°Flashback°

2 0 0
                                    

"Gimana kalau ngebahas tentang perasaan gue ke lo?" ucap Juno sambil menatap mata Risa dalam dalam.
Risa yang makan pun langsung berhenti, dan menatap Juno
"Terserah." lalu Risa melanjutkan makannya.
"Oke, kenapa lo nolak gue? Gue kurang apa?" tanya Juno
"Nanya satu satu" Risa tak perdulu dengan Juno yang menatapnya, dia terus memakan mie ayamnya.
"Kenapa lo nolak gue?"
"Ya suka suka gue" serah Risa
"Gue kurang apa? Gue pinter lo Ris, gue ketua osis loh" Juno berkata dengan tetap menatap mata Risa dalam dalam
"Kurang waras"
"Gue waras Ris, sumpah gue waras. Gini deh apa yang bisa bikin lo suka sama gue?"
"Nggak ada" singkat, padat, jelas.
"Lu yakin nggak bakal ngasih gue kesempatan?"pinta Juno
"Nggak" ucap Risa yang sudah selesai makan
"Gue udah kelar makan, mau pulang atau nggak?" lanjut Risa yang berjalan melalui Juno dan membayar makanannya.

"Pak, saya mau bayar, berapa ya?" tanya Risa pada abang abang yang jualan mie ayam.
"Loh, bukan calon pacarnya yang bayar?" tanya abang abang itu.
"Nggak usah pak, saya aja. Dan dia bukan calon pacar saya pak" lanjut Risa dengan senyum manisnya pada abang abang yang jualan mie ayam.
"Yaudah neng, punya neng aja atau sama akangnya?" abang itu melanjutkan pertanyaannya.
"Dua duanya aja pak, biar nggak ribet"
"Yaudah neng, semuanya tiga puluh ribu"
Risa langsung mengeluarkan uang dari sakunya dan membayar makanannya dan Juno.

Juno yang dari tadi duduk memakan mie ayamnya yang sudah dingin langsung berdiri, untuk membayar.
"Sabaraha mang sadayana?" tanya Juno pada abang yang jualan
"Atos dibayar enya ku teteh na"
"Oh, hatur nuhun mang"
"Sami sami kang"

Juno pun berjalan kearah motornya, dan Risa menunggu Juno.
"Cepetan ini 5 menit lagi adzan maghrib"
"Iya Risa geulis tunggu bentar" ucap Juno menghampiri Risa.
"Kenapa lu yang bayar semuanya Ris? Kan gue yang ajak lu makan, harusnya gue yang bayar" lanjut Juno sambil menyodorkan helm ke Risa
"Lu lama, gue mau pulang, cepetan" ucap Risa meraih helm yang disodorkan Juno
"Tapi nggak gitu juga Ris, kan gue ya--"
"Mau anter gue pulang atau gue pulang sendiri?" potong Risa
"Yaudah deh iya,ayok naik gue antar pulang" ucap Juno yang sudah menghidupkan motornya

Motor Juno melaju di tengah macetnya ibukota, dengan segala polusi dan pencemaran udara yang ada. Juno dan Risa sudah tak heran lagi dengan macetnya ibukota. Mereka sudah biasa menghirup polusi di ibukota.
"Risa, singgah masjid dulu ya, udah adzan ini," ajak Juno pada Risa
"Terserah." Jawab Risa singkat.

Juno pun mengendarai motornya mencari tempat untuk sholat. Dan akhirnya mereka sampai di sebuah musholla.
"Udah ayok." ajak Juno
"Iya, bentar lepasin helm dulu"
Risa melepas helmnya dan mereka masuk ke dalam musholla.

Setelah selesai, Juno mengantar Risa pulang, keadaan sudah tak semacet tadi. Dan motor Juno bisa melaju di jalan, mengantar Risa dengan selamat kerumahnya.
Saat sampai di rumah Risa, Juno melihat Aldy yang membuka pintu rumah, menyambut adiknya pulang.

"Makasih," ucap Risa.
"Iya sama-sama. Gue pulang dulu"
Juno pun langsung pulang setelah mengantar Risa.

Sepanjang perjalanan Juno tak bisa menahan senyumnya, dia tersenyum sangat lebar. Membayangkan Risa yang ingin pulang dan makan dengannya. Tapi dua sudut bibir Juno yang daritadi terangkat tiba-tiba menghilang. Dia teringat dengan Risa yang berkata sudah tak ingin sekolah.

Kenapa dia nggak mau sekolah lagi? Jelas dia mau jadi ilmuwan, Aldy juga nggak ada cerita apa apa. Kenapa? Anak sepinter Risa nggak mau sekolah? Kenapa? Pikir Juno selama perjalanan pulangnya.








Jangan lupa vote dan komen yaa ❤

Ig: soul.u_

Setelah kamu (당신 후)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang