Kesekian kalinya, pada senja ku dibuat terkesima oleh pendarnya.
Lihatlah..!
Ia tersenyum.
Merona sekali sama seperti saat pertama kali kau tersenyum padaku, bukan?Ahh seperti biasa aku lupa bahwa senja akan pudar dan berganti malam yg datang bersama rasa sepi.
Biarlah, biar saja malam datang dengan gelapnya yg mengiris lengan ku, dinginnya yg mencekik tanpa ampun, pun sepi yg selalu berhasil membuat ku terdampar pada lautan air mataku sendiri.
Tentu senja, tentang senja dan kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SelfHealing
PoetryThis is not a story! Bukan cerita, hanya rasa yg ditumpahkan lewat susunan kata untuk mereka yg juga memiliki rasa.