan semua murid menertawakannya.

Acha berdiri dan menatap semua murid yang menertawakannya. "Awas, ya. Kalo Aku sudah marah besar, kalian semua Aku tuntut!!"

Gadis itu langsung keluar kelas tanpa meminta izin kepada Bu Moon.

***

___________________________________
PENGUMUMAN.

AKAN DIADAKAN CAMPING TAHUNAN. BARANG SIAPA YANG MAU IKUT CAMPING TERSEBUT, HARUS MENDAFTAR TERLEBIH DAHULU DI RUANG OSIS.

SEKIAN, TERIMA KASIH.
____________________________________

"Seru, tuh!" ujar Alena saat melihat kertas pengumuman di mading. "Ikut yuk!" tambahnya.

"Ogah, ah. Nanti kulit putih bersih gue jadi item, dekil, kayak bocah abis main layangan," ucap Acha.

"Namanya juga camping, Cha," sahut Agatha.

Acha memutar bola matanya malas.

"Ayo," kata Aya.

"Kok, ayo?" tanya Agatha.

"Ruang OSIS," kata Aya lagi.

"Hah?!" ucap Alena, Agatha, dan Acha bersamaan. Mereka dibuat bingung dengan ucapan Aya yang cuma sedikit-sedikit.

Aya mulai memimpin jalan, sementara yang lainnya hanya mengekor.

Dan sampailah mereka di ruang OSIS. Banyak murid yang berlalu lalang di sana untuk mendaftar kegiatan camping.

Aya meminta empat kertas di ketua OSIS lalu mendaftarkan ke tiga temannya beserta dirinya untuk mengikuti kegiatan camping tahunan.

***

Tbc ...

About Us (BELUM KELAR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang