°Aldy°

2 1 0
                                    

"Adik gue kenapa nggak pulang pulang dari tadi sih, diapain lagi sama si Juno," ucap Aldy sambil mondar mandir di depan pintu.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 dan Risa belum pulang. Aldy menelfon Risa, tapo hasilnya? Nihil! Risa tidak menjawab telfonnya. Hingga ada suara motor yang berhenti di depan rumahnya.
Aldy pun melihat keluar, dan ternyata itu Risa yang pulang diantar Juno.
"Dy, ni adik lo udah gue anter. Maap lama, gue pinjem bentar tadi," Ucao Juno pada Aldy yang menatap mereka dari pintu.
"Oke bro, makasih! Mau masuk dulu atau nggak?" tanya Aldy
"Nggak lah, nggak usah, udah mau malam juga ini. Gue cabut ya"
"Iya, hati-hati. Makasih udah nganter Risa pulang."
"Risa, gue pulang dulu ya," ucap Juno pada Risa yang masih berdiri di samping motornya, menunggu Juno pulang
"Iya, makasih" jawab Risa
"Yaudah nanti malam gue chat bye." Juno langsung meninggalkan rumah Risa, dan langsung pulang kerumah.

Risa langsung masuk kedalam rumah, tanpa melihat kearah Aldy.
"Risa" panggil Aldy
"Risa... Satu kali"
"Risa... Dua kali"
"RISA.. NERA--"
"Apa sih kak, Risa denger kok, tinggal ngomong aja apa susahnya sih, pake bawa bawa neraka. Kan Risa uda bilang sama kak Aldy, kalau mau masuk neraka nggak usah ajak ajak Risa, Risa nggak mau ikut kakak ke neraka."
"Iya iya maafin kakak. Tadi kakak lupa chat kamu. Terus pas mau chat baterai kakak lowbat. Ya gitu deh," jelas Aldy pada adiknya yang mulai badmood.

"Kenapa harus Juno yang nganter pulang? Kenapa nggak minta Geri yang jemput Risa?"
"Ya kan nggak apal nomor Geri, maapin lah yaa, kakak tambah deh uang jajan kamu besok ya ya" ucap Aldy dengan nada yang sangat di lembut lembutkan
"Yaudahh terserah kakak, Risa mau mandi, terus tidur, Risa capek." Risa berjalan menuju kamarnya yang ada dilantai 2.
"Belajar dulu Risa, baru tidur." ucapan Juno yang membuat Risa menghentikan langkah kakinya.

"Kak, kayaknya kakak udah paham banget sih soal ini. Risa udah pernah bilang ke kakak kan, Risa udah males sekolah kak. Udah nggak ada gunanya lagi. Siapa lagi yang mau Risa banggain? Mama? Papa? Mereka nggak perduli kak dengan kita. Terus buat siapa lagi?" Tampak muka Risa berubah, dari ekspresi datar yang biasanya, kali ini wajahnya terlihat seakan memikul beban yang sangat besar.
"Kakak Risa, kamu nggak usah banggain mama atau papa, banggain kakak. Kakak nggak mau liat adik kakak jadi anak yang nggak punya arah hidupnya." ucap Juno sambil mengarah kearah adiknya yang ada di tangga.
Risa yang sedari tadi menahan air matanya, sekarang sudah tak bisa lagi menahannya. Dia langsung memeluk Aldy, menangis di dekapan Aldy.

"Udah Risa, kakak nggak mau kamu nangis lagi, udah cukup kamu nangis belakangan ini, sekarang nggak usah nangis lagi. Kakak sayang sama Risa, kakak nggak bakal ninggalin Risa, serius. Kakak bakal terus ada di samping Risa."
Risa yang masih ada di dekapan Aldy itupun makin menangis sejadi-jadinya.
"Risa kalau nggak mau belajar, atau udah nggak mau dapat prestasi nggak papa, kakak nggak masalahin itu Risa, tapi setidaknya Risa harus bisa lulus SMA dulu, untuk Kuliah, itu terserah Risa. Kakak nggak mau Risa nggak punya arah hidup"
Risa pun makin menangis dalam dekapan Aldy.
"Ya setidaknya kamu ada arah Ris, kalau nggak Timur, ya barat. Kalau nggak utara atau selatan. Terserah kamu aja" lanjut Aldy

"Ih kakak apaan sih," ucap Risa melepaskan dirinya dari dekapan Aldy
"Ya nggak apa-apa sih, kakak nggak mau kamu sedih aja. Udah sekarang kamu naik, mandi terus makan. Setelah itu terserah kamu mau ngapain"
"Risa udah makan tadi sama Juno"
"Alhamdulillah hirabbil alamin" ucap Aldy yang sekarang dalam posisi berlutut dan memandang langit langit rumahnya
"Ih kakak kenapa sih," tanya Risa yang heran dengan perbuatan kakaknya.
"Kita tu harus ngucap hamdalah Ris. Kan kamu udah makan sama Juno, berarti kakak bisa pergi makan diluar sama Mina" ucap Aldy cengengesan
"Mina? Kakak jadian sama kak Mina?" tanya Risa
"Doain aja Risa. Udah lah kakak mau nelfon Mina, ngajak makan malam, bye" Aldy meninggalkan adiknya sendiri di tangga.

Kenapa gini-gini banget hidup, di sekolah temen gue kurang waras semua. Di rumah abang gue udah nggam waras, nasib nasib.
Ucap Risa mengelus dadanya sambil menuju arah kamarnya.











Hallo!! Jangan lupa vote cerita ini yaa, ya itung itung buat semangatin aku wkwkwk :v maaf kalau masih banyak typo di cerita ini.

Ig:soul.u_

Setelah kamu (당신 후)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang