°Apa?°

12 2 0
                                    

"Kalau gue suka sama lo boleh nggak?"
Ucap Juno tepat di depan muka Risa. Sedangkan Risa diam membeku di tempat duduknya. Lalu dia menjawab
"Nggak."
"Loh kok gitu?" Juno penasaran kenapa Risa tidak mau menerimanya.
Risa mengambil lagi novelnya yang direbut oleh Juno, lalu melanjutkan membaca novelnya. Juno pun geram sendiri dengan ulah Risa.
"RISAAAAAA" teriak Juno yang sontak membuat mata di kelas itu langsung menuju ke arah mereka.
"Apa" Ucap Risa singkat.
"KENAPA NOLAK GUE" intonasinya belum menurun, masih dengan intonasi tinggi
"Nggak usah teriak, gue denger" Risa menjawab dengan singkat padat dan jelas.
"Risa, lu nolak Juno? Emang Juno apain lu?" Tanya Yono yang penasaran.
"Nggak tau"
Yono yang penasaran tak akan berhenti sampai dia mendapat jawabannya, daripada dia mati penasaran, dia lebih memilih berusaha untuk mendapat jawabannya.

"Juno, lu apain Risa? Kok Risa nolak lu?" kini giliran Juno yang ditanyai.
"Nggak ada. Udah beli otak otak sana di kantin Mbak Ijah" Usir Juno
"Ngapain gue beli otak otak? Kan gue udah ada otak" Yono berjalan melalui meja Juno, dan dia tidak mendapat jawabannya.
"Siti, lu denger nggak mereka ngomong apa?" Tanya Yono yang masih penasaran.
"Denger"
"Apa apa? Kasih tau gue, nanti gue beliin otak otak di kantin Mbak Ijah"
"Jadi Juno nanya ke Risa, boleh nggak kalau Juno suka sama Risa, terus Risa jawab NGGAK," ucap Siti sambil terus memainkan ponsel ditangannya.
"Wahh Risa parah sih" ucap Yono dengan Keras. Sontak Risa yang sedang membaca novel itu langsung melihat kearah Yono dan berkata
"Apa?"
"Lu nolak Juno? Temen gue itu kurang apa Risa? Cakep? Iya, Pinter? Iya, Kaya? Iya, Tinggi? Iya, kurang apa lagi?" Tanya Yono. Anak anak dikelas itu langsung menatap kearah Risa, dan Juno juga menatap kearah Risa.
"Kurang waras" Risa lalu melanjutkan membaca novelnya yang tinggal beberapa halaman lagi.
Juno yang mendengar itu pun langsung mengambil Novel Risa dan membalikkan tubuh Risa menghadap kearahnya.
"Gue kurang waras? Lu liat aja nanti lu bakal suka sama gue"
Risa langsung menepis tangan Juno yang memegang lengannya.
"Terserah."
______________________________________________
Hari ini tidak ada guru yang masuk ke kelas, karena ada rapat. Dan sekarang waktunya istirahat. Kantin cukup ramai dan sesak hari ini. Risa yang melihat keadaan itu langsung memutar arah jalannya kembali ke kelas. Tapi saat ingin kembali ke kelas, tangannya di tarik oleh seseorang
"Kenapa lu puter balik?" itu Juno yang bertanya dan menarik tangan Risa.
"Rame." singkat padat jelas Risa
"Yaudah, lu ikut gue makan aja," ajak Juno. Dan Risa hanya diam di tempat
"Mau nggak? Daripada lu laper, ikut gue aja makan yuk"
"Nggak" pungkas Risa
"Tenang Ris, gue ajak lu makan doang, nggak ngajak lu nikah kok. Ada ada kalau ngajak lu nikah, gue diinterogasi sama Aldy"
"Nggak, gue mau balik kelas" Risa menepis tangan tangan Juno dan berbalik menuju kelas.
"RISA LU PILIH MAU MAKAN SAMA GUE ATAU GUE IKUTIN LU SEHARIAN" teriak Juno.
Risa pun tak ingin menghiraukan teriakan itu. Dia terus berjalan kearah kelasnya.
"Risa" panggil seorang lelaki, suara yang amat sangat Risa kenal.
"Apa?" Jawabnya pada kakaknya, Aldy.
"Kenapa nggak makan?"
"Nggak laper, kantin juga penuh, males antri, kakak aja beliin makanan buat Risa" Risa tak sedingin biasanya kalau pada kakaknya. Dia bahkan bisa berbicara seharian jika bersama kakaknya.
"Udah nggak papa, ayo ikut kakak makan"
Aldy menarik tangan adiknya itu. Risa pun hanya manut manut saja mengikuti arah langkah kakaknya.

"Rame juga ya," Ucap Aldy saat melihat kondisi kantin.
"Kan, apa Risa bilang, kantin rame kak, udah ayuk pulang ke kelas aja," bujuk Risa pada Aldy.
"Nggak, itu ada meja kosong, yuk kesana" Aldy menarik tangan Risa mengikutinya ke meja kosong yang ada di kantin itu.

"Risa Risa, tadi gue ajakin lu nggak mau, ini abang lu yang ngajakin mau," Aldy mengajak Risa duduk di meja kantin yang di tempati Juno, Yono, dan Rian.
"Diem" Ucap Risa sembari menatap Juno
"Yaudah, nggak usah tatap tatap gue, nanti lu suka sama gue" Ucap Juno sambil tertawa
"Nggak" singkat Risa
Aldy yang melihat itu hanya tersenyum
"Setidaknya dia punya temen walaupun temennya nggak waras kayak Juno"batin Aldy.

"Eh Juno, lu kenal adik gue?" Tanya Aldy pada Juno
"Kenal lah, kan gue calon pacarnya"

Uhuk uhukkk

Aldy yang sedang memakan bakso yang dipesannya langsung tersedak mendengar jawaban dari Juno, Risa langsung menyodorkan air mineral untuk kakaknya itu. Aldy melihat kearag Risa, dan raut wajahnya tetap datar, tidak ada ekspresi terkejut atau pun marah.
"Dek serius? Lu mau pacaran sama Juno?" tanya Aldy pada Risa
"Nggak lah, gila aja pacaran sama orang nggak waras. Mana mau gue," jawab Risa santai.

Juno yang mendengar ucapan Risa langsung tertawa.
"Kenapa lu ketawa?" tanya Aldy
"Nggak, tumben adik lu ngomong lebih dari 10 kata hahahah"
"Dia emang gitu kalau sama orang lain. Tapi kalau udah deket banget, dia bakal ngomong sama lu seharian sampe telinga lu panas" Jelas Aldy
Risa yang dibicarakan itu hanya melanjutkan makannya.
"Gimana gue mau deket sama dia, gue mau suka sama dia aja dia nggak boleh,"
Aldy sontak tertawa saat Juno bicara seperti itu.
"Kakak, diem! Makan gausah ketawa ketawa" Risa menatap kakaknya yang masih tertawa
"Iyaa Risa, makan aja lu sana" perintah Aldy
"Risa udah selesai makan, mau ke kelas. Kakak yang bayar" Risa meninggalkan meja kantin itu.
"Woi! Adek kurang ajar lu ya! Gue nggak kasih uang jajan lu besok! Risaaa" Teriak Aldy, tak perduli dengan ramainya orang di kantin. Risa hanya terus berjalan meninggalkan kakaknya yang sibuk berteriak di kantin.

Juno juga langsung pergi meninggalkan meja nya menyusul Risa
"Woi Juno! Ini bakso lu belom dibayar hei!" Lagi lagi Aldy berteriak.
"Bayarin, gue mau ngejar adek lu dulu" Ucap Juno sambil berlari
"Yaallah, sabar aja kan gue, punya adek sama temen kok gini gini banget. Untung gue cakep" ucap Aldy sambil mengelus dadanya.

"Sabar ya Dy, hidup lu mungkin emang ditakdirkan kayak gini" ucap Rian yang berdiri dan berjalan meninggalkan meja.
"Bayarin punya kita kita juga ya abang Aldy yang cakep sejagat raya" celetuk Yono meninggalkan Aldy sendirian.
"Wahh kampret, untung gue cakep" Aldy pun membayar 5 mangkok bakso Mbak Ijah.
Dan dia langsung meninggalkan kantin.

Heran, hidup gue gini gini banget dah. Masuk neraka lu nanti Risa, liat aja,lu udah laknatin abang lu yang cakep seantero dunia ini gue nggak kasih uang jajan lu blablablablabla Aldy terus mengomel sepanjang perjalanan menuju kelasnya.

Setelah kamu (당신 후)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang