°Prolog°

22 3 4
                                    

Arah jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00 Pagi, sudah saatnya untuk pergi ke sekolah. Tetapi tidak untuk Risa, gadis itu masih saja terbaring di kasur empuk kamarnya. Dia tak ingin lagi bersekolah. Dia lelah, dia sudah tak ada semangat untuk ke sekolah. Jemari lentiknya itu sibuk bermain dengan ponsel yang dipegangnya, sampai dia terhenti memainkan ponselnya saat seseorang berteriak padanya
"Risa turun kamu," Aldy, kakak Risa memanggilnya dari bawah. Risa yang mendengar teriakan kakaknya itu berusaha mengacuhkan teriakan itu dan melanjutkan kegiatannya dengan ponselnya itu

Mereka tinggal di sebuah rumah mewah di komplek butterfly no.136. Mereka tinggal bersama mbak Eni, mbak Aya, dan mbak Puput. Ketiga mbak itu adalah ART di rumah mereka, Orangtua mereka sudah lama berpisah. Mereka tinggal bersama ibu mereka, tetapi dimana ibunya? Ibunya sibuk bekerja di luar negeri.

"Risa...... Satu kali," lagi lagi Aldy memanggil adiknya turun, sembari menghitung sampai hitungan ketiga.
"Risa...... Dua kali," sedangkan yang dipanggil masih menggeliat di kasurnya.
"RISA..... KALAU KAMU NGGAK TURUN, MASUK NERAKA KAMU, INI UDAH KETIGA KALINYA," Aldy menggeram sendiri dengan tingkah adik perempuannya itu.

Risa langsung bergegas turun membawa tas nya. "Iya kak, ini Risa udah turun. Udah ayo pergi sekolah."
"Giliran neraka aja lu takut."
"Risa mah pengen di Surga, kakak kalau mau ke neraka pergi aja, nggak usah ajak ajak Risa," Jawab Risa sembari mengejar kakaknya yang sudah menunggangi Vespa merah miliknya.
"Udah cepetan, udah mau telat."

Dua kakak beradik itupun langsung menuju ke Sekolah. Sebenarnya Risa tidak satu sekolah dengan Aldy, tapi dia pindah ke SMA Aldy karena terlalu banyak kasus yang ia perbuat di sekolah lamanya.

Sesampainya di sekolah, mata para siswa langsung melihat dua pasangan kakak beradik ini, bagaimana tidak, Aldy sendiri saja sudah menarik mata para wanita di SMA Euphoria ini, kini ditambah lagi seorang gadis cantik yang dibonceng Aldy ke sekolah. Bahkan anak anak di kelas lantai 2 juga melihat mereka melalui jendela kelasnya.

"Kak, ini kenapa kita di liatin gini. Aku nggak salah apa apa padahal, mulai belajar aja belum," Ucap Risa yang risi karena semua mata tertuju pada mereka.
"Udah nggak usah ditanggepin, ke ruang guru aja sana, nanti ada Bu Tika yang bakal jadi wali kelas lu," jelas Aldy pada adiknya.
"Iya,tapi kakak nggak nganterin aku ke ruang guru?"
"Nggak, kan lu punya kaki elah. Dan denah sekolah juga ada di setiap dinding bagian sekolah." ucap Aldy sambil meninggalkan adiknya sendirian mencari ruang guru yang dimaksud dengan Aldy.

Risa pun pergi mencari ruang guru sendirian, dan dia tiba di ruang guru setelah berkeliling sekolah. Hal pertama yang dilihat Risa saat masuk ke ruang guru itu bukanlah hal yang bagus untuk murid yang pertama pindah ke sekolah baru.
Dia melihat seorang lelaki sedang dihukum, disuruh melakukan push up entah berapa kali. Risa hanya melihat lelaki itu sekilas.
"Halo bu, selamat pagi. Saya Risa," ucap Risa pada seorang guru yang sedang menghadap komputernya. Itu adalah Bu Tika.
"Oh Risa adik Aldy? Silahkan duduk Risa, kita masuk kelas sebentar lagi." Risa pun duduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu.

Sialnya, sofa itu terletak di depan lelaki yang terkena hukuman itu. Risa memilih duduk membaca novel yang dia bawa dari rumah. Sedangkan lelaki itu terus menjalani hukumannya, dan sesekali melirik ke Risa yang sedang asyik di dunianya.

"Risa ayo ikut ibu masuk ke kelas," Ucap Bu Tika pada Risa yang sibuk membaca novel ditangannya.
Risa pun langsung melihat ke arah suara yang memanggilnya "oh, iya bu." Risa memasukkan novelnya kedalam tas dan berjalan mengikuti Bu Tika.
"Juno, hukuman kamu selesai, ikut ibu ke kelas," Ucap Bu Tika pada lelaki yang dihukum tadi,ternyata namanya adalah Juno.
"Beneran bu? Selesai? Wahh ibu daebak jjang," Juno mengangkat dua jempolnya mengarahkan kepada Bu Tika.
Risa yang mendengar bahasa aneh dari lelaki itu hanya memutar bola matanya bergidik tak mengerti.
"Ngomong apa sih Juno. Ganteng ganteng nggak waras" Timpal Bu Tika.
"Ihh ibu jangan gitu yaa, baru aja Juno saranghae sama ibu."
"Iya Juno iyaa, ibu juga Saranghae sama Juno."
Risa mempercepat langkahnya, karena tak ingin terjebak dengan kedua orang aneh ini.
"Yeorobun, duduk semua duduk" Perintah Juno yang baru masuk ke kelas. Teman-temanny pun sontak langsung duduk ke tempat duduk mereka masing-masing, begitupun Juno.
"Anak-anak, hari ini kita bakal ada murid baru. Risa, perkenalkan diri kamu," Suruh Bu Tika pada Risa yang berdiri di sampingnya.
Risa pun langsung memperkenalkan dirinya "Halo, selamat pagi. Saya Risa Ayunda, murid pindahan SMK Dejavu."
"Lah kirain Risa saraswati tadi," Celetuk Yono yang langsung dihadapi oleh pukulan Siti.
"Ih apaan sih asal pukul pukul kepala gue, gue baru pake minyak rambut tadi,mahal. Sebungkus nya 5rebu," Ucap Yono

Siti hanya memutar bolanya, tak mengerti lagi dengan tingkah teman sebangkunya.
"Kenapa gue ada di kelas kayak gini sih, astaghfirullah" batin Risa
"Risa, kamu boleh duduk di bangku kosong ya," Suruh Bu Tika pada Risa.
Risa langsung menuju bangku kosong yang ada di meja paling sudut, di barisan paling belakang.
"Syukurlah nggak ada orang dan di bagian paling belakang" ucap Risa dengan sangat pelan, sambil berjalan menuju kursi itu.

Risa kaget saat sampai di kursi itu, bagaimana tidak, ada seorang lelaki yang tidur di kursi itu.
"Woi Juno, bangun! Ini anak baru mau duduk" Teriak Boby, orang yang duduk di seberang meja yang akan Risa duduki
Sedangkan yang dipanggil tetap tidak bergerak sama sekali.
"Allahuma bariklana, woi Juno, astaghfirullah bangun woii" Teriak Boby lagi. Dan lagi lagi tak ada Respon dari Juno yang masih nyaman tidur di kursi itu.
"Udah Bob, nggak bakal mempan, biar Gue aja," Kali Ini Yono yang ingin mencoba membangunkan Juno.
"Juno Cakep, Juno ulzzang se bikini bottom, se galaksi bima sakti. Bangun yaa, ini ada Cewek ulzzang mau duduk di sebelah Juno. Jadi nanti ada kapel Ulzzang di kelas ini," ucap Yono yang membuat teman sekelasnya termasuk Risa bergidik geli.
Entah bahasa apa yang mereka pakai, itu lah yang dipikir Risa kali ini.
Dan benar saja, Juno langsung bergerak, dia langsung duduk di kursinya. Dan mempersilahkan Risa duduk di kursi sebelahnya. Risa pun langsung duduk di kursi sebelah Juno.
Sudah 20 menit, tetapi tidak ada guru yang masuk untuk mengajar. Akhirnya Risa memilih untuk membaca novel. Dua mengeluarkan novel dari tas nya.
"Aissh," Risa berdecak Kesal, dia tidak bisa fokus membaca novelnya karena suasana kelas ini yang sangat berisik. Akhirnya dia mengeluarkan earphone dan ponselnya. Lalu dia melanjutkan membaca novel dengan iringan musik di telinganya.

Saat sedang asik membaca novelnya, tiba tiba seseorang melepas earphone dan mengambil bukunya. Tentu saja itu membuat Risa marah. Tapi raut wajahnya tetap datar.
Risa langsung menatap tajam orang yang mengganggunya. Juno, ya Juno yang mengganggunya.
"Lu nggak bisa bersosialisasi atau emang nggak mau?" tanya Juno pada Risa
"Nggak mau" Singkat Risa
"Kenapa lu nggak dibolehin sama Aldy?"
"Boleh"
"Terus kenapa nggak mau?"
"Nggak mau"
Jawaban singkat Risa membuat Juno gemas, ingin sekali membuat wanita ini berbicara panjang.

"Kalau gue suka sama lo boleh nggak?"






















Hello!!! Maafin yaa :v cerita kemaren ke delete soalnya (: jadi ya gitu, ceritanya baru lagi wkwkwk. Happy Reading ♡ Maaf kalau ngebosenin wkwkwk, masih banyak kekurangan dalam cerita ini. Jadi maapin yaa. Jangan lupa untuk vote cerita ini yaa kalau kalian suka, kalau nggak suka nggak usah di vote, nggak maksa kok hehe.

Ig: soul.u_

Setelah kamu (당신 후)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang