Haechan menyesap susu kotaknya dengan santai sambil sesekali menggumamkan lirik lagu yang belakangan sering dia dengarkan. Kelas mereka sedang jam kosong, guru yang harusnya mengajar sedang ada acara katanya, dan mereka hanya diberi tugas mengerjakan beberapa soal yang ditulis di papan tulis.Tapi bukan Haechan namanya kalau dia menurut mau patuh dan mengerjakan hal itu. Dengan sifat membelotnya, dia malah santai-santai saja di tempat duduknya sambil menikmati susu kotaknya, juga bahkan menikmati bekal makan siangnya lebih awal. Bandel memang, dia bahkan tak peduli dengan protesan sang Agung Kim Hyunsoo ketua kelasnya yang melarangnya makan di dalam kelas terlebih saat jam pelajaran masih berlangsung .
Dia sudah duduk di tempat duduknya sendiri, tidak duduk sebangku dengan Mark lagi. Alasannya karena ya, alasan untuk masih bertahan duduk di sana sudah tidak ada. Jadi begini, dia dulu duduk di sana kan hanya untuk memudahkan acara belajar bersama mereka. Nah sekarang, berhubung acara belajar bersama itu telah ditiadakan oleh Guru Moon, maka dia sudah tidak berkeinginan lagi untuk tetap bertahan duduk sebangku dengan Mark.
Malas saja dia, sedang ingin menyendiri dan menenangkan diri dulu, jadi usil-usil ributnya dia tahan untuk sementara.
Membereskan kotak bekalnya dan meremat susu kotaknya yang sudah habis, Haechan terlihat bingung ingin melakukan apa setelah ini. Melihat sekeliling, teman-temannya pada sibuk mengerjakan tugas, apalagi si Mark itu. Terlihat serius sekali mengerjakan tugasnya, terlebih sejak kabar jika Mark terancam terdepak dari kelas mereka karena nilainya turun dan dikalahkan oleh orang lain. Pria itu akhir-akhir ini jadi terlihat sangat giat belajar.
Menganggukkinya dengan maklum, dia pikir Mark terlalu keras berusaha.
Haechan mengambil ponselnya, membuka semua kancing seragam sekolahnya, karena ini musim panas dan alat pendingin di kelasnya sekarang sedang mati, maka sungguh demi apapun hawanya jadi panas sekali di dalam kelas. Jadi karena tidak betah itulah dia sengaja melepas semua kancing seragamnya.
Mengambil ponsel untuk memainkan game-nya, Haechan dengan kurang ajar memainkan game di ponsel dengan begitu seru, tanpa memakai headset ataupun earphone atau bahkan sedikit memelankan volume ponselnya. Dia terlihat asik sendiri dan tidak memedulikan teman-teman sekelasnya yang bisa saja merasa terganggu dengan bunyi permainan di ponselnya tersebut.
Kurang ajar benar Lee Haechan ini.
'TAK!'
Haechan terlonjak, kaget setengah mati kala mendadak ada sebuah pensil yang menabrak dahinya dengan keras. Seseorang melemparinya dengan pensil.
Ia mendongak, dan pemandangan Herin yang tengah berkacak pinggang di hadapannya-lah yang menyambut penglihatannya. Herin nampak memasang muka judes, muka-muka orang yang sedang marah dan ingin mengamuk.
Haechan menghentikan permainannya sebentar, menyimpan ponselnya di dalam saku lalu mengkat dagunya di depan Herin menagih penjelasan atas perbuatan kasarnya tadi.
"Lee Haechan, jika kau tidak ada semangat belajar atau setidaknya memperbaiki kinerja otakmu yang payah itu, lebih baik kau tidak usah sekolah saja sekalian. Kau tahu, kehadiranmu di sini sangatlah mengganggu sekali." Herin berucap sarkas. Menghina perbuatan menyebalkan Haechan dengan kalimat pedas miliknya. Tangannya sudah terlipat dan matanya mulai menyorot Haechan dengan tajam.
Haechan?
Tak nampak cukup peduli, dia hanya mengendikkan bahu lalu bergerak mengambil ponselnya kembali dan ingin lanjut memainkan game-nya lagi -sekalian ingin membuat emosi milik Herin makin tersulut.
Herin terlihat mengerutkan dahinya dengan sangat jengkel. Tangannya mulai mengepal, siap memukuli kepala milik Haechan keras jika saja membuat orang gegar otak itu diperbolehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEIZURE [MARKHYUCK]
FanfictionKarena memiliki terlalu banyak kesamaan pada akhirnya hal itulah yang menjadikan mereka jadi cocok. Markhyuck [MARK X DONGHYUCK] NCT Warn : Explicit content Harsh words BL SCHOOL LIFE DRAMA CHAPTERED